Saturday, March 31, 2018

Ini Baru Namanya Sendiri || Hari Ke-236

arifsae.com - Malam tadi di temani tidur Fikar, luamayan ada kawan. Setidaknya untuk bicara hal-hal sepele, meski kadang dia sibuk dengan WA nya sendiri. Pagi ini dia pulang lebih siang, jam 9 pagi baru dia pamit ke rumah. Katanya liburan, jadi tidak pengaruh pulang jam berapa pun.

Hari Sabtu ini saya ingin masak, masak sayur-mayur. Saya juga mencari bahan makan lain, terutama di rumah tetangga. Ada pohon pepaya yang siapa pun boleh memetiknya. Apalagi itu tanaman yang di luar lingkungan rumah, jadi saya pun boleh memetikna. Hari ini saya ingin makan sayur-sayuran.
Makan Sayur
Saya mengolah sendiri, masak sendiri dan makan sendiri. Nikmat untuk ukuran sendiri. Terutama Pepaya, sudah lama saya tidak makan sayur pepaya. Itu sayur apa buah ya? Ah, tidak penting, yang terpenting bisa mengobati rasa kangen masakan rumah.

Kalau dirumah, banyak pohon Pepaya di depan rumah. Jadi tinggal petik dan langsung di masak, malah biasanya di makan untuk beo kalau sudah masak. Tapi kali ini untuk di masak. Liburan hari ini benar-benar saya nikmati dengan kesunyian. Di rumah saja. Di depan laptop saja. Dan sendiri saja.[]
Lanjut Hari Ke-237 DISINI.

Friday, March 30, 2018

Dua Buku Sayembara Literasi

Model Naira bersama Dua Buku Sayembara
arifsae.com - Saya tetap tidak bisa dilepeaskan dari kebiasaan lama. Berburu lomba. Lomba kali ini diadakan oleh Badan Sayembara Gerakan Literasi, begitu sepertinya namanya.

Saya mengikutkan dua buku untuk diikutkan. Buku pertama berjudul "Usman Janatin dan Harun Tohir, Kisah Perjuangan Pahlawan Dwikora". Buku ini merupakan salah satu buku yang membahas perjuangan kedua prajurit KKO-AL, Usman Janatin dan Harun Tohir. 

Namanya sempat tenggelam beberapa dekade. Tulisan mengenai mereka juga sangat jarang diperhatikan oleh sejarawan. Berlandas semangat itu, buku ini hadir untuk melengkapi dan menambah referensi mengenai perjuangan Pahlawan Nasional Dwikora itu.
Buku Usman dan Harun
Kemudian buku yang kedua adalah buku yang berjudul Kemegahan Arsitektur Keraton Jawa. Dengan adanya buku ini, kita bisa belajar akan kemegahan bangunan yang pernah menjadi bagian sejarah Indonesia, bahkan sebelum negara itu merdeka. 

Melalui buku ini kita akan mengetahu bagian dan arsitekrut kraton Jawa, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Karena hanya dua keraton ini yang masih menjadi penjaga budaya Jawa yang masih tersisa hingga saat ini.
Buku Kemegahan Arsitektur Keraton Jawa
Semoga kedua buku ini mendapatkan nominasi, sehingga bisa dinikmati oleh kalangan banyak. Dan menjadi amal jariyah bagi penulis. Amin...[]

Diajak Ke Bandar Sandakan, Tidak || Hari Ke-235

arifsae.com - Sudah lama tak lari pagi, awal pagi ini saya sempatkan untuk berjalan-jalan, lari pagi ke blok-blok sawit. Menikmati udara dan bau khas sawit. Perjalanan ketika lari-lari pagi selalu berkesan. Karena banyak hewan-hewan seperti kebun binatang.

Ada burung, ada biawak, ada kura-kura. Tapi memang paling banyak yang terlihat adalah burung. Hari libur kali ini adalah hari libur Jumat Agung, yaitu hari libur sebelum Hari Paskah. Para umat Kristian disini merayakan hari ini, dan pihak KJRI juga meliburkan sekolah. Untuk menghormati.
Sate Buntut
Hari ini saya juga dikirimi sate khas sini, Sate Buntut. Kalau di tempat saya, sate Brutu. Sate yang memang berisi brutu atau buntut ayam. Banyak kawan-kawan yang tak mau makan sate ini, tapi bagi saya, kalau ada sikat saja. Apalagi itu gratis. Saya memilih untuk makan bersama Fikar. 

Tidak lupa, hari ini saya masak sayur untuk menyambung hidup. Sebenarnya hari ini, Pak Bima mengajak untuk ke Bandar Sandakan, pakai motor lagi, gila memang itu orang. Saya memilih untuk di rumah saja, mungkin lain kali patut di coba. Menikmati liburan dengan kesendirian, dan laptop tentunya. Godaan mengotak-atik laptop dan blog lebih menggoda. Dan saya memilih sendiri.[]
Lanjut Hari Ke-236 DISINI.

Thursday, March 29, 2018

Belajar Bermain di Mana-Mana || Hari Ke-234

arifsae.com - Hari Kamis siap-siap ke Andamy untuk belajar disana. Kali ini rencanaya saya akan melanjutkan pelajaran minggu kemarin, yaitu bermain tenis meja. Saya meluncur ke Andamy jam 7 pagi, sambutan hangat anak-anak selalu saja terlihat. Terutama ketika mereka berebut bersalaman satu-persatu, sungguh meriah.

Rencana bermain tenis meja kali ini seprtinya gagal, mereka meminta untuk jalan-jalan bersama anak-anak yang lain. Saya bertanya ke Bu Aji, dan dia hanya bilang, "Terserah Bapa aja". Jadi saya memutuskn untuk mengikuti mereka jalan-jalan. Entah kemana, biar mereka saja yang menuntun jalannya.
Siap-Siap Jalan
Tidak terlalu jauh, tapi ini pengalaman pertama saya mendatangi tempat ini. Tempat yang ditempuh 10 menit jalan kaki ini ternyata sebuah sungai. Di sana mereka langsung saja bermain air, ada yang manid ada yang bermain dan ada yang lari-lari.

Tidak ada istimewa-istimewanya, tapi bagi mereka tempat ini merupakan tempat untuk refreshing. Karena tidak ada tempat yang benar-benar menyajikan wahana permainan, jadi mereka mencari dari alam. Dan ini salah satu tempatnya.

