Thursday, April 28, 2016

Sikopyah yang Tersembunyi di Serang, Purbalingga

Bersama Lintang Kumalasari, Zakhnes Daniar dan Hikmah Novandari
arifsae.com - Pada 24 April 2016, diadakan lomba Debat Intelektual antara SMA/SMK/MA se-kabupaten Purbalingga. Kami mendapatkan juara Harapan 1. Kali ini saya akan memberikan contoh artikel yang digunakan sebelum mengikuti debat, karena harus menyelesaikan artikel terlebih dulu. Berikut artikel yang diikutkan dalam lomba Debat Intelektual. 
                                               *** 
Pada era globalisasi, tempat wisata menjadi hal yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi dan informasi, karena dengan perkembangan teknologi pada saat ini dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi. Salah satu contoh adalah informasi mengenai lokasi wisata yang ada disekeliling kita. Informasi yang diperoleh dapat diakses melalui salah satu teknologi disekitar kita, yaitu gadget dengan menggunakan layanan internet.

Dengan adanya internet, masyarakat bisa memperoleh informasi guna menambah wawasan. Namun, saat ini para remaja acapkali menyalahgunakan gadget untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya fungsi gadget itu sendiri dapat digunakan sebagai media untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang bersifat positif. Melalui perkembangan teknologi ini, salah satunya hal positifnya dapat memberikan informasi bagi seseorang untuk menemukan hiburan. Karena pada dasarnya masyarakat memang membutuhkan refreshing untuk menyegarkan pikiran kembali. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang terus meningkat, seharusnya dapat mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Purbalingga. Dengan adanya berbagai macam wisata yang ada di Purbalingga ini, dapat menjadi sumber devisa untuk Pemerintah Kabupaten  Purbalingga. Dengan demikian, kemajuan IPTEK dapat dijadikan sarana bagi pemuda untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Purbalingga, karena para pemuda tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan IPTEK. Namun, potensi wisata budaya apa yang ditawarkan oleh Purbalingga bagi para wisatawan?

Wisata Alam
Desa Serang merupakan desa yang berada didekat Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 650-1300 mdpl dan memiliki kawasan perkebunan luas, serta dikenal sebagai desa Agrowisata dengan produk utama buah Strawberry. Desa Serang terletak di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Suasana sejuk dengan suhu rata-rata 20° C yang membuat desa ini memiliki tanah yang subur untuk lahan pertanian dan perkebunan. Buah Strawberry saat ini menjadi ciri utama dalam sektor agrowisata di Desa Serang dan bagi setiap pengunjung dapat memetik langsung buah tersebut dari ladang para petani.

Desa Serang memiliki fasilitas yang memadai untuk berwisata antara lain Rest Area Lembah Asri yang dikelola sebagai pusat aktifitas wisata yang dilengkapi wahanan permanian seperti highrope, flyingfox, atv, jasa berkuda, giant swing, hingga kegiatan outbound training serta gathering dapat anda lakukan di desa ini. Selain itu, Desa Serang juga menyediakan paket camping hingga pendakian ke Gunung Slamet dengan pemandu dari masyarakat setempat. Desa Serang juga memiliki banyak villa dan masyarakat menyediakan home stay bagi para pengunjung yang ingin lebih menikmati suasana di desa tersebut (Dinas Pariwisata Purbalingga, 2015).

Festival Gunung Slamet
Selain wisata alam, ada wisata yang berpotensi menjadi daya tarik. Salah satu event budaya untuk mengembangkan potensi wisata di Desa Serang adalah Festival Gunung Slamet. Festival ini pernah diselenggarakan pada tanggal 4-6 Juni 2015 oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Pada Festival Gunung Slamet terdapat ruwatan dan festival budaya dari lima kabupaten di sekitar Gunung Slamet, yaitu Banyumas, Tegal, Brebes, Pemalang, dan Purbalingga. 

