Wednesday, January 31, 2018

Menyambut Gerhana Bulan Total || Hari Ke-177

arifsae.com - Hujan sudah menyambut pagi ini, seger rasanya, karena kalau pagi hujan suasana tidak panas, rumah lebih adem. Bisa bermesraan dengan laptop di pagi hari, menikmati kesendirian. Syahdu rasanya. 

Ditambah udara dingin membuat perut terasa lapar. Tapi perut juga sedang tak enak, pagi-pagi ini sudah mencret, mungkin karena kemarin masak masakan santan terlalu banyak, jadi isi perut ini tak berkompromi. Sudah berkali-kali masuk dan keluar toilet. Untung air dan semua peralatan di Terusan 2 lengkap. Jadi tinggal duduk manis saja. 

Beda dengan teman-teman yang lain, ada yang airnya keruh, bahkan lebih parahnya, tidak ada air sama sekali. Memang harus patut di syukuri. Efek dar mencret ini menjadi badan jadi tak karuan, tidak enak ngapa-ngapain, agak flu dan panas. Kalau dirumah, mungkin saya sudah disuruh makan beberapa obat. Disini mah, ogah. 
Masak Ikan
Saya juga masak ikan yang dibawa fikar tadi malam, tidak tau rasanya apa, yang penting masak saja, daripada mubazir. Lumayan buat mengisi perut, tapi kali ini tidak menggunakan santan. Hari ini juga jadwalnya Bu Aji mengajar di Terusan, dia datang lebih awal untuk menikmati sinyal dan mendowoad film. Biarlah dia dengan urusannya, saya menikmati situasi sakit ini. Hari ini juga ada kabar akan terjadi gerhana bulan total. 

Katanya gerhana bulan total ini akan terjadi lama, sekitar 1 jam. Lama bener ya, jadi orang-orang sudah ramai untuk mempersiapkan sholat sunah gerhana. Karena kondisi fisik yang tak memungkinkan, saya dirumah saja. Menikmati dari Terusan, sendirian. 
Gerhana Bulan Total
Tapi ternyata tidak benar-benar sendiri, ada Fikar datang kerumah untuk ikut sholat Gerhana total. Kami menikmati gerhana diluar rumah saja. Sempat tertutup awan, tapi memang lama, jadi ada moment yang menakjubkan. Jadi moment langka ini harus dinikmati. Orang-orang juga melakukan sholat gerhana. Saya menikmati sholat dan sekaligus sakit ini bersama Fikar. Diluar rumah, mempersiapkan tempat duduk. Dan merenungi kebesaran Allah Swt. []
Lanjut Hari Ke-178 DISINI.

Ronta Bumi Untuk Anak Negeri || Puisi


Oleh : Lintang Kumalasari


Pada hari ketigapuluhsatu, hujan bergeming pada daun-daun kering
Mengatasnamakan jiwa, terogoh fatamorgana
Diiming-imingi secuil, hati ikut goyah, kerdil
Ah, andai saja
Sumpah pemuda diawetkan pada jidat tiap anak bangsa

Dasar, anak muda zaman sekarang
Plagiat pakaian, pamer penampilan di instagram
Padahal saya sudah memperingatkan: Urusi negeri. Negeri. Negeri
Mereka jawab: Gengsi, gengsi, gengsi

Gengsi kok dipelihara, melihara itu palawija biar bisa tumbuh dan dimakan rakyat jelata.
Ah bajingan!  Ini negeri ditinggali para bajingan-bajingan yang dengan seenak wudelnya memamerkan produk-produk bangsa lain, tanpa peduli produk sendiri.
Sudah kembalikah memori kalian? Atau tambah hilang akal?  Masih amnesia.
Semoga semesta mencabut otak-otak pro durjana

Ini aku, bangsa kalian. Bumi kalian. Kalian berpijak di perutku, dan aku telah menghidupi kalian. Remaja kekinian, boleh nongkrong, asal ide terborong.
Boleh gaya-gayaan, asal bangsa dipikirkan.
Boleh posting (unggah) instagram, asal nasionalisme tergenggam.
Jangan bermesra-mesraan, Jangan kotori saya. Jangan pijakan kaki di negeri ini,  kalau tingkah polahmu saja tak untungkan negeri. Moral basi! 

Remaja kekinian, posting wisata alam, ragam budaya, persatuan dan kesatuan Indonesia di instagram. Biar Nona dan Tuan di negeri sana tau, hebatnya Indonesia kalian. Bumi pertiwi dalam jari-jemarimu.
Genggam dan Tuntaskan!

Purbalingga, 31 Januari 2018
Taman Terusan

Tuesday, January 30, 2018

Lagi Seneng Olah Raga || Hari Ke-176

arifsae.com - Malam memang sudah niat untuk lari pagi. Akhir-akhir ini memang sering olahraga, bagus juga si, tapi harus bangun pagi. Kalau lebih dari jam 7, sinar matahari sudah sangat menyengat dan banyak juga pekerja yang lalu lalang ke blok sawitan. Jadi jam 6 pagi saya sudah siap-siap untuk olah raga jalan-jalan pagi.
Lari dimulai
Suasana juga sangat mendukung. Keringat juga bercucuran, karena memang saya pakai jaket mantel, jadi panasnya terasa, kringat pun deras bercucuran. Selesai olah raga, badan enak dan rasa lapar pun datang.

