Monday, September 18, 2017

HP [Dikira] Hilang, Ditambah Mau Ditilang || Hari Ke-42

Simpang Sapi
arifsae.com - Pak Wawan memberitahu kalau akan ke Lahadatu, tempat JAIM 4 akan diselenggarakan. Maklum saja, dia kan selaku Korlap. Makanya pagi ini saya dimintai tolong untuk mengantakan Pak Wawan ke Simpang Sapi untuk menuju Bus. Kita berangkat pagi-pagi, sekitar jam 9. Terlihat wajah ragu memang. Makanya saya tanya, apakah mantap ke Lahadatu? kalau tidak mantap mending pulang. Begitu saran saya.

Dan akhirnya Pak Wawan memutuskan untuk tidak pergi ke Lahadatu sekarang. Nah, karena tidak jadi pergi, akhinrya kami putuskan untuk service motor. Memang motor ini sudah lelah, karena sudah lama tak diservice. Disini, mencari tempat service itu susah, karena kualitas yang tak bagus, banyak kendala motor setelah diperbaiki tak menjadi lebih bagus, malah jadi berantakan.

Tapi service kali ini tak banyak, hanya ganti oli saja. Setelah selesai, saya belanja sayuran dan melanjutkan menuju ke rumah. Perjalanan seperti biasa, normal. Sesampainya dirumah, saya yang berniat untuk mengambil HP dikejutkan. Saya cari-cari tak ada, di tas, dimotor, disaku. Tidak ada. Tapi heranya berkali-kali ditelephone aktif terus tapi tidak ada yang mengangkat.

Ah, sudahlah, saya pikir kalau sudah hilang biarlah hilang. Saya WA istri, dan istri mengingatkan untuk mencari dulu, urusan pasrah biarlah nanti belakangan. Saya ingat-ingat, dari pagi tadi pergi ke Simpang Sapi hingga kerumah. Rasanya tidak ada. Hanya ada dua tempat yang saya singgahi, Bengkel motor, dan tempar sayur. Akhirnya saya putuskan untuk menuju ke dua tempat tersebut.

Pertama tempat sayuran, hasilnya nihil. Semoga dibengkel ada. Sedang menuju bengkel, dikejauhan terliihat sayu-sayu polis. Aduh, ini bagaimana, sedang pusing mikir HP hilang apa tidak malah ketambahan ada polis. Dari kejauhan pun, saya sudah mengerti akan dihentikan, pas didepan bengkel, motor saya dihentikan. Moment, ini dijadikan tontonan oleh orang-orang yang ada di bengkel. 

Ini pertemuan ke-dua dengan Polis. Pertemuan pertama berjalan lancar, hanya menunjukan SIM C Indonesia. Kali ini saya lakukan hal yang sama, tapi malah tak sesaui rencana. Setelah saya tunjukan SIM, Polis tadi meminta untuk melengkapi dengan surat jalan dari Konsulat. 

Saya jawab saja, "siap, siap, siap". Dan sayapun dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan. Karena tujuan saya menanyakan HP ke Bengkel, saya pun hanya berjalan kaki, karena memang tidak jauh. Tapi ternyata disinipun tidak ada. Hadu, rasa campur aduk menggelora. Sudah mau ditilang, HP hilang. 

Ah, sudahlah, ikhlaskan saja. Saya pulang dengan perasaan campur aduk. Tapi saya berusaha untuk mengikhlaskan. Sesampainya dirumah, saya duduk. Bercerita dengan Pak Wawan tentang pertemuan dengan Polis tadi, dan tentunya dengan HP yang hilang.

Untuk memastikan saya cek semua tas. Dannn, ternyataa...HP saya sedang mojok ditas kecil yang memang saya jarang buka. Astagfiruloh, eh, Alhamdulilah, kenapa begitu ceroboh saya ini. 

Tapi sudahlah, jadikan pelajaran saja. Sasya harus lebih teliti lagi. Saya mau istirahat dulu, untuk mengajar dan membuat ketramilan memasak.[]

Lanjut Hari Ke-43 DISINI.