Saturday, June 23, 2018

Jame' 'Asr Hassanil Bolkiah: Masjid Terbesar di Brunei

Masuk Ke Masjid (dokpri)
arifsae.com -  Yes, hari ini akhirnya datang juga. Kenapa? Karena urusan sesungguhnya di Brunei ini sudah selesai kemarin. Tidak lain dan tidak bukan adalah mengurus Visa di KBRI Brunei Darussalam. 
Baca Kisah sebelumnya: Cerita Bersama di KBRI Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam
"Kawan-kawan silahkan memberikan rekomendasi tempat wisata yang akan kita kunjungi." begitu suara Pak Reri, kordinator untuk jelajah Brunei ini. Tentu saja kawan-kawan memberikan berbagai rekomendasinya. Saya ngikut saja, wong belum tahu mengenai seluk beluk Brunei.

Ternyata pilihan pertama untuk jelajah adalah sebuah kemegahan arsitektur masjid. Di Brunei memang terkenal dengan berbagai bangunan arsitektur masjid yang menjadi icon-icon nya. Dan kali ini Masjid Jame' Asr Hassanil Bolkiah menjadi tempat untuk kami jelajahi pertama kali.
Menuju Lokasi Pertama (dokpri)
Kali ini kendaraan yang akan mengantar keliling adalah Bus, pagi-pagi kegiatan pertama adalah sarapan, karena sarapan sudah disiapkan oleh KBRI, tapi ada juga yang pesan sendiri dari pihak hotel, kalau saya memakan dari kiriman pihak KBRI saja. Ternyata, selama disini, makanan kami dijamin dan selalu dikirim dari pihak KBRI. Memang luar biasa baik-nya.

Jam 8 pagi kendaraan sewaan kami meluncur. Seperti biasa, keindahan bangunan Brunei membuat mata ini dimanja. Bersih, rapi dan tanpa macet. Tidak membutuhkan waktu lama, kami sudah sampai di Jalan Kiulap, yaitu jalan yang terletak di Masjid Jame' Asr Hassanil Bolkiah ini.

Dari kejauhan, saya sudah melihat berbagai menara menjulang tinggi. Megah sekali. Kami akhirnya turun tepat dipintu gerbang utama, waktu yang diberikan adalah 1 jam. Oke, saya gunakan waktu sebaik mungkin.
Gerbang Masuk (dokpri)
Ketika turun dari bus, jelas sekali keindahan arsitektur masjid ini. Dari pintu gerbang nya saja sudah sangat jelas, dipenuhi dengan hiasan-hiasan lambang kerajaan dan air mancur kecil.

Untuk masuk ke masjid, saya berjalan ke sebelah kiri gerbang ini. Karena pintu masuknya ternyata disebalah kiri. Ternyata benar, lambang dan nama masjid langsung menyambut kedatangan kami. Kali ini begitu jelas didepan pintu masuk.
Pintu Masuk Depan (dokpri)
Memasuki masjid, saya disuguhi taman luas dengan dikelilingi pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Membuat suasana panas siang itu menjadi lebih rindang. Suasana teduh ini membuat hati ini menjadi lebih adem. Cocok kalau yang sedang banyak masalah.😆

Sebenarnya ada tempat jalan kaki yang disediakan, jalan ini dibuat untuk menampung pengunjung yang tidak mau panas-panasan, apalagi kalau musim hujan. Tapi karena saya ingin berjelajah, saya membuat rute sendiri.
Setelah Pintu Masuk, Foto dulu (dokpri)
Rindangan Pohon ke Masjid (dokpri)
Makin mendekati masjid, saya semakin dibuat kagum dengan bangunan masjid yang super megah ini. Masjid ini didesain sangat detail dan lengkap dengan hiasan-hiasan, seperti taman, air mancur dan tempat duduk yang membuat kita betah berlama-lama disini.

Sebagai catatan, Masjid Jame' Asr Hassanil Bolkiah ini dibangun oleh Sultan Haji Hassanal Bolkiah untuk memperingati 25 tahun bertahta. Masjid terbesar di Brunei ini didirikan sejak tahun 1988 dan resmi dibuka untuk umum 5 tahun kemudian, 1994. 

Terdapat 29 kubah emas yang menghiasi masjid ini. Ada 2 kubah utama besar dan 27 kubah yang mengitarinya. Ternyata jumlah kubah mempnyai arti bahwa Sultan Haji Hassanal Bolkiah merupakan sultan ke-29 dari Kasultanan Brunei. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Kiarong, karena terletak di Kampong Kiarong.
Tangga Menuju ke Dalam Masjid (dokpri)
Ketika memasuki masjid, banyak sekali ornamen kaligrafi dan khas Arab. Keren-nya lagi, katanya, masjid ini bisa menampung lebih dari 3.500 jamaah. Menara utama juga terdapat disisi kanan dan kiri ketika mau memasuki masjid. Kalau dari jauh terasa kecil, tapi setelah melihat dari jarak dekat, sangat besar. Bikin melongo 😂
Salah Satu Menara (dokpri)
Disisi kanan dan kiri akan ada air mancur besar. Cocok untuk duduk dan meresapi udara dingin yang terpancar dari percikan air mancurnya. Saya sempat duduk sebentar dan melihat sekeliling air mancur, penuh dengan taman-taman dan parkiran mobil yang luas.
Air Mancur (dokpri)
Kami tidak diperkenankan untuk mengambil gambar dari dalam masjid, karena aturannya melarang itu. Sebenarnya masjid ini terbuka bagi siapa saja, termasuk wisatawan non-muslim sekalipun. Tapi untuk wanita, diwajibkan untuk mengenakan kerdung dan menutupi auratnya. Ada tempat penyediaan kerudung didepan pintu masuk.

Menurut informasi, masjid ini boleh dikunjungi setiap waktu kecuali pada hari Kamis dan Jumat, karena untuk beribadah. Dari Minggu-Rabu, masjid ini dibuka pada 08.00-12.00, istirahat solat, 14.00-15.00 dibuka lagi, istirahat solat, dan 17.00-18.00. Kecuali ada perayaan khusus Islam, akan ada penutupan.

Kali ini saya tidak masuk lebih dalam, tapi ketika sholat Maghrib saya sempat masuk kedalam masjid. Ya, kami kesini lagi untuk kedua kalinya tepat Sholat Maghrib tiba (Sebenarnya setelah muter-muter ketempat yang lain 😏). Dan lagi-lagi kemegahannya akan sangat terasa, apalagi ketika bila didalam.
Malam Tiba (dokpri)
Masjid Malam Hari (dokpri)
Berbeda ketika siang, waktu malam keindahan masjid ini akan lebih terasa lagi. Kubah emas akan sangat jelas. Sebuah masjid dengan arsitektur yang dibangun dengan perbaduan cipta rasa yang tinggi. Luar biasa, Subhanallah.

Siang ini, perjalanan harus diakhiri. Karena waktu yang diberikan 1 jam sudah habis. Perjalanan berikutnya masih sama, yaitu mengunjungi kemegahan sebuah masjid lagi, tidak lain dan tidak bukan adalah masjid OAS. Apa itu? Ada di Postingan selanjutnya.[]
Bersambung...DISINI😍