Untung saja, akhir-akhir ini saya sedang semangat-semangatnya untuk masak. Tenang saja, bahan makanan dan masakan masih tersedia banyak. Jadi tidak usah hirau, langsung saja mengolah segala bahan.
Olah Raga
Siang ini pelajarannya juga olah raga. Anak-anak juga minta untuk jadwal yang sebenernya. Olah raganya juga dibantu Fikar, dia yang mengorganisir semuanya. Anak-anak kecil juga ikut menonton, kadang juga mengganggu, tapi biar lah, itu juga bibit-bibit CLC nantinya.

Selesai olah raga, badan terasa segar. Mandi dan siap-siap untuk menghadap laptop lagi. Sedang asik di depan laptop, Fikar datang bawa ikan. Saya dikasih ikan lagi, katanya hasil dari dia mancing. Memang dia hobi maincing. Lumayan buat persediaan bahan makanan.[]
Lanjtut Hari Ke-177 DISINI.

Monday, January 29, 2018

Mengajarkan Dasar Negara || Hari Ke-175

arifsae.com - Pagi-pagi rencananya saya mau memasak, mumpung bahan makanan masih tersedia banyak. Disamping itu juga ada Pak Bima yang tadi malam bermalam. Jadi sekalian memaskan tamu satu ini. Tapi ternyata dia mau pulang ke Jebawang. 

Bahan makanan yang sudah saya siapkan harus dilanjutkan. Akhirnya saya lanjutkan memasak. Masak kali ini menunya lengkap. Ada kerupuk, sambal, sayur dan ikan yang kemarin sudah saya dapatkan dari hasil memancing di Sungai Telipok. Sayang Pak Bima pergi, coba kalau ada, bisa makan masakan mantap saya ini. Biarlah, jadi biar saya sikat sendiri.
Makan Lengkap Versi Saya
Nikmat. Nikmat sekali maskan saya. Kan masakan sendiri. Jadi ya harus dinikmati. Hasil mancing sendiri, hasil olah sendiri. Pokoknya luar biasa nikmat. Selesai makan bingung mau ngapa? Tidak ada kegiatan. Mata ini pun lelah untuk menghadap laptop terus. Jadi mari bermalas-malasan sambil menunggu belajar.

Jadwal hari ini di Terusan 2 saja. Anak-anak sudah bersemangat menunggu. Hari ini terlihat berbeda, anak-anak semua lengkap. Tidak biasanya mereka semua berangkat. Biasanya ada anak yang hanya berangkat pada moment-moment tertentu saja.
Mari Belajar
Tapi kali ini berbeda, semuanya berangkat. Jadi, mari lanjutkan untuk belajar. Sebelum belajar, seperti biasa saya tagih untuk mengumpulkan puisi yang sudah saya kasihkan tugas untu dikerjakan dirumah. Untung saja mereka sudah mengerjakan, kalau tidak bisa saya kasih hukuman. 

Tujuannya untuk mendorong mereka untuk lebih semangat untuk mengumpulkan puisi. Karena target kita adalah membuat antologi puisi untuk mereka. Minimal satu buku sebelum mereka lulus. Meski siswa Terusan 2 tidak terlalu banyak, tapi semangat mereka patut di acung jempol.

Selesai mengumpulkan puisi, kini melanjutkan belajar. Belajar kali ini temanya tentang UUD dan dasar negara. Ada yang lucu, ada yang aneh. Lucu karena ada yang tertukar-tukar membacakan Pancasila, anehnya ada juga yang tidak hafal Pancasila. Semuanya butuh proses, tapi yang terpenting adalah kesabaran. Untuk mereka, untuk masa depan meraka.[]
Lanjut Hari Ke-176 DISINI.

Sunday, January 28, 2018

Mancing di Sungai Talipong || Hari Ke-174

arifsae.com - Rencananya memang hari ini saya minta untuk dijemput Fikar. Tujuannya untuk memancing, ini akan jadi moment yang pas untuk mencoba memancing disini. Ini juga pengalamana pertama memancing disini, apalagi perjalanan katanya akan sedikit jauh.

Pagi-pagi jam 7 Fikar datang kerumah. Mempersiapkan alat-alat, dan membawa peralatan memasak juga. Niatnya saya mau masak megi disana. Sepertinya enak makan megi sambil mancing. Saya diajak kerumahnya Fikar terlebih dulu, mengambil barang-barang yang tertinggal.
Rumah Fikar
Kami baru berangkat menuju ke lokasi jam 8. Perjalanan kali ini begitu berbeda. Baru kali ini saya diajak jalan-jalan jauh di blok. Ditengah perjalanan kami sempatkan untuk mencari umpan terlebih dulu. Mengorak ngorek cacing, ini juga kegiatan yang sudah lama sekali tidak saya lakukan, mungkin terakhir ketika SMP.

Setelah dirasa cukup mencari Cacing, kami melanjutkan perjalanan. Fikar berhenti, ternyata hari-hari kemarin dia sudah memasang umpan diselokan-selokan dan parit-parit besar di blok. Ternyata benar, dapat 2 ikan besar-besar. Lumayan, awal yang bagus. Dijalan juga bertemu dengan Nana yang mau berangkat kerja. Bahkan kami digalikan tanah untuk mengambil Cacing supaya mudah mencarinya.
Galian Cacing
Ternyata setelah dicari-cari, lokasinya masih lama lagi. Masih ada 1 jam perjalanan menuju lokasi. Jalananpun melewati sungai, alang-alang dan semak belukar. Fikar juga sedang mencari Kerbau peliharaanya yang dilepas di tengah blok. Katanya mau ditangkap.