Selain untuk memperkenalkan tentang wisata alam yang ada di serang, festival ini sekaligus untuk mengunggulkan budaya lokal, yaitu dengan proses pengambilan air dari Tuk Sikopyah, arak-arakan tumpeng, gunungan hasil bumi, arak-arakan kesenian tradisional, dan pawai budaya. Dengan demikian, budaya lokal yang belum diketahui masyarakat luas dapat diketahui dengan mudah. Selain itu, Festival Gunung Slamet dapat diadakan kembali guna menjadi kearifan budaya lokal untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Event Festival Gunung Slamet ini menjadi salah satu ajang untuk mempromosikan wisata budaya yang ada di Purbalingga. Event ini seharusnya dapat berjalan setiap tahunnya karena kegiatan ini memiliki banyak keunggulan yang dijadikan sebagai tombak bagi para pemuda untuk meningkatkanb rasa cinta budaya lokal terutama pada wisatanya dalam hal mengembangkan potensi kearifan lokal di Purbalingga. Dalam kegiatan semacam ini pemuda ikut serta bekerja sama dalam menyukseskan kegiatan yang dapat membangun Purbalingga perwira (Kompas.com, 2015).

Peran Pemuda
Ada banyak cara untuk melestarikan budaya dengan memperkenalkannya kepada halayak umum. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yang ada seperti gadget. Wisata alam yang ada di Desa Serang dapat kita perkenalkan dengan cara mengeksplor terlebih dahulu, kemudian memfoto potensi wisata dan budaya lokal di Purbalingga yang kita temui, salah satunya adalah kegiatan Festival Gunung Slamet yang ada di Serang. Kita dapat memotret berbagai serangkaian kegiatan yang bermakna budaya lalu mengupload atau mengunggah kebeberapa situs yang ada di internet seperti website, instagram, facebook, twitter, path, line, dan situs jejaring sosial lainnya.

Metode ini dapat dilakukan oleh masyarakat umum khusunya para remaja untuk turut andil dalam meningkatkan aktifitas kearifan lokal di Purbalingga, karena dapat mempromosikan berbagai potensi wisata di Purbalingga umumnya dan Desa Serang khususnya. Sehingga keindahan Festival Gunung Slamet ini tidak hanya di nikmati warga Desa Serang saja, namun wisata dan budaya ini dapat terekspos di media sosial. 

Akhirnya melalui pengenalan ini, masyarakat di dunia luar dapat memiliki rasa simpatik dan tertarik akan pesona wisata dan keberagaman budaya yang ada di Desa Serang Kabupaten Purbalingga. Salah satu aksi nyata pemuda di Purbalingga yaitu pembuatan akun-akun yang ada di media sosial, misalkan akun instragram @explorepurbalingga, dimana akun tersebut banyak menampilkan postingan-postingan foto yang menarik beserta informasi mengenai berbagai wisata indah yang ada di Purbalingga. Semoga para pemuda saat ini, yang sadar teknologi bisa memanfaatkan tehnologi secara bijak, dan bangga akan budaya lokal yang ada di daerahnya sendiri.

Naskah diikutkan dalam Lomba Debat Intelektual ke-2 BPPD tahun 2016, mendapat Juara Harapan III. bersama Hikmah Novandari, Lintang Kumalasari, Sakhnes Daniar.

Tuesday, April 19, 2016

SURAT UNTUK KETUA KPK: GENERASIKU MELAWAN KORUPSI

Purbalingga, 3 Februari 2016

Kepada Yang Terhormat,
Bapak Agus Rahardjo
Ketua KPK Indonesia                                                                                                         
Di-
tempat