Saya bersama anak SMP jogging, berlari menyisiri sawitan. Mereka juga terlihat senang di ajak jalan-jalan. Saya di tunjukan jalan-jalan asing yang baru pertama kali ini saya datangi. Jalannya hanya memutar, tapi sedikit menanjak, jadi perlu tenaga untuk melewatinya.
Bermain Air
Setelah puas bermain air, kami kembali ke sekolah, mereka istirahat dan mengganti baju mereka. Saya cukup istirahat, dan menunggu kiriman makanan dari Bu Aji. Biasanya memang kalau di Andamy, urusan makanan saya ditanggung Bu Aji.

Saya menuntup di Andamy dengan melanjutkan belajar. Meski hanya sebentar, karena setelah dari Andamy, kami berencana untuk ngeround ke Terusan 1. Tapi terlebih dulu saya ajak istirahat Bu Aji di Terusan 2. Karena baru jam 1 siang kami akan meluncur ke Terusan 1.

Malah saya ketiduran, untung dibangunkan Bu Aji, dan kami siap meluncur ke Terusan 1. Disana pun anak-anak sudah menunggu untuk belajar petang. Meskit juga tidak lama, tapi bagi mereka belajar sebentar sudah lebih dari cukup, setidaknya menjaga semangat mereka untuk menunggu guru baru.

Selanjutnya, kami makan di Al Kafi terlebih dulu. Rencanaya Bu Aji minta di antarkan ke Simpang Sapi, namun karena hujan yang besar, akhirnya dia mengurungkan niatnya. Mungkin menunggu besok. Kami pulang ke rumah setela selesai makan. Hujan-hujan menjadi agenda rutin akhir-akhir ini. Kalau Bu Aji mungkin sangat menikmati, karena suka hujan-hujanan, maklum, masa kecil dikekang orang tua.

Kalau saya malas sebenarnya, tapi karena tidak ada mantel, jadi terpaksa. Saya mengantarkan Bu Aji ke Andamy, dan saya pulang. Istirahat, terlihat lelah untuk hari ini, tapi nikmat. Karena besok hari libur, mari bersantai ria di rumah saja.[]
Lanjut Hari Ke-235 DISINI.

Wednesday, March 28, 2018

Sejarah arifsae Hingga di Approve Google Adsense

arifsae.com - Tanggal 28 Maret 2018 mungkin akan menjadi hari bersejarah bagi blog arifsae.com. Tidak lain dan tidak bukan karena pengajuan Google Adsense yang sudah berkali-kali di tolak dan saya idam-idamkan akhirnya di approve juga, alias disetujui pihak Google Adsense. Senang? Pasti. Bahagia? Tentu.
Email Cinta dari Google Adsense
Ingin sekedar kilas balik sampai akhirnya disetujui pihak Google. Awalnya aneh. Bagimana tidak aneh, karena saya sebetulnya sudah tidak minat lagi dengan Adsense ini, sebenarnya lebih tepatnya karena sudah tidak terhitung penolakan dari Google. Ibaratnya, dalam hati sudah mati rasa dan 'bodo amat'. 

Dulu saya sangat menggebu-gebu ingin blog saya ada iklan dari Adsense. Mungkin kata orang, ketika blog diterima menjadi mitra Google Adsense akan menjadi 'pencapaian' tertinggi seorang blogger. Selain bisa mendapat uang, juga menjadi kebanggaan.

Setidaknya itu persepsiku. Tapi setiap blogger pasti berbeda dalam memandangnya. Namun sebagian besar blogger mungkin akan berfikiran sama. Meskipun tidak besar secara penghasilan (karena memang baru mulai Adsense-nya) tapi setidaknya saya sudah menaklukan 'hati' Google Adsense.

Sekarang, saya tidak akan memberikan tips apalagi trik untuk diterima Google Adsense, karena saya sadar blog saya masih sederhana dan masih banyak blogger yang fokus dan masternya dalam membahas masalah ini. 

Tapi prinsip saya dan cara paling ampuh adalah ketika ditolak 10 kali, coba daftar 11 kali. Itu saja. Tentunya dengan selalu diselingi perbaikan-perbaikan terus menerus dengan memperkaya isi postingan blog kita. 

Saya hanya ingin kilas balik. Setidaknya untuk mengingatkan dan sebagai cambuk saya agar selalu terus menerus menulis. Ya menulis apapun, yang penting menulis saja. Karena dari semangat menulislah blog ini lahir.

Blog ini terkonsep akhir 2012, setidaknya konsep inilah yang menjadi titik awalnya. Karena baru pada awal 2013 blog ini benar-benar lahir. Awalnya hanya iseng, karena sebagian besar hanya menampung isi artikel dan dokumen dari proses perkuliahan. 

Rasanya mubazir ketika sudah susah-susah mengerjakan tugas tapi hanya tersimpan di laptop, makanya saya share saja, setidaknya, untuk berbagi dengan orag lain.

Tidak ada guru khusus dalam dunia blog, apalagi orang per orang. Guru saya adalah pengalaman. Saya bener-benar otodidak dalam dunia blogger. Sama sekali dari nol besar. Dulu saya masih ingat betul, ketika pertama kali punya modem smarfren yang saya beli pada saat proses menyelesaikan perkuliahan. 

Modem itulah yang menjadi fasilitator memperkenalkan dunia blogger. Dan untuk mengisinya kadang harus minta uang orang tua, yang kemudian hari-hari dihabiskan untuk berkutat didalam kamar.

Dari membuat, mengkonsep dan mensetting blog saya brosing sendiri dari Google. Awalnya untuk tampilan saja, sangat sederhana. Bahkan boleh dibilang masih sangat amatir. Masih ingat dengan lebay nya menaruh hiasan-hiasan yang tak ada gunanya. Ada suara musik lah, hiasan salju lah, semut lah, dan macam-macam hiasan tak penting lainnya. Bisa dilhat kan?
Blog Dulu
Menurut saya keren. Dulu. Tapi memang menurut saya sesuai dengan konsep blog saya, awalnya blog saya beri nama Mendidikan Sejarah. Jelas isinya juga berkaitan dengan sejarah, maklum lah kan saya memang mengambil Jurusan Pendidikan Sejarah. Hingga pada akhir tahun 2016 prinsip dalam dunia blogger saya berubah.