Akhirnya, setelah perjalanan panjang, sampai juga di Kampung Talipong. Sebuah kampung yang terpisah dari Wilmar. Saya sampai heran, ada kampung dipedalaman ini. Bahkan ada Sekolah Kebangsaan disini. Sekolah yang merupakan sekolah negeri.
Lokasi Pertama
Sungainya juga besar, katanya sungai ini nanti ujungnya ke laut. Kami segera memperisapkan diri untuk memancing. Lokasi pertama yang kami datangi tidak cocok. Banyak bekas kotoran berang-berang dan kotor. Makanya kami pindah lokasi memancing.

Kami segera mencari lokasi baru. Mempersipakan alat-alat, dan saya langsung beraksi memasak megi dan kopi. Kenikmatan yang sudah sangat lama tak saya rasakan. Memancing dialam terbuka dan makan megi sekaligus ngopi. Luar biasa.
Megi dan Kopo Siap
Ternyata mancingnya tidak seenak megi dan kopi. Tidak banyak ikan yang kami dapat. Entah kenapa tidak ada ikan. Sampai pindah tempat ke lokasi lain, tapi tidak juga banyak ikan yang kena. Meskipun begitu, tetap saja ada 2 ikan dan 3 ekor udang yang berhasil kami tangkap. 

Mancing yang sudah berjam-jam dan hanya mendapat sedikit ikan menjadikan saya mengajak Fikar untuk pulang. Jam sudah menunjukan 3 sore. Saatnya pulang. Ternyata, dari waktu pagi hingga siang, selain mendapatkan ikan, kulis saya juga belang-belang. Hitam. Padahal tidak panas juga, tapi hanya cuaca dan perjalanan saja yang membuat kulit saya hitam. Ditambah baju yang saya pakai hanya lekton. Jelas saja menambah belangnya kulit ini.
Mancing Mania? Mangap
Tapi bagaimanapun, ini pengalaman yang tidak boleh dilupakan  begitu saja. Meski dapat sedikit dan kulit hitam, harus disukuri. Karena mendapatkan pengalaman baru.

Pulangnya saya masih harus diajak untuk mencari Kerbaunya Fikar. Menerobos blok-blok sawit. Setelah itu, barulah saya benar-benar pulang. Istirahat merebahkan badan.
Menjemput Pak Bima
Magribnya saya harus menjempur Pak Bima di Simpang Sapi. Seperti biasa, Terusan menjadi tempat transit untuk CLC Pamol. Entah darimana dia, memang dia orangnya suka berjelajah dan mencari pengalaman baru. Setelah menjemput, barulah kali ini benar-benar bisa istirahat dengan tenang. Di tempat tidur.[]
Lanjut Hari Ke-175 DISINI.

Saturday, January 27, 2018

Lari Pagi, Dimulai || Hari Ke-173

arifsae.com - Liburan enaknya ngapain ya? Mungkin cocok lari pagi yang sudah lama tak dilakukan. Menghirup udara segar dan bau khas sawitan yang cukup membuat diri saya bersemangat. 

Supaya mendapatkan udara segarnya, saya bangun pagi-pagi sekali. Jam 6 pagi saya mulau lari. Tidak ada orang yang kelihatan, karena memang jam 6 orang-orang sedang melakukan poling di Dewan, seperti absen dan breafing oleh mandor bagi para pekerja.
Jalanan Sawit Pagi Hari
Kegiatan hari ini benar-benar full dirumah. Melakukan aktifitas rumah, seperti mencuci dan masak. Cuci baju harus dilakukan karena sudah banyak bahan pakaian yang kotor. Masaknya, kali ini menunnya sayur kangkung dan krupuk. Wauw, cukup mewah menurutku. Apalagi hasil masakan sendiri.

Hari ini kegiatannya full untuk mengetik naskah buku. Sesekali saya menonton film Wiro Sableng. Film legendaris yang laris manis ketika saya SMP. Kali ini film yang saya tonton berjudul Pendekar Pemetik Bunga. Jadi bernostalgia dengan film Wiro Sableng ini. Setelah itu, lanjut ngetik.[]
Lanjut Hari Ke-174 DISINI.

Friday, January 26, 2018

Makan Ayam Penyet Jadi Tradisi || Hari Ke-172

arifsae.com - Sudah lama tak olah raga lari pagi. Udara sejuk dan bersih selalu menjadi semangat untuk mencari keringat. Meski bau sawitan masih begitu menyengat. Tapi inilah ladang sawit, menjadi kewajaran. Apalagi masih jarang orang dan banyak hewan-hewan menjadi penyambut lari pagiku. 

Segar. Apalagi selesai dan mandi pagi. Tapi sayang, hari ini begitu malas masak nasi. Jadi makan megi nampaknya lebih menggoda. Okelah, sikat masak megi. Agendanya Jumat ini adalah ke Terusan 1, seperti biasa sesuai jadwalnya. 

Namun sebelum berangkat, saya Jumatan dulu di Terusan 2. Bu Aji datang jam 1 lebih. Karena jadwalnya jam 2 siang. Kami kesana untuk menjumpai TKB Terusan 1. Disana anak-anak juga sangat antusias, terutama ketika anak-anak yang kecil datang. Suasana dipastikan heboh. Tapi anak-anak SMP semakin lama semakin sedikit.
Kelas Terusan 1
Tapi biarlah. Memang motivasi mereka jarang ada. Mudah sekali mereka menyerah terhadap keadaan dan menyepelekan pendidikan. Ah, sungguh mereka akan menyesal pada waktunya. Itulah yang saya wanti-wanti selalu untuk mengingat betapa pentingnya pendidikan.

