Tuesday, June 19, 2018

8 Kali Cap Passport, Perjalanan Darat Kota Kinabalu ke Bandar Seri Begawan

Memasuki Daerah Sarawak (dokpri)
arifsae.com - Ini mungkin musibah atau anugerah? eh, mungkin tidak sesimple itu menanyakannya. Oke, saya akan menjelaskan pelan-pelan.

Perjalanan kali ini adalah perjalanan dinas, (sok gaya bener), karena alasannya masalah passport. Kenapa dengan Passport ku? jadi visa tinggal yang ada di passport sudah habis. Sedangkan aturan di Malaysia, gaji dibawah RM 5000 (Note: RM. 1 = Rp. 3400, jadi sekitar 18 juta lebih) harus di deportasi keluar Malaysia selama 3 hari. Sedangkan gaji kami kurang dari itu. Makanya gaji kami dinaikin jadi tidak perlu lagi dideportasi. #eh 😆😋

Nah, untuk mengurus itu semua harus ke kedutaan Malaysia langsung. Sedangkan kedutaan Malaysia yang ada disekitar Sabah ada di Kuala Lumpur, Jakarta dan Bandar Seri Begawan. Tentu saja kedutaan terdekat yang ada di Brunei. Selain dekat, pertimbangan lainnya juga karena biayanya juga murah. Kawan-kawan yang lain (jumlah 90-an) ikut semua dalam rombongan. 

Pertanyaanya, ini deportasi atau rekreasi?

Tidak penting itu. Sekarang saatnya menjalani pengalaman baru, yaitu perjalanan dari Kota Kinabalu ke Bandar Seri Begawan dengan Bus. Untuk kendaraan, bus yang kami gunakan memang sudah disediakan, yaitu Sipitang Exspress. Jadi pagi-pagi jam 7 kami sudah siap-siap meluncur dari Kota Kinabalu.
KK-BSB
Menurut info, perjalanan KK-BSB akan membutuhkan waktu sektiar 8 jam perjalanan. Jadi kalau lancar, jam 5 atau 6 sore hari sampai di Bandar Seri Begawan. Ko lama? Ya, karena nanti setiap pintu masuk akan di cap passportnya. Berapa kali cap? 

Tidak tanggung-tanggung, 8 kali cap passport. Kalau yang suka koleksi cap passpor ini mungkin moment yang pas. Langung saja kita ke cap pertama, yaitu ketika keluar Sabah. Cap kedua, masuk Sarawak. 
Tugu Selamat Datang ke Sarawak (dokpri)
Sebenarnya heran juga, padahal Sabah dan Sarawak kan satu negara, tapi untuk keluar dan masuk daerah itu harus mendapatkan cap juga, sama seperti keluar-masuk negara lain. Tapi aturannya mungkin seperti itu, jadi kami ikut saja. Berikutnya cap ketiga dikenakan ketika ketika keluar Sarawak.

Perjalanan paling lama sebenarnya ketika Sabah-Sarawak, yang membutuhkan waktu 6 jam perjalanan. Tapi tenang saja, perjalanan yang membutuhkan waktu lama itu ditemani oleh alunan musik. Musiknya sebagian besar dari Indonesia, tapi herannya musiknya era lawas, sekitar 90-an dan 2000-an. Seperti Dewa 19, Paterpan, dll. Memang musik Indonesia benar-benar dinikmati disini.

Cap keempat dikenakan ketika memasuki wilayah Brunei, yaitu wilayah Distrik Temburong. Wilayah ini disebut juga exclave. Apa itu? wilayah yang dikelilingi oleh wilayah asing. Distrik Temburong ini dikelilingi oleh Malaysia dan Teluk Brunei. Nah untuk menuju ke Bandar Seri Begawan, kami harus melewati Distrik Temburong ini terlebih dulu. 
Pintu Masuk ke Brunei (dokpri)
Cap kelima akan didapat ketika keluar wilayah Brunei. Banyak cerita lucu ketika meminta cap ini karena saya harus berebut dengan teman-teman atau orang lain. Tentu saja berebutnya harus antri. Kadang momen lucu tercipta disini, ada yang turun bus duluan, ada juga yang cepat-cepatan mengambil antrian. 

Sesekali petugas menyuruh kami untuk memperkecil suara, karena sering tertawa didalam antrian. Begini momen antrian yang penuh dengan kebersamaan dan canda tawa.
Setelah itu cap keenam dan tujuh passport diberikan lagi ketika memasuki dan keluar Sarawak. Wilayah Sarawak ini hampir mirip dengan Sabah, hanya dipenuhi dengan Sawit dan Sawit.

Sekitar 2 jam tibalah kami di perbatasan terakhir untuk memasuki Brunei, dan disinilah kami mendapatkan cap terakhir, yaitu cap kedelapan. Setelah sampai masuk ke wilayah Brunei, perjalanan masih membutuhkan waktu 1 jam untuk menuju ke ibu kotanya.

Sangat terasa sekali suasana Brunei yang sangat nyaman, meski jalanan sepi tapi terasa sangat makmur. Rumah-rumah masih sangat jarang tapi besar-besar. Dan setiap rumah memiliki 2-3 mobil. Jalannya juga sepi namun mulus dan sangat terlihat keindahan infrastrukturnya.

Akhirnya jam 6 sore waktu Brunei, kami sampai ditengah-tengah keindahan kota Bandar Seri Bengawan. Negara kecil yang kaya oleh minyak bumi itu. Itulah perjalanan darat pertama KK-BSB. Petulangan baru saja dimulai. Hari ini cukup mengantongi bekal 8 cap passport. Besok dilanjut lagi.

Bersambung...DISINI []