Perubahan itu sejak mengikuti lomba blog Mayuh Plesir Maring Banjarnegara. Lomba blog itu merupakan lomba bertaraf nasional yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara. Awalnya hanya iseng, karena sejak 2014 saya juga seorang pemburu lomba, lomba apa saja saya ikuti. Ya cukup banyak juga lomba yang sudah saya menangkan. Tapi untuk lomba blog, belum pernah sekalipun. 

Mujurnya pada lomba itu saya juara 1. Tak disangka, saya menang. Tentunya selain hadiah uang dan menambah teman juga ada hadiah jalan-jalan yang tidak boleh untuk dilewatkan. Dari lomba itulah saya berkenalan dengan para blogger-blogger keren lainnya. Misalkan dari Banjarnegera ada Mas Hendi, dari Kebumen ada Mas Amir dan dari Pemalang ada Mas Eko. Semuanya blogger propesional, dan keren-keren.

Saya juga heran, mengapa saya yang harus juara 1. Tapi kata panitia, mereka tidak melihat blog, tapi isi artikelnya. Dan kalau isi artikel, bolehlah diadu. Seneng sekaligus heran. Tapi dibalik hadiah jalan-jalan dan banyak teman itulah saya mulai berfikir. Blog saya memang harus dirubah. Harus banyak perbaikan sana sini.

Akhirnya, sejak berdiri, dan dari templete saya yang sudah saya pertahankan sejak 2013-2016 saya putuskan untuk di renovasi total. Untuk mencari dan mendapatkan templete yang pas saya pun berburu dan bertanya-tanya kepada kawan, terurama Mas Amir. Dialah yang akhirnya memperkenalkan dengan blogger Arlina Design. Tidak ada yang gratis, kalau mau bagus ya sedikit bermodal. Dan untuk mendapatkan templete yang bagus itu saya membelinya.

Saya masih ingat, harga untuk templete yang responsif dan keren itu adalah 70 ribu rupiah. Dan saya benar-benar membelinya meski waktu itu berat untuk bermodal. Untuk mengatur settingan dan edit HTML blog saya banyak mendapat bantuan dari Pak Anis Lunuwih Wicaksono, rekan kerja sekaligus guru TIK di SMA Negeri 2 Purbalingga. 

Setelah mengatur sana sini, dan tampilan sudah lumayan bagus, saya lanjutkan renovasi blog dengan membeli nama domain. Akhirnya sejak awal 2017, blog saya sudah terbentuk dengan tampilan yang enak dipandang dengan nama domain arifsae.com. 

Setelah puas dengan nama dan tampilan blog, target saya selanjutnya adalah mendaftar ke Google Adsense. Tentunya untuk menampilkan iklan dan dapat penghasilan.

Ternyata tidak semadah itu menaklukan Google Adsene. Pertama ditolak. Perbaiki. Ditolak. Perbaiki. Dan saya sampai lupa berapa kali penolakan itu terjadi. Sampai akhirnya saya mengalihkan perhatian, tidak lagi mengejar Adsense. Saya sudah benar-benar fokus untuk menulis dan berkarya. Itu saja. Menulis dan menulis terus.

Mungkin google kasian, jadi tepat tanggal 28 Maret 2018 pukul 16.46 akun saya diterima. Semuanya berawal dari coba-coba dan dari hasil perbaikan terus menerus yang tak mengenal kata menyerah (padahal si udah, hihi). Anehnya, disaat saya sudah tidak membutuhkan dan tidak mengejar lagi, dia datang. Padahal dulu saya begitu bernafsu untuk menaklukannya. Kaya hati perempuan ya? hihihi...
Penghasilan Hari Pertama
Sekarang, setelah diterima Google Adsense, saatnya berkarya dan menularkan pemikiran. Itulah tujuannya. Dilingkungan saya saat ini, di Sabah Malaysia, setidaknya sudah ada 10  orang yang meminta untuk diajarkan bagaimana untuk menjadi seorang blogger. Dan tentu saja dengan senang hati saya mau berbagi, meski harus berbagi templete yang dulu pernah saya beli. Dan semua yang saya ajarkan gratis, tiss, tissss... Biar Allah SWT saja yang membalasnya.

Mungkin juga karena hal itu pengajuan Adsense saya diterima. Saat ini, Adsense hanya bonus saja, yang terpenting adalah kita mau menulis dan menulis dan menulis lagi. Karena yang tertulis akan di editi, yang terposting akan abadi. Jadi kalian mau ikut jadi blogger dan terus menulis?[]

Masih Adsense dan Hujan || Hari Ke-233

arifsae.com - Awal hari ini masih berkutat dengan cinta baru, adsense. Masih agak kaku, belum terlalu paham betul. Tapi terus belajar, semangat untuk menghasilkan uang dari adsense. Dengan belajar otodidak, mencari referensi dari internet, saya mencoba untuk menguasai adsense ini.

Iklan-iklan mulai muncul. Siap untuk mempercantik tampilan blog, dan siap untuk menuliskan postingan-postingan lainnya. Jadi tampilan blog kali ini jadi terasa penuh dengan iklan. Tapi saya sadar, terlalu banyak juga tidak baik. Harus menyeimbangkan antara iklan dan postingan. Jangan sampai semua isi blog terisi iklan, jadi esensi postingan malah tidak dapat.
Tampilan Adsense
Siang ini Bu Aji datang, seperti biasa. Dia ingin mencari sinyal dan mendowload. Kebetulan hari ini juga dia akan mengajar di Terusan 2. Jadi lebih awal dia datang. Saya hanya mengingatkan untuk mulai latihan akpres, fokuskan untuk latihan, tentunya sambil belajar juga. Tidak lupa, saya pamer ke dia kalau adsnense saya sudah diterima. Saya butuh pamer, dia tempat yang tepat.

Sore hari, saya mengumpulkan Nana dan Bu Aji untuk membahas tentang masalah Akpres. Siapa-siapa saja yang ikut, dan masukan-masukan dari Nana dan Bu Aji. Nana mengikuti saja, kalau Bu Aji pesan bahwa anak-anak Andamy tetap harus di ikutkan. Masukan-masukan saya terima dan saya tampung.
Makan Konto-Konto
Sambil diskusi, sambil makan konto-konto. Konto-konto yang kemarin memang saya minta ke anak-anak untuk menyisakan. Jadi saya hanya tinggal menggoreng saja. Bahan-bahan yang sudah siap kemarin saya simpan. Sambil makan, sambil diskusi. 