Seperti biasa, pulangnya saya makan di Al Kafi. Menu andalnanya adalah Ayam Penyet. Untuk mengobati perut ini yang hanya makan megi saja seharian. Pulangnya Fikar datang. Dia bimbang mengenai beasiswa yang pernah saya saya tawarkan dulu. 

Katanya orang tuanya melarang. Dia disuruh untuk bekerja saja disini. Saya lihat dia juga tak kuat tekad. Keinginannya untuk melanjutkan beasiswa di Indonesia meredup. Dia tak berjuang. Padahal sudah saya berikan berbagai pilihan dan kemungkian kalau dia melanjutkan atau tidak melanjutkan. Biarlah. Saya sudah berusaha membujuknya. Keputusan tetap ditangannya.[]
Lanjut Hari Ke-173 DISINI.

Thursday, January 25, 2018

Aturan Baru, Keluar Gate di Catat || Hari Ke-171

arifsae.com - Seperti biasa, pagi ini jadwalnya mengajar di Andamy. Pagi ini siap-siap untuk menuju kesana. Tapi hari ini ada yang beda. Tak seperti biasanya, ketika melwati Gate hanya lewat saja dan say hello ke petugas Gate. Tapi hari ini ada aturan baru, semua yang melewati Gate harus berhenti dan menuliskan nama dan keperluan. Katanya ini atuarn baru yang harus diikuti.

Biarlah. Saya ikuti saja aturannya, meski kadang malas untuk berhenti. Acara kali ini di Andamy bermain Kasti. Tentu saja semua peralatan sudah saya siapkan. Permainan menarik, karena mereka sudah paham atuaran mainnya. Jadi tidak perlu dijelaskan dari awal. Di Andamy juga ada murid baru yang masuk, Ira namanya. Katanya pindahan dari Telupid. 

Setelah mengajar olah raga, saatnya untuk belajar. Proses belajar berjalan lancar, anak baru itu juga ikut menyesuaikan proses belajar mengajar. Mungkin dia perlu membiasakan diri. Pelan-pelan. Selesai mengajar di Andamy, saya dan Bu Aji berencana ke Terusan 1. Memang itu jadwalnya.

Istirahat sejenak setelah berkegiatan di Andamy, lumayan untuk memejamkan mata sebentar. Jam 13.20 kami menuju ke Terusan 1. Disana proses belajar pun berjalan lancar, hanya memberikan materi-materi tentang IPS. Seperti sistem pemerintahan di Indonesia.
Makan Ayam Penyet
Pulang mengajar dari Terusan 1, kami menuju ke Al Kafi. Seperti biasa, menu yang saya pesan adalah Ayam Penyet. Bahkan nasinya nambah, maklum lah, seharian baru makan. Jadi nasinya nambah. 

Selesai makan, kami sempatkan untuk belanja terlebih dulu di Sapi. Melengkapi pasokan bahan makanan yang ada di Kulkas. Sesekali beli buah, supaya untuk menyeimbangkan nutrisi dalam tubuh. Pulang ke Terusan dan menghadap ke laptop menjadi hal yang biasa.[]
Lanjut Hari Ke-172 DISINI.

Wednesday, January 24, 2018

Mau Minta Buku Gratis ke Penulis? Baca Dulu Ini!!!

Kebahagian Seorang Penulis adalah, Karyanya di Beli dan Di Baca!!!

Menawarkan Beasiswa || Hari Ke-170

arifsae.com - Pagi ini ingin print out untuk identitas yang baru didapat, yaitu passport dan kartu konsulat. Lagian print foto yang dibeli juga jarang dipakai, lumayan untuk membut hangat mesin print foto.
Hasil Print
Siangnya menjemput Bu Aji untuk mencari sinyal dan dowload film. Saya menjemput Bu Aji. Biarkan dia dengan kegiatan sinyalnya dan saya melanjutkan mengetik. Hari ini lumayan untuk menambah koleksi tulisan yang harus segera dirampungkan. Selain mencari sinyal, Bu Aji hari ini juga melaksanakan tugasnya untuk mengajar anak-anak Terusan 2. 

Hari ini juga informasi Sabah Bridge datang. Saya rencananya akan menawarkan beasiswa kepada anak-anak yang sudah kelas IX. Terutama untuk Fikar yang dari dulu sudah meminta untuk dicarikan informasi tentang beasiswa itu.
Depan Rumah
Saya lengkapi dan print kan segala informasi dan syarat-syarat untuk mendaftarkan beasiswa itu. Beasiswa ini merupakan inisiatif guru-guru yang ingin memulangkan anak-anak di Sabah kembali ke Indonesia.

Inilah kesempatan Fikar untuk mendapatkan beasiswa itu. Tapi sedikit keraguan yang ada pada jawabanya ketika saya menyerahkan berkas syarat-syarat itu. Tapi semoga dia bisa. Terutama saya suruh dia untuk dibicarakan kepada orang tuanya. Semoga orang tuannya mendukung.[]
Lanjut Hari Ke-171 DISINI.

Tuesday, January 23, 2018

Berbelanja dan Melukis || Hari Ke-169

arifsae.com - Hari ini tak ada sayuran untuk dimakan, artinya harus keluar rumah untuk mencari sayuran. Mau makan apa lagi kalau tidak ada bahan makanan. Saya keluar, mencari sayur di Kedai Nur Cahaya. Tapi tidak ada apa-apa. 

