Monday, February 24, 2014

Asal Nama Desa Manduraga

Balai Desa Manduraga (dokpri)

arifsae.com - Desa Manduraga terletak di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalinga, Provinsi Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Desa Kramat di sebelah Barat, Desa Karangso di sebelah Selatan, Desa Karangpule di sebelah Utara, dan Desa Kalimanah di sebelah Timur.


Dari sumber yang didapat, awal mula nama Desa Manduraga berawal dari zaman Mataram. Pada zaman Kerajaan Mataram, Raja Panembahan Senopati mengutus dua orang prajurit yang bernama Madujaya dan Jayaraga untuk menuju kesuatu Kadipaten atau Kabupaten (salah satu daerah di sekitar Desa Sambeng, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas sekarang) untuk meminta kepada Adipati Gagak Pranola atau Adipati Sam agar menghadap ke Mataram karena beberapa kali pertemuan tidak hadir ke Mataram. Kedua utusan tersebut lengkap dengan keputusan dari sang Raja yang sekaligus juga ancaman akan dipenggal lehernya jika kembali ke Mataram tidak bersama-sama dengan Adipati Sam.


Dengan perasaan yang berat, kedua prajurit meninggalkan Mataram untuk mengemban tugas berat dari sang Raja. Kedua utusan tersebut tidak langsung menghadap kepada Adipati Sam tetapi sambil menunggu waktu yang tepat kedua utusan tersebut berhenti di salah satu tempat di daerah yang sekarang menjadi Desa Manduraga. Salah satu dari prajurit yang diutus tersebut yang bernama Madujaya adalah pengantin baru yang baru beberapa saat melangsungkan pernikahannya dengan Nyi Madujaya, sehingga pada suatu saat Nyi Madujaya menyusul suaminya karena tidak tahan harus menahan rasa rindunya. Selama berhenti, dua utusan tersebut terus menerus mencari informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Adipati Sam kepada Adipati Brawijaya (daerah di Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas). Adipati Brawijaya menyarankan agar kedua utusan tersebut tetap menghadap kepada Adipati Sam apapun akibat yang akan diterimanya dengan tidak mengabaikan sabda atau ucapan Pendita Ratu.


Akhirnya sampailah kedua utusan tersebut menghadap Adipati Sam dan menyampaikan maksud kedatangannya. Adipati Sam mengatakan bahwa ketidakhadirannya pada beberapa kali pertemuan ke Mataram bukan tidak beralasan. Beliau mengatakan bahwa pada beberapa kali pertemuan terakhir yang diadakan di Mataram kebetulan beliau sedang menghadapi masalah internal Kadipaten atau Kabupaten yang sangat rumit yang membutuhkan konsentrasi lebih sehingga tidak sempat datang ke Mataram.


Singkat cerita, kedua utusan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Setelah permasalahan yang dihadapi Adipati Sam di Kadipatennya atau Kabupatennya dapat teratasi, beliau bersama-sama dengan kedua utusan tersebut menghadap ke Raja Mataram yang bernama Panembahan Senopati. Hasil dari menghadap tersebut, Adipati Sam mendapat ampunan dari Sang Raja atas ketidakhadirannya pada beberapa kali pertemuan terakhir, karena pada dasarnya bukan merupakan perbuatan yang disengaja. 


Dan kedua utusan tersebut mendapat hadiah tempat tinggal di suatu tempat yang mereka singgahi saat akan menghadap Adipati Sam. Oleh penduduk setempat, tempat tersebut diberi nama “MADURAGA” dari mengambil dan menggabungkan nama kedua utusan Mataram, yaitu Madu dari Madujaya dan Raga dari Jayaraga yang kemudian berkembang menjadi MANDURAGA. Dan nama Manduraga masih digunakan sampai sekarang. Di Desa Manduraga terdapat 7 Rukun Tetangga dan 5 Rukun Warga. Demikian cerita singkat asal mula penamaan Desa Manduraga.

Sumber Referensi: 
Buku dari pemerintahan Desa Manduraga.