Penulis  |
| Tengah Kampung Air |
arifsae.com - Pencairan dana hari ini direncanakan. Saya bangun pagi, siap-siap ke SIKK untuk menerima dana BOP dan Banpen termin terakhir. Karena rombongan gerakannya lambat, jam 9 baru keluar dari hotel Crisytal KK. Saya bersama angkatan-angkatan tua berjalan kaki, tidak langsung memesan Grab, karena mau kirim sesuatu dengan Bus.
Tidak lama berjalan. Sesampainya dilokasi, ternyata Bus nya belum datang. Akhirnya saya memutuskan untuk memisahkan diri, bagaimanapun saya kan pengelola, yang harus siap stand bay di SIKK. Saya berjalan menelusuri jalan, ternyata ramainya. Saya ingat, ini kah hari minggu, jadi setiap Minggu di Kampung Air memang selalu menggelar dagangan hampir disepanjang jalan.
 |
| Memisahkan Diri |
Sudah jam 9 lebih, saya sudah dihubungi oleh Bu Ari, ternyata saya sudah dipanggil beberapa kali. Sudah siang, memesan Grab sedang gangguan. Aduh, bagaimana ini. Untung saja ada Bu Aji yang masih di SIKK. Akhirnya uangnya boleh dititipkan ke Bu Aji.
Saya jadi tenang, tapi tetap saja harus ke SIKK. Karena Grab tidak bisa dipesan, akhirnya saya naik Taxi biasa, harganya tentu saja mahal, 20 RM. Tapi itu jalan satu-satunya. Sesampainya di SIKK, urusan sudah selesai.
Bu Aji juga suadah mau pulang, saya menyelesaikan urusan di SIKK dan nantinya akan kembali lagi ke Kampung Air, maklum, saya belum beli apa-apa untuk istri. Mumpung ada kawa mau pulang ke Indonesia.
Jam 13.00 saya kembali lagi Ke Kampung Air, setelah selesai menyelesaikan semuanya. Disana masih ada Pak Juang, yang mau saya titipkan barang untuk istri. Katanya di Centre Point ada jam-jam bagus, akhirnya saya putuskan untuk membeli jam tangan saja. Tapi sekalian makan saja untuk mengganjal perut, makanan besar. Mantap.
 |
| Makan Besar |
Akhirnya barang yang sudah saya beli untuk istri dapat juga, dan saya titipkan untuk istri. Semoga istri suka. Karena saya juga harus pulang besok untuk menghadapi Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan SIKK. Tapi hari ini nikmati di Kampung Air dulu.[]
Lanjut Hari Ke-91 DISINI.