Assalamualaikum Warahmatulohi Wabarokatuh
Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga berkah dari Allah untukmu Bapak. Bagaimana kabar keseharian di gedung Merah Putih pada tahun yang baru ini? Pasti sangat menyenangkan dengan segala kemewahan dan fasilitas canggih di tempat yang beralas sutra dan berhiaskan mega di gedung yang baru itu. Doa saya, semoga Tuhan selalu memberi kesehatan dan petunjuk agar Bapak selalu dapat berjasa bagi negara. Semoga keadilan selalu berpihak kepada Bapak dari Tuhan hakim yang seadil-adilnya.
Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk bisa menulis surat kepada Bapak Agus Rahardjo, Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terpilih. Sebagai siswa biasa, saya merasa sangat senang dan bangga mendapat kesempatan menuliskan secarik harapan sederhana yang diharapkan Bapak berkenan membaca surat saya.
Bapak Agus Rahardjo yang saya hormati, saya selaku rakyat yang hidup ditengah masyarakat dengan segala problema yang ada, telah dipaksa mengikuti laju dinamika kehidupan yang begitu keras. Hingga saya pun bingung karenanya, Indonesia indah katanya, Indonesia kaya katanya, Indonesia negara yang adil dan beradab ini kenyataanya. Indonesia memang indah pesonanya tetapi tidak dengan penderitaan rakyatnya. Indonesia kaya faktanya, dengan segala kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, tetapi milik siapa kekayaan negeri ini? Apakah rakyat menikmatinya dengan segudang gunung emas di bumi timur? Tidak, hanya yang berkuasa dan  menurut saya kekayaan ini adalah fatamorgana semata, impian yang tak tau kapan terwujudnya. Indonesia merupakan negara yang adil dan beradab, adil bagi yang berkuasa, beradab bagi yang melakukanya.
Kita merdeka sejak tahun 1945, merdeka dari penjajah luar, tetapi hingga kini rakyat masih gegap gempita dijajah oleh serakahnya nafsu saudara mereka sendiri. Masyarakat seperti halnya pohon kelapa yang dapat dituai setiap saat jika di butuhkan dan bisa dibuang kapan saja karena sudah tak berasa manfaatnya. Bapak, tentunya kami kesal dengan semua ini, dengan semua permainan politik yang telah diatur sedemikan rapinya, sehingga kami pun tak tahu siapa sebab dibalik akibat peristiwa ini. Namun, semua persoalaan ini bukan hal yang tabu ataupun hanya rekayasa belaka, tetapi ini kenyataan yang jelas dapat diatasi. Saya rasa dari kemampuan dan segudang pengalaman yang Bapak miliki, saya yakin hadirnya pemimpin baru di gedung keadilan, Indonesia mempunyai harapan baru untuk bisa melawan korupsi.
Saya ingin Bapak sejenak menengok keadaan disini, keadaan dimana si kaya berbahagia dan si miskin menjerit sengsara. Anehnya, mengapa mereka yang setiap hari duduk terbalut tahta masih saja ingin duduk di “kursi” Tuhan. Apakah belum puas dengan mereka melakukan korupsi? Tentunya rakyat merasa sangat dikecewakan, merasa dibohongi dengan beraliansi memajukan pembangunan negeri. Memang Indonesia di tahun ini banyak melakukan pembangunan, banyak proyek akbar terutama dalam sarana infrastruktur dan transportasi. Tetapi di tahun ini pula banyak lahirnya masalah korupsi yang dilakukan pejabat tinggi, mereka seakan menggaruk punggung negaranya sendiri. Ini merupakan sebuah kecaman besar, sebuah titik temu dimana negeri kita ini sedang mengalami yang namanya degblackasi mental. Keadaan dimana sebuah negara seolah seperti pabrik yang setiap tahunya, bahkan setiap detiknya mencetak bom waktu untuk menghancurkan negaranya sendiri. Saat ini yang dibutuhkan hanya Revolusi Moral, revolusi yang akan mengubah pola hidup masyarakat, yang akan mengubah kebiasaan buruk masyarakat untuk bisa mementaskan diri dari cengkraman api korupsi.