Selesai rapat kecil, saya antarkan Bu Aji pulang ke Andamy. Sambil pulang, sambil membeli mineral K2. Maklum saja, dia juga tidak mungkin beli sendiri. Kalaupun beli sendiri paling minta bantuan Tuan Hiu. Atau dia membeli botolan, bukan satu kotak. Saya mengantarkan dan melanjutkan pulang. Menemui dan bercengkerama dengan blogger lagi. Sambil menikmati hujan, sambil mempercantik blog.[]
Lanjut Hari Ke-234 DISINI.

Tuesday, March 27, 2018

Adsene Diterima, Bahagia... || Hari Ke-232

arifsae.com - Tidak ada yang istimewa rasanya hari ini, hanya tumpukan baju yang bau dan kondisi rumah yang berantakan. Rasanya tidak ada yang aneh, hingga pagi itu saya penasaran ingin membuka akun Adsene yang sudah lama tak tersentuh. Di awali dengan percakapan dengan Pak Anis, guru TIK SMA Negeri 2 Purbalingga.

Sejak percakapan itu, saya penasaran ingin melihat akun Adsense. Setelah dibuka, aneh. Tombol-tombol yang mati, ternyata sudah hidup. Saya kaget, tak percaya, "kok tombol-tombol sudah hidup, ciri-ciri adsene diterima."
Email dari Adsense
Untuk mengobati penasaran, saya WA Pak Anis, saya konsultasi dengan nya. Setelah mendengar respon dan komentar-komentarnya, dia menandakan dan memastikan kalau adsense saya sudah diterima 100 %. Saya kaget, benar-benar tidak menyangka. Karena sudah berkali-kali di tolak, tapi tanpa sepengetahuan email sudah diterima.

Perasaan yang tak biasa. Prestasi bagi seorang blogger kalau adsense diterima. Saya langsung membuka blog, mencari informasi terkait adsense. Saya jadi semangat lagi, mengotak atik blogger. Pelan-pelan, memasukan adsense ke blogger. Harus dibiasakan. Saya harus membiasakan diri untuk berhadapan dengan adsense.
Makan Bersama
Bahagia. Mungkin itu gambaran hari ini, tidak ada kata lain yang lebih tepat menggambarkan hari ini. Ini prestasi puncak, bagi seorang blogger. Terutama saya, dulu sangat mengidam-idamkan adsense ini. Di samping menyalurkan hobi menulis, juga sedikit-sedikit menghasilkan uang. Siapa yang tidak mau menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan uang?

Uforia hari ini harus di hentikan. Siang ini saya harus mengajar. Bertemu dengan mereka. Kami belajar menyelesaikan materi-materi yang tertinggal. Disamping itu, saya sedikit-sedikit melatih akpres 2018. Mereka saya biasakan untuk berlatih sedini mungkin, supaya bisa mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin.
Mari Makan
Sore hari, saya ajak mereka untuk memasak konto-konto. Keramaian pasti terjadi, kehebohan terjadi di rumah ketika proses pembuatan. Tapi tidak apa-apa, biarkan menjadi dinamika ditengah-tengah kegemberian adsense di terima.

Kami menikmati konto-konto bersama, sekalian makan nasi, dari tadi tidak ada makanan apa masuk ke perut. Malam hari, saya masih berkutat dengan blogger. Lagi sayang-sayang nya. Mari mempercantik blogger arifsae.com.[]
Lanjut Hari Ke-233 DISINI.

Monday, March 26, 2018

Jemuran dan Hujan || Hari Ke-231

arifsae.com - Hujan masih menjadi topik hangat awal hari ini, bagaimana tidak, pagi-pagi sudah turun hujan sangat deras. Nasib baju yang kemarin dijemur juga tidak jelas, paling-paling minta bantuan ppada kipas angin. Kalau kemarin baju yang saya jemur di taruh di depan rumah, kali ini saya pindahkan ke dalam. Supaya terkena angin. 
Baju di Rumah
Mendadak dalam rumah pun berubah. Menjadi jemuran dadakan dalam rumah. Hujan kali ini membuat hari ini penuh dalam rumah. Tidak bisa kemana-mana, untuk belajar kali ini saya terpaksa menggunakan sarung. Karena baju dan celana yang kemarin dicuci belum ada yang kering.

Tidak apa-apa, mereka juga mengerti. Meski menggunakan sarung, tidak mempengaruhi hasil belajar kali ini. Kami belajar mengejar materi-materi yang sudah teringgal jauh. Mereka sebentar lagi akan menghadapi kenaikan kelas, dan model pembelajaran "ngebut" menjadi alternatifnya.
Metode Ngebut
Karena hujan, mereka ada yang membawakan Kulat. Sejenis jamur yang tumbuh subur ketika musim hujan. Biasanya tumbuhnya di sekitar Blok Sawit. Mereka tahu, apa kesukaan saya. Masak jamur hujan-hujan menjadi hal yang menggiurkan.

Sore harinya, saya menuju Al Kafi dengan Fikar. Sekalian belanja dan membeli cemilan. Hujan-hujan begini enaknya memang makan cemilan. Untung saja dekat, tidak seprti kawan-kawan yang lain, yang harus ke kedai berjam-jam. Harus banyak-banyak bersukur, meski hari ini jemuran belum kering karena hujan.[]
Lanjut Hari Ke-232 DISINI.

Sunday, March 25, 2018

Cucian yang Terlantar || Hari Ke-230

arifsae.com - Akhir-akhir ini hujan terus-menerus sepanjang hari. Tapi tidak seperti di Indonesia, kalau hujan lama, bahkan banyak angin. Disini hujan sebentar, reda, kemudian hujan lagi, reda lagi. Itulah yang terjadi hari ini. Pagi-pagi sudah hujan, menjadi kegiatan hari ini malas untuk di mulai.

Pak Radin sedang semangat-semangat nya untuk ngeblog. Blog nya sudah bagus, dari templete hingga nama domain, jadi saat ini sedang semangat-semangatnya ngeblog. Semoga bertahan lebih lama, tidak hanya hari-hari ini. 
Ngeblog Seharian
Jam 8 pagi saya ajak Pak Majid ke Sungai Andamy, sekalian cuci baju dan mandi juga. Kami menuju ke Sungai Andamy, meski gerimis mengundang, tapi semangat untuk mencuci baju begitu tinggi. Karena memang baju yang kotor sudah banyak, dan menumpuk. Bisa-bisa, kalau tidak segera di cuci mau pakai apa?