Bingung juga. Jalan satu-satunya harus ke Sapi atau ke Nangoh. Setelah dipikir-pikir, daripida ke Sapi yang sudah biasa, saya akhirnya menuju ke Nangoh seorang diri. Berburu sayur dan bahan makanan lainnya.

Saya menuju ke sana. Berbelanja sayuran dan bahan makanan, terutama yang awet-awet supaya ada persediaan makanan yang bisa dinikmati sewaktu-waktu. Setelah selesai belanja, saya pulang ke Terusan untuk masak. 
Hasil Olahan Masakan
Hasil olahan sudah lumayan enak. Sejak disini, memang kebiasaan memasakak terpaksa dilakukan. Kalau biasanya dirumah saya hanya tunggu panggilan istri untuk makan. Karena memang istri yang mengurus segala urusan masak memasak. Tapi kali ini saya harus melakukannya sendiri.

Padahal dulu sebelum kesini, saya sama sekali tidak bisa memasak. Tapi karena keadaan, saat ini saya sudah lumayan bisa menguasai beberapa menu masakan. Lumayan untuk meyambung hidup. 

Sore harinya, saya agendakan untuk melukis. Rencananya supaya anak-anak terbiasa dan membiasakan diri menlukis, tujuannya untuk menghadapi Akpres 2018. Untung saja seluruh perlengkapan sudah saya buat, dan persiapkan. Sekarang saatnya melatih mereka.
Mereka Melukis 
Seperti biasa, pelajaran berjalan sante tapi serius. Memang tidak bisa dipaksakan, karena mereka baru dasar-dasarnya saja mengetahui seluk beluk dunia melukis. Saya pun tidak bsia mengajarinya secara sempurna, karena memang asal saya bukan dari dunia melukis. Tapi bagaimanapun, mereka menyelesaikan dengan baik.
Salah Satu Hasil Mereka
Selesai sudah. Mengajak mereka memainkan kanvas. Olah raga selanjutnya, saya sempatkan olah raga. Hanya berjalan kaki mengitari blok. Cukup untuk mencari keringat. Lumayan. Malamnya, hanya melanjutkan pekerjaan didepan laptop. Terutama menulis buku baru. Semangat.[]
Lanjut Hari Ke-170 DISINI.

Monday, January 22, 2018

Pulang Lanjut Mengajar || Hari Ke-168

arifsae.com - Pagi-pagi Pak Majid sudah bersiap diri untuk mengajar ke Humana Andum. Saya jadi sendiri, mau menunggu Pak Majid pulang atau saya yang akan pulang. Setelah dipikir-pikir mau pulang atau tidak, akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke Terusan.

Daripada pulang siang, yang jelas cuaca panas menyengat. Mending pagi sekalian, sekalian menikmati jalanan lengang dan udara pagi yang masih suci. Saya siap-siap, sekaligus mengantarkan Pak Majid ke Humana. Mungkin kalau tidak ada motor, biasanya dia jalan kaki atau ikut mobil Cikgu sebelah rumahnya.
Jalan Andum
Perjalanan yang jauh sudah menjadi hal biasa. Benar saja, udara pagi masih bersih. Dan jalanan masih sepi. Perjalanan panjang yang harus ditempuh sekitar 1,5 jam. Sampai dirumah pekerjaan menanti. Salah satunya menyelesaikan naskah buku dan menambah penulisan blog.

Selebihnya, keadaan badan yang lelah menuntut untuk mendapatkan haknya beristirahat. Mau makan juga tidak bisa, karena gas masih habis dan belum ada yang membelikan gas. Saya sudah menyuruh Fikar untuk membelikan gas, tapi mungkin nanti sore. Artinya saya harus tidak makan. Setidaknya tidak makan untuk sampai dibelikan gas.
Simpang Andum
Sore harinya masih menyelesaikan rutinitas yang masih menjadi kewajiban yang harus diselesaikan. Membuat puisi yang menjadi rencana untuk mereka membuat buku antologi dikemudian harinya. Semoga saja semangat ini terus berkobar untuk membuat buku ini terselesaikan dengan baik.

Akhirnya, malam hari Fikar datang dengan Tong Gas yang sudah dinanti-nanti. Kasihan juga dia, lumayan jauh. Dia sendiri yang mengantarkan keatas dengan motor. Langsung saja saya olah masakan, setidaknya masak sarden menjadi alternatif. Minimal untuk mengganjal perut kosong ini.[]
Lanjut Hari Ke-169 DISINI.

Sunday, January 21, 2018

Moynod dan Luang Manis || Hari Ke-167

arifsae.com - Rencana hari ini ikut latihan gabungan ke Moynod terjadi kendala. Kendala pertama karena motor Terusan kemarin dibawa Bu Aji ke Andamy, padahal sudah ditunggu-tunggu dirumah. Karena tidak datang-datang juga akhirnya saya dan Pak Majid pinjam motor Pak Panca untuk kesana.

Belum lagi ditambah hujan kecil menyambut hari ini. Malas juga pergi-pergi. Seharusnya dirumah saja menikmati liburan, tapi kerena Pak Majid mau ikut latihan ke Luang Manis, jadi saya berencana antarkan dia. Memang dia berbakat dibidang itu, mungkin ini arena yang pas untuk dia.
Berangkat Ke Luang Manis
Saya dan Pak Majid menemui Bu Aji. Di jalan menuju Andamy, saya melihat banyak orang sedang berkumpul. Saya tidak tau kalau di Andamy sedang ada orang yang meninggal. Disini kalau orang meninggal, seluruh kampung tidak kerja dan menghormati orang yang meninggal untuk dikuburkan.