Indonesia harus berubah Bapak, menurut saya pemerintah harus lebih terbuka lagi kepada masyarakat perihal anggaran yang dikeluarkan negara, agar rakyat tahu bagaimana perkembangan negaranya dan kemana aliran dana itu mengalir. Saya pun merasakan keadaan dimana sebagai pelajar yang terpelajar, sebagai rakyat dikalangan ekonomi bawah, bahwa wakil rakyat saat ini belum merakyat. Ini berarti pemerintah belum bisa mendengar apa yang dibutuhkan rakyatnya, apa yang diinginkan rakyatnya dan apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Indonesia memang negara yang luas Bapak, negara dengan seribu budaya dan ragam suku bangsa, negara dengan sebutan negara hukum. Memang dengan seribu hukum di negara ini, nyatanya belum bisa mengatasi liciknya para koruptor. Kini hukuman layaknya dapat digadaikan, para koruptor pun bisa dengan mudah keluar masuk penjara, menikmati indahnya dunia.
Bapak, hukuman apa yang pantas bagi mereka karena telah berani menodai jasa pahlawan kita hingga mengulangi jeritan rakyat yang seakan terjajah kembali oleh waktu. Apakah hukuman mati? Menurut saya ini berlebih, seakan mendahului kodrat takdirnya untuk menemui sang ilahi, tapi apalah daya, hakim bukan Tuhan yang adil karena keadilan sekarang dapat dibeli bagi orang yang berkuasa. Tegaknya hukum memang tidak lepas dari aturan hukum itu sendiri, masyarakat yang menjalani, dan aparat yang mengawasi. Jadi saya berharap kepada aparat penegak hukum dengan seadil-adilnya, dengan tak pandang bulu anugerahkan karma yang setimbang dengan apa yang telah di perbuat para penoda hukum.
Saya pribadi berharap Bapak, dengan harapan yang sederhana ini, dengan harapan saya yang setitik ini, saya hanya ingin melihat setiap rakyat Indonesia bisa tersenyum. Bukan tersenyum karena harta ataupun tahta, tetapi karena kebahagiaan dan rasa tenang karena negara ini aman, aman dari jajahan para koruptor tentunya. Tetapi Bapak, sekarang kenyataanya di bawah sini masih banyak para pemuda, para lansia, bahkan para umuran yang masih sangat belia, yang masih membutuhkan kasih sayang kedua orang tua, saling berebut rupiah demi segenggam nasi. Dunia ini memang congkak berbanding terbalik dengan realitanya, mereka bergurat asa, berjalan dengan langkah kaki bertumpu di roda kehidupan demi untuk merajut asa.
Akan tiba masanya Bapak, kan tiba, hingga waktu yang menjelaskan kapan semua ini akan berakhir, kapan semua ini akan berujung pada muara yang penuh dengan jawaban fana berisi secarik harapan baru. Mari Bapak, buatlah kembali rakyat ini tersenyum, mari kita kembalikan kepercayaan rakyat, impian rakyat dengan melawan korupsi.
Kembalilah para koruptor jika engkau berani, disini ada kami rakyat Indonesia, ada kami manusia sederhana dengan segudang asa. Bapak Agus Rahardjo, inilah wujud pengabdian dari saya, dengan tidak sedikitpun menurunkan rasa hormat saya kepada bangsa Indonesia, saya selalu siap melawan dan berorasi terhadap segala bentuk Korupsi hingga rakyat dapat kembali tersenyum. Ingatlah Bapak, engkau tidak melangkah sendiri, ada kami dibawah sini, ada rakyat dari berbagai generasi, yang berjuang demi sejahteranya bangsa ini. Karena kami adalah Generasi Melawan Korupsi.
Semoga engkau selalu dalam kasih-Nya.