Sesampainya disana, kondisi memprihatinkan masih terpampang jelas. Lingkungan semakin rusak dibuat tangan-tangan manusia. Air biru yang jernih sudah tidak ada lagi, berubah menjadi gundukan tanah yang tertumpuk. Itulah Andamy. Saya hanya ingin mencuci baju dan sedikit menyegarkan badan untuk mandi. Selebihnya, hanya rasa iba dan prihatin melihat kondisi Sungai Andamy saat ini.
Sungai Andamy yang tak Menawan Lagi
Selesai mandi dan cuci baju kami meluncur ke Sapi mengantarkan Pak Majid. Dia mau pulang ke Andum, tapi saya paksa untuk mentraktir dulu di Al Kafi. Lumayan untuk mengisi perut dan energi. Saya juga membelikan Ayam Penyet untuk orang-orang yang ada di rumah. 

Selesai mengantarkan Pak Majid ke Simpang Sapi, saya menuju ke Andamy. Katannya Bu Aji ingin mencari sinyal, sekalian liburan. Jadi saya menjemputnya. Di rumah, Pak Radin dan Pak Bima masih setia menunggu makanan. Sampai di rumah, hujan datang. Karena cucian sudah beres, dan hujan datang, akhrinya saya membuat jemuran buatan di depan rumah.
Jemuran Dadakan
Membuat jemuran dadakan menjadi hal menarik, rumah penuh dengan baju-baju yang berseliweran. Tak apa-apa lah, karena kondisi dan situasi yang memaksa terciptanya jemuran ini. Nasib kedepannya juga belum jelas, karena tidak ada matahari, pasti nanti hasil jemuran ini akan menimbulkan bau tak sedap. Kami bertiga sempat ngobrol sebentar di rumah.

Sore hari mereka berpamitan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Pak Bima ke Jebawang, dan Pak Radin ke Sekar Imej. Tidak lama mereka pulang, Bu Aji juga berpamitan untuk pulang ke Andamy, katanya sudah cukup mencari sinyal nya. Motor di bawa Bu Aji, disana lebih bermanfaat. Biarlah. Saya menikmati kesendirian di rumah lagi, lebih nikmat nampaknya.[]
Lanjut Hari Ke-231 DISINI.

Saturday, March 24, 2018

Tempat Kumpul Lagi || Hari Ke-229

arifsae.com - Hari ini saya dikabari oleh Pak Bima supaya di jemput di Ipas, estate Wilmar yang sekarang menjadi tempat Camp Sabah Bridge. Tempat untuk mempersiapkan anak-anak sawit kembali ke Indonesia. Kebetulan yang menjadi tuan rumah kali ini adalah Sapi 1. Dan Pak Bima disana setelah kembali dari Tawau.

Pagi ini hujan terus, tidak terbendung. Saya agak malas juga keluar rumah, makanya saya menunggu hujan reda. Bersama Pak Radin dan Pak Majid yang sedang berada di rumah. Mereka juga mau ikut keluar ke Al Kafi bersama. Tapi tetap menunggu hujan, karena tidak ada mantel.
Hujan Pagi
Kami baru kelaur jam 10 pagi. Saya meluncur sendirian, menuju ke Andamy mengantarkan gas terlebih dulu ke Bu Aji. Dia kehabisan gas, dan Terusan punya stok yang banyak, jadi tidak ada salahnya berbagi. Pak Radin bersama Pak Majid berdua ikut keluar juga, kami berhenti dulu di Al Kafi. Makan dan duduk-duduk sebentar, karena di jalan sudah hujan. Ada beberapa bagian yang basah, urusan Pak Bima biar lah di sana dulu.

Setelah makan selesai, dan hujan sedikit mereda, saya ke IPAS sendirian. Ini pengalaman ertama ke sana. Perjalanan yang sedikit masuk menjadi hal menarik, ada danau dan temat penginapan juga. Biasanya bagi orang-orang penting yang datang ke Sapi, tempat ini dijadikan tempat bermalam. Disana masih ramai orang-orang yang sedang melakukan kegiatan Sabah Bridge.
Berkumpul Lagi
Setelah ketemu Pak Bima, kami kembali lagi ke Al Kafi. Kami melanjutakn makan, dan berbincang-bincang. Pak Majid niatnya mau menemui Pak Rahmat dari Sapi untuk melihat motornya, rencananya dia mau membeli motor nya. Tapi sayang, tidak berjodoh. Pak Rahmatnya sedang sibuk-sibuk nya, sehingga rencana melihat motornya gagal.

Hari ini hujan terus. Saat kami kembali ke rumah, hujan juga terus berdatangan. Kami sampai ke rumah, berkumul. Empat orang berkumpul di Terusan. Memang rumah ini menjadi tempat kumpul guru-guru, dan kali ini juga sama. Mengolah kebersamaan diselingi dengan berbagi ilmu blogger. Mantap.[]
Lanjut Hari Ke-230 DISINI.

Friday, March 23, 2018

Belajar atau Belanja? || Hari Ke-228

arifsae.com - pKalau kemarin nonton Film Dilan hanya menggunakan kualitas film yang jelek, kali ini ada yang lebih bagus kualitasnya. Pagi-pagi kami menonton film menggunakan layar yang besar di kamar, menggunakan Projektor, seperti bioskop.

Karena saya sudah nonton, jadi suah tau jalan ceritanya. Pak Majid yang belum pernah nonton, dia yang paling menikmati. Dia masih juga penasaran dengan pengejaran cintanya ada Bu Niki. Katanya, "Salah apa saya? sampai Bu Niki tidak suka?" Sampai-sampai, dia rela berencana untuk membeli motor dari Pak Rahmat, itulah salah satu tujuan dia ke Terusan.
Majid Show
Hari ini Jum'atan, kami melaksanakan kewajiban itu di Masjid Nurul Iman Terusan. Seperti biasa, orang-orang berdatangan berduyun ketika solat Jum'at tiba. Cuaca panas yang menyengat tidak menjadi halangan. Hari ini Bu Aji mengabari, untuk ke Terusan 1. Tapi saya kasian dengan Pak Majid, dia sendirian.

Keputusan tetap harus di ambil, saya dan Bu Aji tetap ke Terusan 1 untuk melakukan pembelajaran. Tapi sayang, sudah jauh-jauh ke sana, tidak ada anak satu pun. Aneh, tidak ada tanda-tanda seperti biasa. Memang, akhir-akhir ini di Terusan 1 seperti kehilangan semangatnya. Mungkin karena tidak ada guru tetap disini, semoga tahun depan ada guru baru Tahap 9 yang ditempatkan disini.