Motor sudah saya ambil dan tinggalkan motor Pak Panca dirumahnya Bu Aji. Rencananya nanti Bu Aji saya suruh untuk ke Terusan mengembalikan motor Pak Panca. Kami pergi ke Luang Manis, padahal jam sudah menunjukan jam 10 siang. Tandanya harus cepat-cepat berangkat, karena disana sudah banyak teman-teman yang lain sudah latihan.

Tidak selancar itu perjalannanya. Banyak halangan, salah satunya tersesat. Kami tersesat hingga ke Kim Loong, karena menurut informasi lokasi CLC Luang Manis berada dijalan ke arah Kim Loong, tapi ternyata jalannya salah. Padahal jalannya sudah luamyan jauh. Saya juga sudah pasrah untuk kembali ke rumah, tidak mau mengikuti Pak Majid ke Luang Manis. Tapi setelah dipikir-pikir, saya putuskan untuk tetap kesana.
Latihan yang Hampir Selesai
Menuju ke Luangmanis pun tidak semudah itu. Di Gate pertama kami ditolak masuk, karena jalan itu khusus untuk orang-orang penting di Maynod. Akhirnya kami harus menempuh jalan yang lebih jauh. Dari Gate ke lokasi CLC Luang Mainis saja membutuhkan waktu 45 menit. Lumayan jauh juga.

Sesampainya disana jam sudah menunjukan 12 siang. Saya diantarkan ke lokasi latihan, yang ternyata sudah hampir selesai. Saya hanya ikut main Volly yang hanya 10 menit saja. Jadi kami datang, tak lama kemudian latihan selesai. Kami duduk-duduk dulu untuk makan siang.
Pak Majid vs Pak Kardin
Pak Majid ingin main tenis meja. Dia mencari Pak Kardin dari CLC Sapi 2 yang memang sudah diwakilakn untuk mengikuti cabang olah raga tersebut. Awalnya tidak ada fasilitas tenisnya, kami pun sudah pasrah. Tapi ternyata setelah diusahakan pertandingan antara Pak Majid Vs Pak Kardin dimulai.

Pertandiangan seru. Menegangkan. Tapi secara teknik dan permainan, Pak Majid jauh unggul. Dari 5 Set yang dimainkan, Scor akhir 4-1 untuk kemenangan Pak Majid. Itu usul dari Pak Rudi setelah main 3 set Majid Unggul. Katanya untuk memberikan kesempatan Pak Kardin lagi.

Akirnya, Pak Majid mewakili Zona Sandakan ke Kota Kinabalu. Kami pulang, karena setelah latihan berakhir, banyak kawan-kawan yang sudah pulang. Dijalanan, saya sempat diajak untuk mampir ke rumah Pak Rudi. Rumahnya tidak terlalu besar, dan dia tinggal dengan anak istri yang kebetulan juga mengajar disini.
Luangmanis
Tujuan saya ke Andum, tidak langsung pulang ke Terusan. Karena memang jauh. Jadi saya diajak ke Andum untuk bermalam disana. Malam harinya, saya diajak makan malam di Chek Point, menikmati makan Ayam Penyet dipinggir jalan. Di Andum tidak seperti di Terusan yang listriknya 24 jam. Disini sering mati lampu, apalagi kalau malam-malam. Kasian.[]
Lanjut Hari ke-168 DISINI.

Saturday, January 20, 2018

Dia ke Terusan Lagi || Hari Ke-166

arifsae.com - Kegiatan pagi ini hanya bermalas-malasan, karena setelah pulang jalan-jalan malam, saya dan Pak Majid tidak langsung tidur. Kami bercerita banyak hal tentang hidup hingga pagi hari.

Jadi pagi ini hanya bermalas-malasan hingga Chek Out hotel. Kami siap-siap untuk pulang. Karena hari Minggu akan ada latihan gabungan untuk pesta guru-guru dibidang olah raga. Jadi hari ini haru pulang kerumah.
Sudut Bandar Sandakan
Sebelum pulang, kami makan terlebih dulu untuk mengisi perut. Kalau sudah sampai rumah, mungkin akan susah makan. Karena memang tidak ada barang makanan yang ada. Rencananya kami akan pulang dengan Bus Mini jurusan Telupid.

Kami berangkat jam 1 siang untuk pulang. Untung saja ada Pak Panca dan Bu Aji yang sudah siap untuk menjemput kami. Jadi tidak ada masalah ketika nanti turun di Simpang Sapi. Dan mereka juga sudah setuju untuk menjemput kami.
Pak Panca dan Bu Aji
Sampai di Simpang Sapi jam 2 siang. Kami sudah ditunggu mereka. Dan langsung menuju ke rumah. Kami sampai dengan selamat, dan sempat berbincang-bincang. Motor Terusan dibawa Bu Aji untuk pulang. Dan Pak Majid datang lagi ke Terusan untuk mempersiapkan diri ke Luang Manis latihan gabungan dalam rangka menghadapi SABINDO.