Wassalamualaikum Warahmatulohi Wabarokatuh
                                                                      Hormat saya,

Tulisan ini menjadi 30 Finalis Lomba Menulis Surat yang diadakan oleh PT POS Indonesia dengan peserta 4000-an lebih.

Friday, April 15, 2016

Asal Nama Desa Jatisaba

Kantor Kepala Desa Jatisaba

Dahulu ada orang orang yang tinggal di salah satu desa bernama Desa Kutasari, menurut cerita orang-orang, di desa itu mengandalkan mata pencaharian sebagai petani yang memanfaatkan dan mengerjakan lahan dengan benar tetapi jika lahan itu subur lagi maka orang orang didesa itu akan mencari lahan yang subur lagi.

Suatu hari ada seorang lelaki yang ingin mencari lahan subur di daerah lainnya, mengingat lahan di desa sudah tidak subur lagi lelaki tersebut pergi kearah Timur sambil membawa peralatan bertani dan juga membawa bekal makan. Sudah berhari-hari berjalan tetapi lelaki tersebut tidak menemukan satu pun lahan yang subur sampai lelaki tersebut menemukan sungai yang besar yaitu Sungai Klawing, lalu lelaki tersebut terus berjalan mengikuti arus sungai tetapi tidak menemukan lahan yang diinginkan.

Akhirnya di sore hari lelaki tersebut berada di lahan yang ditanami banyak sekali pohon Jati, lahan tersebut terletak di pinggir Sungai Klawing yang memiliki arus deras, lalu lelaki tersebut beristirahat sebentar. Setelah beristirahat lelaki tersebut memberanikan diri untuk melihat keadaan di sekitar lahan yang penuh dengan Pohon Jati tersebut, memang lahan tersebut subur tetapi sepi sekali tidak ada tanda-tanda manusia disana dan lelaki tersebut melihat ternyata tidak ada orang satupun, lalu hari sudah malam dan lelaki tersebut membangun sebuah gubuk untuk beristirahat.

Keesokan harinya lelaki tersebut mencari lagi orang-orang untuk membantu mengerjakan lahan Jati tersebut bersama sama, tetapi tetap saja tidak ada orang sama sekali. Lalu lelaki tersebut akhirnya terpaksa mengerjakan lahan tersebut sendirian, lalu dia berkata dalam hati ia mempunyai keinginan jika pada suatu hari akan datang seseorang untuk menemaninya, hari-hari sudah berlalu dan lelaki tersebut membangun sebuah padepokan, suatu hari saat lelaki tersebut sedang berkebun lelaki tersebut melihat seseorang yang datang lalu menghampirinya, sebenarnya lelaki tersebut tahu bahwa ia sedang diawasi oleh orang asing tersebut, pemuda itu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa bahwa apa yang ia inginkan terkabulkan, dan lama kelamaan mereka berdua pun berteman akrab dan saling membantu mengerjakanlahan subur tersebut bersama sama.

Hari demi hari telah berlalu dan banyak orang orang dating ke padepokan tersebut untuk belajar dan juga bercocok tanam karena lahanya yang subur, akhirnya padepokan tersebut berubah menjadi sebuah desa yang damai, makmur dan tentram kehidupannya dan orang orang di desa tersebut sepakat member gelar kepada lelaki yang melakukan penjelejahan, yang bernama Mangundrana dan mereka sepakat member nama desa itu yaitu desa Jatisaba, Jatisaba berasal dari kata “JATI”  yang berarti bahwa dahulunya tempat tersebut merupakan sebuah hutan yang luas yang banyak sekali ditanami pohon jati disana dan “SABA” yang memiliki arti Menjelajah yaitu caraa yang dilakukan lelaki tersebut yaitu menjelajah dari desa asalnnya untuk menemukan lahan yang lebih subur.

Sampai sekarang desa Jatisaba masih ada dan masih subur yang terletak di sebelah Timur persis Desa Bancar dan Desa Jatisaba juga terkenal kisah pahlawannya yang berasal dari dusun tawangsari, Desa Jatisaba yaitu Usman Janatin yang merupakan pahlawan nasional Indonesia yang  lahir pada 18 Maret 1943 dan Usman Wafat pada tanggal 17 oktober 1968 karena dihukum gantung oleh pemerintah singapura karena melakukan penyusupan.

Sumber Referensi: 
http://alas-news.blogspot.co.id/2012/03/pengembaraan-mangundrana-asal-mulane.html
diakses tanggal 31 oktober 2016.
http://albummapeltik.blogspot.com/2015/02/cerita-dari-kelas-vii-e.html diakses tanggal 31 oktober 2016.