Tidak jadi belajar, belanja pun jadi. Kami melanjutkan belanja ke Sapi, sambil belanja kami makan di Al Kafi. Sambil makan sambil bercerita banyak hal, itulah kegiatan rutin bersama Bu Aji. Bicara ngalor ngidul, atau hanya ngrumpi kawan-kawan lainnya. Seru.

Selesai, kami pulang ke rumah. Hari ini juga Pak Radin memberi kabar untuk datang ke Terusan. Saya mengantar Bu Aji ke rumah Andamy, dan saya kembali ke Terusan. Di sana sudah ada Pak Radin yang datang dari Sekar Imej. Kami menghabiskan bicara banyak hal, termasuk dia belajar ngeblog. Dia sudah punya blog dengan domain yang asli, radinnabhan.com. Selamat.[]
Lanjut Hari Ke-229 DISINI.

Thursday, March 22, 2018

Datang Sahabat di Waktu yang Tak Tepat || Hari Ke-227

arifsae.com - Pagi ini siap-siap mengajar di Andamy, tapi Pak Majid mengabari kalau mau main ke Terusan. Iya boleh-boleh saja, tapi di waktu yang tidak tepat ini. Untung saja, Bu Aji banyak sabarnya. Saya nanti ijin untuk menjemput ke Simpang Sapi, jadi pelajarannya olah raga saja.

Saya ke Andamy menggunakan motor. Disana anak-anak Andamy menyambut, kali ini saya ingin mengajarkan olah raga tenis meja. Sudah saya bilang kepada mereka, kalau ada yang pandai, bisa saya ikutkan untuk mengikuti Akppres 2018. Tapi mereka sepertinya membutuhkan waktu yang lebih banyak, masih sangat dasar.
Olah Raga di Andamy
Itupun tidak terlalu bisa, jadi tidak bisa di andalakan, apalagi untuk sebuah kompetisi antar CLC se-Sabah. Selesai jam 9, saya mengakhiri olah raga dan ijin kepada Bu Aji untuk menjemput Pak Majid. Saya menuju Simpang Sapi, benar-benar tidak tepat dia main.

Meski begitu, saya tetap menjemputnya. Kami makan terlebih dulu di Al Kafi, sambil makan sambil bercerita. Tidak masalah, karena memang tidak bisa terkejar mengajar di Andamy, kami makan sampai jam 1 siang. Bu Aji sudah mengingatkan untuk mengajar ke Terusan 1. Sudah lama tidak kesana, terlebih sejak Bu Aji kecelakaan.
Arisna Terusan 1
Saya mengantarkan Pak Majid ke rumah, biarkan dia sendiri, karena saya akan ngeround ke Terusan 1. Saya menjemput Bu Aji di Andamy, selanjutnya kami menuju ke Terusan 1. Cuaca yang mendung menjadi penyambut perjalanan kami, terlihat mau hujan. Dan ternyata benar, sesampainya di Terusan 1, kondisi hujan besar.

Anak-anak sudah menunggu, meski hujan, mereka semangat untuk belajar. Kami belajar seperti biasa. Selesai mengajar, kami langsung pulang. Menyusuri jalanan belakang, ada bagian hutan yang tersisa. Mungkin dijadikan sebagai kawasan untuk hewan liar. 
Elang di Pinggir Jalan
Dan ternyata benar, ada Elang besar menyambut perjalanan pulang kami. Sering saya lihat hewan-hewan di sekitar hutan kecil ini, terutama burung-burung besar yang bertengger di tepi jalan. Gagah, meskit tanpa rumah. Mungkin rumah mereka sebentar lagi juga akan di jadikan sawita. Semoga saja tidak.

Sesampainya di rumah, saya istirahat. Memasak kacang hijau, dan mengolah obrolan bersama Pak Majid. Dia juga mau belajar tentang blog, malam ini kami habiskan untuk ngeblog dan makan bubur kacang ijo. Nikmat.[]
Lanjut Hari Ke-228 DISINI.

Wednesday, March 21, 2018

Keluar Ladang Juga || Hari Ke-226

arifsae.com - Masih menikmati hasil kerja selama ini, belum mau memulai lagi. Pagi ini hanya saya habiskan untuk melihat-lihat video di hape. Selebihnya sante dan menikmati kesendirian. Bu Aji yang sudah beberapa hari sakit masih di rumah.

Mungkin keadaanya sudah membaik, tapi dengar-dengar, matanya berubah merah. Ada titik merah di sebelah kirinya, kemarin juga katanya sudah ke Dokter di Telupid bersama Tuan Hiu. Tapi hari ini dia mengabari, kalau ingin mengajar ke Terusan 2. Memang dia hari ini jadwalnya, tapi saya mengingatkan kalau masih sakit, mending tidak usah dulu.

Jam 3 hari ini dia mengajar. Ini merupakan pertama kalinya dia mengajar di Terusan 2 setelah kecelakaan. Itulah dia, meski sudah dipaksa, kalau dia sudah berkeinginan, maka angin puting beliung pun akan di terjang. Dan saya hanya mampu untuk membiarkan dia melakukan aksinya. Padahal katanya motor sempat mogok, tapi ternyata baik-baik saja.
Makan di Al Kafi
Jam 4 lebih Bu Aji mengakhiri belajarnya. Dia mengajak untuk ke Sapi, belanja keperluan rumah. Mungkin karena dia belum sempat keluar rumah selama ini, jadi banyak keperluan rumahnya yang sudah habis. Dan, akhirnya saya keluar rumah juga setelah beberapa hari terkurung di rumah. Tentu saja karena tidak ada motor. Kami meluncur ke Sapi. 

Tapi sebelum berbelanja, kami makan dulu di Al Kafi, maklum lah, saya saja belum makan seharian. Jadi lumayan untuk menyambung hidup. Makan selesai, lanjut ke Sapi. Belanja sayur dan bahan makanan berjalan lancar. Selanjutnya pulang ke rumah. Kali ini Bu Aji minta di antar ke Andamy, sedangkan saya pulang menggunakan motor.[]
Lanjut Hari Ke-227 DISINI.