Saya mendorng dia untuk harus ikut acara itu. Karena tempo hari kemarin, dia berbakat dalam bidang olah raga. Sebenarnya hari ini teman-teman yang lain sudah kumpul di Luang Manis, tapi kerena kami baru sampai dirumah, jadi tidak memungkinan untuk kesana langsung. Ditambah lokasinya yang lumayan jauh juga.
Bermain Badminton
Pak Panca juga rencananya akan ikut kesana. Tapi kerena menunggu Pak Azwi, rencanaya akan berangkat besok saja. Jadi untuk mengisi kekosongan, kami bermain di Dewan Terusan 2. Benar saja, rencananya kami hanya mencari keringat. Tapi karena Pak Majid jago dalam permainan ini, akhirnya kami hanya dijadikan bahan latihan saja.

Tapi lumayan lah, keringat bercucuran, setelah puas latihan kami pulang ke rumah. Mau masak untuk makan malam ternyata Gas Habis, padahal bahan makanan dan bumbu sudah siap semua. Untung saja saya punya ide, masak menggunakan gas kecil yang biasa digunakan untuk kemping. Jadi masak yang sempat terhenti bisa dilanjutkan kembali.
Melanjutkan Masak
Akhirnya jadi juga. Meski dengan perjuangan, kami akhirnya makan malam. Berhasil masak dengen kompor seadanya. Untung saja punya cadangan kompor kecil yang menjadi alat untuk menyelesaikan masakan. Coba kalau tidak ada kompor dan gas kecil, mungkin akan percuma bahan masakan yang sudah siap.
Makan Malam Bersama
Kami menikmati makan malam ini bersama. Katnaya, masakan saya enak juga. Lumayan lah untuk mengganjal perut yang kosong setelah latihan badminton sore harinya. Rencananya kami akan menuju ke Luang Manis esok hari untuk mengikuti latihan gabungan bersama kawan-kawan lain yang sudah disana sebelumnya. Hari ini istirahat dulu untuk mengumpulkan tenaga esok hari.[]
Lanjut Hari Ke-167 DISINI.

Friday, January 19, 2018

Berbahagia dengan Bersahabat || Hari Ke-165

arifsae.com - Hujan menjadi sambutan pertama untuk memulai hari ini. Padahal saya sudah janjian untuk ke Bandar Sandakan dengan Pak Kimura dan Pak Majid. Tapi tetap saja saya menghubuni Bang Amir untuk ikut ke Bandar Sandakan. Dan untungnya dia mau menjemput jam 7.30 nanti.

Saya siap-siap untuk menuju Bandar, ini adalah pertama kali jalan-jalan ke Bandar tanpa beban uang BOP atau Banpen. Saya di jemput Bang Amir tepat jam 7,30, sudah ada Makcik yang juga mau ke Bandar. Di Jalan saya dihubungi Pak Kimura untuk menjemputnya di Kim Loong, padahal tempatnya lumayan jauh. Untung saja Bang Amir mau.
Makan dan Jumatan
Jalanan yang ditempuh juga lumayan jauh. Untung saja sebelum sampai di Kim Loong, Pak Kim sudah diantar oleh orang. Jadi kami berpapasan dijalan. Baguslah. Saya dengar-dengar estete itu susah dan tidak memperdulikan pendidikan dan pekerjanya.

Sampai di Bandar langsung saja kami makan. Kami masih berdua, karena Pak Majid masih ada urusan sendiri yang belum diselesaikan. Kami Cek In dulu di hotel City Star yang menjadi langganan tanpa biaya passport 10 Ringgit. 
Hotel City Star
Saya siap-siap Jum'atan dulu. Pak Kim tidak Jum'atan, entahlah. Tapi bisa menjaga barang-barang. Saya Jumatan di Masjid Jami Sandakan yang harus naik lumayan tinggi. Di sana juga sudah banyak orang berkumpul untuk melaksanakan kewajiban umat Islam ini.

Selesai Jumatan, saya dan Pak Kim jalan-jalan ke Hourbour Mall, katanya ada film Ayat-Ayat Cinta 2 yang melegenda itu. Dulu waktu AAC saya masih kuliah S1. Dan kali ini saya tidak mau melewatkan kesempatan untuk melihat seri nya yang ke-2.

Pak Majid mengabari kalau dia sedang kencan juga bersama pacar barunya, dia guru Humana di Reka Halus. Biarlah dia menonton film sendiri, saya juga menonton sendiri bersama Pak Kim. Tapi menurutku, film AAC 2 tidak semenarik ya pertama. 
Jalan-Jalan Malam
Selesai menonton film AAC 2, barulah kami bertemu Pak Majid. Dia ternyata bersama pacar barunya. Kami diperkenalakan, dan mereka sedang jalan-jalan menggunakan mobil. Kami diajak untuk jalan-jalan, sekedar menikmati indahnya malam. Tentu saja kami tidak menolak, dan kami meluncur jalan-jalan dengan mobil keliling Bandar Sandakan.

Kami diajak untuk makan malam di Batu 4. Kalau tidak salah. Konsep restorannya juga asik, seperti kapal. Kami menikmati makan malam bersama, sambil menikmati obrolan dengan mereka. Saya memesan es krim yang ngeri-ngeri sedap, konsepnya bajak laut. Enak.
Pesenan Ku
Selesai makan, kami lanjutkan untuk keliling lagi. Entah kemana, sebenarnya mencari tempat karoke. Tapi karena tidak ketemu, akhirnya kami putuskan untuk pulang ke hotel dan mengakhiri jalan-jalan malam ini. Disepanjang jalan, canda dan tawa kami bercampur aduk. Puas rasanya, apalagi Pak Majid yang sedang dimabok asmara, mungkin lebih puas.