Tuesday, March 20, 2018

Menyelesaikan Kompetisi || Hari Ke-225

arifsae.com - Menyelesaikan target lomba hari ini semoga terselesaikan. Lomba buku yang paling menyita banyak waktu, tapi semangat untuk menyelesaikannya. Buku yang saya buat adalah tentang Usman Janatin dan Harun Tohir, Arsitektur Keraton Jawa dan biografi KH Assad, pencipta metode Iqro.
Buku Ini
Fokus ini dan kerja keras ini semoga bisa menjadi hasil yang memusakan. Semoga lolos. Dan siang ini mengajar dimulai, kali ini anak-anak yang kemairn tidak hadir hari ini datang semua. Meski terlabat.

Hari ini saya berikan hadian kepada mereka dengan pus up. Satu alasan kerana kemarin tidak ada yang berangkat satupun, kedua karena mereka datang terlambat. Tapi mereka minta nego. Minta keliling sekolah saja, dan saya mempersilahkan saja hukuman itu.

Hari ini kami belajar menggunakan buku, karena waktu yang sudah tidak banyak, jadi saya menggunakan teknik menyapu jagad, yaitu teknik satu orang membaca satu buku dan rolling terus. Semoga terkejar, karena besok sudah tidak ada waktu lagi. Apalagi yang mau ujian kelas 9 dan ujian Paket A, B dan C. Semangat.[]
Lanjut Hari Ke-226 DISINI.


Monday, March 19, 2018

Tak Belajar, Mancingpun Jadi || Hari Ke-224

arifsae.com - Senin ini dimulai dari membuat laporan semesteran, laporan semester kepada ketua kami, katanya untuk di laporkan kepada GTK di Jakarta. Saya tidak terlalu ambil pusing, hanya mengerjakan seadanya saja dari hasil edit laporan-laporan tahun kemarin.

Tidak butuh waktu yang lama. Hanya sebentar saja selesai. Siang ini sudah kehabisan air, motor tidak ada. Tidak bisa kemana-mana. Saya memang selalu minum menggunakan air mineral. Tidak pernah minum air hasil masakan sendiri, katanya si untuk menjaga kesehatan sendiri. 

Air mineral yang selalu saya beli bermerk K2. Semacam Aqua nya Malaysia. Nanti sore saja menunggu Fikar datang. Sore hari saya sudah siap-siap untuk belajar. Semua sudah saya siapkan. Jam 3 saya datang ke sekolah, masih sepi. Tidak ada anak-anak. 
Hanya Fikar yang Datang
Fikar datang, katanya kawan-kawan yang lainnya sedang menghadiri pernikanan. Memang itulah mereka, begitulah disini. Selain hari-hari libur nasional, ada juga hari libur lokal. Termasuk kali ini, apabila ada orang kampung menikah, maka seluruh pekerja berpesta, termasuk anak-anak.

Tidak ada anak-anak yang datang hari ini, sudah saya cari informasi. Jadi hari ini libur? Fikar mengajak mancing. Setelah di pikir-pikir, saya menyetujui nya. Tidak belajar mancingpun jadi.
Mancing Mania
Fikar pulang membawa perlengkapan memancing. Saya di ajak ke tempat yang baru pertama kali saya datangi, masih di sekitar blok Sawit. Banyak sungai-sungai kecil yang menyimpan ikan-ikan. Jarang yang memancingi juga, jadi bisa dipastikan ikan yang terkandung banyak.

Benar saja, sekali masuk langsung dapat, Streek. Meski tidak terlalu besar, tapi lumayan dapat banyak. Sampai jam 5 sore, hasil ikan yang kami kumpulkan lumayan banyak. Kami pulang, langsung menuju sungai yang biasa untuk mandi dan cuci motor, sekalian cuci dan membersihkan ikan. Jadi sekalian sampai rumah bisa langsung di masak.
Masak Ikan
Saya memasak, menyantani dan menolah hasil buruan mancing kali ini menjadi hidangan yang enak. Menurut saya sih. Kami makan bersama sebelum Fikar pulang ke rumah. Allhamdullilah, hasil mancing dan olahan yang tidak mengecewakan.[]
Lanjut Hari Ke-225 DISINI.

Sunday, March 18, 2018

Minggu Tak Terasa || Hari Ke-223

arifsae.com - Bersama Pak Rahmat hari Minggu ini. Tidak ada kegaitan apa-apa, kami hanya sesekali ngobrol. Dia terlalu sering telepon, dengan istrinya. Sering sekali. Mungkin setengah jam sekali dia telepon. Jadi kami jarang berbicara, hanya sesekali saja.

Siang hari saya ajak Pak Rahmat makan di Kedai Nur Cahaya. Tapi aneh, kedai nya tutup. Dari kemarin memang tutup, entah apa yang sedang terjadi. Padahal keda kanan dan kiri buka, hanya kedai makan nya saja yang tutup. Karena tidak ada jadi Pak Rahmat pulang ke Jebawang. Saya kembali lagi ke rumah.
Kedai Nur Cahaya
Sendiri lagi di rumah. Minggu yang biasa-biasa saja. Sore hari Fikar tidak ke rumah. Tidak terasa liburan, karena Humana mulai Senen besok akan libur satu minggu. Memang ada cuti jeda, yaitu cuti setiap 3 bulan sekali. Kalau di Indonesia mungkin Mid Semester. Tapi di Humana tidak ada tes, hanya cuti dan libur saja.

Untuk CLC, karena menggunakan kalender akademik dari Indonesia, jadi tidak ada liburan "jeda" ini. Tapi biasanya mengikuti hari-hari libur nasional Malaysia. Tetap banyak liburanya, di syukuri saja.[]
Lanjut Hari Ke-224 DISINI.

Saturday, March 17, 2018

Mengantar Tengah Malam || Hari Ke-222

arifsae.com - Mati lampu pagi-pagi, untung semua peralatan sudah full. Akhir-akhir ini memang sering dengar mati lampu di rumah pekerja. Sebagian besar memang terkena imbasnya. Berbeda dengan rumah para guru dan staf yang tetap bertahan 24 jam.

Di rumah ini juga tempat anak-anak untuk mengeces hape mereka yang sudah habis batrennya. Kadang kalau matinya sampai satu hari, mereka berduyun-duyun ke rumah. Sama seperti Fikar hari ini, dia datang pagi-pagi untuk mengeces hapenya. 
Tidur Pagi
Dia tertidur. Katanya lelah, tidak bekerja hari ini. Akhir-akhir ini memang dia tidak bekerja, katanya sudah keluar. Sambil dia tertidur, saya melanjutkan pekerjaan. Siang hari saya dikabari kalau nanti sore Pak Bima akan datang ke rumah. Kalau dia sudah mengabari, artinya pasti di antar ke Simpang Sapi.