Sampai-sampai malam harinya setelah pulang dari jalan-jalan malam, Pak Majid tidak bisa tidur pulas. Dia mengajar cerita banyak hal, curhat mungkin lebih tepatnya. Biarlah, namanya juga sedang kasmaran.[]
Lanjut Hari Ke-166 DISINI.

Thursday, January 18, 2018

Bermain Volly di Andamy || Hari Ke-164

arifsae.com - Kamis ini jadwalnya mengajar olah raga ke Andamy. Saya juga sudah siap-siap mengajar setelahnya. Sudah saya siapkan patung manusia, sama seperti yang kemarin saya bawa ke Terusan 1.

Tapi pagi-pagi ini terlihat mendung. Selain saya bawa patung, saya juga bawakan bola Volly, karena sudah janji dengan mereka untuk bermain Volly. Ketika datang, seperti biasa sambutan anak-anak begitu meriah.
Senam Pagi
Mereka senam terlebih dulu, sebelum bermain Volly. Untuk anak-anak kecil ditangani oleh Bu Aji, sedangkan anak kelas 5 dan SMP ikut bermain Volly. Saya ajarkan dasar-dasarnya. Seadanya saja untuk fasilitas permainannya. Tapi kami menikmatinya.

Setelah itu, kami belajar tentang IPA. Begitulah, saya sudah terbiasa mengajar apa saja. Dan itu harus dibiasakan sekalipun bukan keahlian saya. Merka juga terlihat begitu kagum dengan patung yang saya bawa. 
Belajar IPA
Selesai mengajar di Andamy, kami ke Terusan 2 untuk siap-siap ke Terusan 1. Tapi hujan datang, niatnya kalau tidak reda juga saya tidak bisa ke Terusan 1. Tapi karena hujannya reda, kami putuskan menuju ke Terusan 1 untuk mengajar disana.

Proses pembelajaran disana berjalan lancar. Tidak ada kendala berarti. Seperti biasa, mereka selalu tampil aktif. Perut kosong akhirnya menuntut untuk diisi, tempat Al Kafi. Disana tempat yang tepat, sekaligus menikmati danau kecil.

Hari ini saya dikabari untuk ke Bandar besok hari. Ada Pak Yaniri dan Pak Majid yang sudah mengajak mereka. Kami berjanjian untuk bertemu disana. Saya pulang dan siap-siap untuk besok pagi ke Bandar.
Lanjut Hari Ke-165 DISINI.

Wednesday, January 17, 2018

Membagi Tugas Lomba || Hari Ke-163

arifsae.com - Pagi masih melanjutkan menyelesaikan revisi buku. Ada beberapa tulisan yang harus diselesaikan. Pagi-pagi panas begitu terik, kelihatanya tidak akan hujan.

Siangnya Bu Aji datang mau mengajar, dia datang lebih awal. Mungkin sekalian mencari sinyal dan menelepon keluarganya. Dia datang lebih awal, setelah mengajar. 

Tidak lama Bu Aji datang, hujan juga datang. Meski tidak terlalu besar, anak-anak datang kerumah. Mereka mendiskusikan Akres 2018. Memang dari sejak dini info ini saya share, biar mereka secepatnya mempersiapkan diri. 
Anak-Anak Datang
Ditengah mereka mendiskusikan diri, ada Anto dan Isyam datang kerumah. Mereka juga menanyakan tentang info Akres. Mereka jauh-jauh dari Terusan 1 untuk menanyakan itu. Mereka juga menawarkan keahliannya.

Setelah saya kasih info yang lengkap terhadap semuanya, Anto dan Isyam pulang ke Terusan 1. Bu Aji dan anak-anak memulai belajar. Sedangkan saya melanjutkan kegiatan di meja kerja. Bu Aji pulang, motor masih dibawanya. Biarlah, mungkin dia lebih membutuhkan.[]
Lanjut Hari Ke-164 DISINI.

Kata Pengantar Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum. dalam Buku Usman Janatin

Oleh:
Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum.
Guru Besar Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Cover final

Tuesday, January 16, 2018

Masak Udang dan Belajar Komputer || Hari Ke-162

arifsae.com - Cadangan makanan hari ini masih aman. Ini berkat kiriman Udang dan Pakis kemarin yang masih saya simpan dengan rapi. Makannya saya berencana mengolah hasil kiriman kemarin. Ini pengalaman pertama memasak Udang, tentu saja Google menjadi tempat bertanya.

Dan tentu saja dengan trpaksa saya memasak Pakis dan menambahkan Udang satu yang dikasih dari Fikar itu. Hasilnya lumayan enak, tidak terlalu mengecewakan. Saya sikat ssendirian. Terutama Udangnya, hasil kreasi pertama tentang Udang dan Pakis.
Hasil Masakan
Hari ini belajar tentang komputer. Entah mengapa, akhiir-akhir ini mereka semangat sekali untuk belajar komputer. Biasanya, mereka menggunakan laptop sekolah hanya untuk berfoto dan berselfie bersama-sama.

Selain itu, yang mereka bisa dari laptop adalah menonton film. Terutama film drama Korea. Sedangkan untuk menggunakan Microssof, mereka sama sekali masih awam. Itulah tugasku kali ini. Mengajari mereka menngenal dasar-dasar laptop.
Belajar Komputer
Meski laptop juga terbatas, tapi tidak menjadi kendala. Untuk saja mereka mau antre untuk memakai nya. Jadi semua berjalan lancar. Hari ini tidak kemana-mana, karena motor juga tidak dirumah. Hanya malamnya ditemani Fikar yang datang kerumah untuk bermalam.[]
Lanjut Hari Ke-163 DISINI.