Benar saja. Sore hari dia datang bersama Pak Rahmat. Membawa ayam, dan langsung masak. Entah apa yang terjadi, dia masak ayam, dan sambal. Tau saja kalau saya belum makan. Kami bertiga makan ramai-ramai.
Siap Meluncur
Entah dia mau kemana. Mungkin kalau tidak nglayab, tidak enak. Hampir setiap minggu dia kelauar, padahal jaraknya jauh dari Jebawang ke Terusan. Jam 11 malam baru kami bertiga melunur ke Simpang Sapi. Udara yang dingin menjadi hal biasa.

Untung ada temannya, kalau terjadi apa-apa ada yang di mintai tolong. Pak Rahmat mengikuti dari belakang, saya dan Pak Bima satu motor. Kami harus ikut menunggu bus. Kira-kira 2 jam harus menunggu, membosankan. Jam 1 baru bus datang. Pak Bima menaiki bus itu, sedangkan saya dan Pak Rahmat kembali ke rumah. Merebahkan badan, lelah.[]
Lanjut Hari Ke-223 DISINI.

Friday, March 16, 2018

Menikmati Film Dilan || Hari Ke-221

arifsae.com - Masih bingung, hari ini memulai kegiatan yang biasa-biasa saja. Merehatkan badan dan pikiran sejenak, bermalas-malasannya, sambill melihat film Dilan menjadi pilihan tepat. Maklum saja, film ini akhir-akhir ini menjadi viral dan mendadak jadi tren center anak-anak muda.

Tidak terkecuali anak-anak CLC Terusan 2 yang sudah mulai terjangkit, "Jangan rindu, Rindu itu berat, biar aku saja." Begitu kalimat yang mereka sering keluarkan. Kawan-kawan guru juga sama, mereka terjangkit virus "Dilan". Jadi sok-sok romantis dan puitis.
Film Dilan
Kebetulan ada film nya, meski tak terlalu bagus, tapi cocok lah mengobati film yang berhasil mengalahkan film Laskar Pelangi dalam jumlah penonton. Film yang sudah di tonton 6 juta orang ini menempati film nomor 2 penonton terbanyak sepanjang sejarah. Belum lagi yang bajakan, seperti saya. hihi

Karena di Malaysia, film Dilan tidak diputar di bioskop-bioskop, jadi terpaksa nonton film bajakannya. Lumayan, mengobati penasaran. Dan film nya menurut saya biasa saja, hanya pintar bermain kata-kata puitis, itu yang bisa membuat orang terhipnotis.
Mereka Merayakan
Hari ini harus mengumpulkan tenaga untuk menulis Lomba Fasilitasi, tapi saya lihat ada aturan bagi penerima tahun 2017 tidak di perkenankan. Tapi bisa saja. Kami terus mencoba lagi, urusan di terima biarkan Direktorat Sejarah yang memutuskannya. Mari lanjut mengetik.

Sore harinya anak-anak dan Nana datang, mereka berencana merayakan ulang tahun pacaran Fikar. Kue yang kemarin baru bisa di makan sekarang. Lumayan kebagian kue nya. Meski kadang menggnggu, tapi dinimkati saja lah. Mari makan kue hasil dari ulang tahun setiap bulan pacaran. Benar-benar konyol.[]
Lanjut Hari Ke-222 DISINI.

Thursday, March 15, 2018

Gagal Ngeround Karena Kecelakaan || Hari Ke-220

arifsae.com - Hari ini sudah janjian untuk mengajar ke Andamy, memang jadwalnya. Jadi jam 6 pagi saya sudah bangun untuk siap-siap, katanya Bu Aji jam 7 sampai di Terusan. Semua sudah siap, tinggal berangkat. Saya tunggu, lama. Lama. Lama. Tidak ada kabar sampai jam 8.

"Kenapa ini? ada apa? Tidak biasanya Bu Aji molor masalah waktu." Sempat bertanya-tanya dalam hati, "Apakah terjadi sesuatu?" Saya coba WA dia. Tidak di balas. Tiba-tiba, ada telepon masuk, dari Bu Aji.

"Pak Arif, saya jatuh dari motor, tadi nabrak ular. Jatuh." Saya agak samar-samar mendengarnya, hanya menjawab, sekenanya. Semua belum jelas. Saya pun belum bisa memastikan, mau kesana tidak mungkin karena tidak ada motor, jadi saya menyimpulkan Bu Aji jatuh dari motor. 
Kondisi Terkini
Saya hubungi Fikar, dia nanti jam 12 akan ke rumah, mau mengantarkan ke Andamy. Pagi ini tidak ada kegiatan, hanya memberitahu kawan-kawan lewat Group WA, bahwa Bu Aji jatuh. Dan banyak yang mendoakan untuk kesembuhan dan semoga tidak terjadi apa-apa.

Jam 12 Fikar datang. Kami langsung menuju ke Andamy. Tapi saya sempatkan mampir ke Nur Cahaya, untuk beli Sop Tulang. Katanya Bu Aji ingin makan sop-sop an. Setelah semua pesanan siap, kami menuju ke Andamy, dan saya akhrinya mendapatkan cerita lengkap dan cerita jelasnya.

Jadi, ketika Bu Aji akan menjemput ke Terusan, ternyata di turunan Gate Andamy ada ular sendok atau kobra, motor sempat melindas ular, namun karena kaget, motor terjatuh, dan ular masih hidup. Dia menangis, untung pagi hari banyak orang yang masih ada di gate, mereka membantu membunuh ular dan menolng Bu Aji.
Fikar dan Cinta Monyetnya
Dan lebih parahnya lagi, motor tidak bisa hidup, katanya. Waduh, padahal baru saja sembuh dari penyakitnya, malah ini mogok lagi, harus siap-siap uang lagi. Setelah memastikan Bu Aji baik-baik saja, kami pulang ke Terusan. Memberi informasi pada anak-anak, terutama anak di Terusan 1, karena tidak bisa kesana.

Hari ini juga menyaksikan ke konyolan Fikar yang membeli kue setiap bulannya. Katanya mau merayakan setiap bulan, setiap tanggal jadinya dengan pacarnya, Ulfa. Benar-benar konyol.[]
Lanjut Hari Ke-221 DISINI.