Monday, April 14, 2014

Sejarah Pendopo KH Ahmad Dahlan Purbalingga

Pendopo KH Ahmad Dahlan Purbalingga
Balai Muslimin atau Pendopo K.H. Ahmad Dahlan merupakan bangunan tua bekas peninggagal Belada yang berada di Selatan Alun-alun Purbalingga yang masih berdiri di tengah bangunan di Kabupaten Purbaligga yang sangat pesat, bangunan ini berada di antara gedung gedung yang tinggi. Bagi orang yang bukan asli daerah Purbalingga mungkin sulit menemukan bangunan ini karena bangunan ini berada di dalam kompleks bangunan sekolah SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga.
Pendopo KH. Ahmad Dahlan berdiri diatas pondasi setinggi kurang lebih 50 cm diatas permukaan tanah. Memiliki dua pasang tiang penyangga berukuran besar dibagian teras bangunan pendopo. Memiliki atap yang berbentuk limas, dibagian depan pendopo terdapat dua jendela dan pintu yang berarsitektur Jawa Belanda. Ciri khas ini merupakan peninggalan kolonial yang masih dipertahankan oleh pihak pengelola Pendopo K.H. Ahmad Dahlan sampai saat ini jadi secara keseluruhan bangunan pendopo memilki 20 x 18 meter.
Bangunan yang sudah ada dari tahun1800-an dikenal sebagai bangunan milik sekolah tapi pada awalnya bangunan ini merupakan salah satu tempat hunian atau rumah seseorang. Tidak hanya sebagai tempat hunian tapi juga menjadi tempat berbagai fasilitas publik. Seperti yang ditulis oleh Majalah Derap Perwira Volume 94/Tahun IX/2013, disebutkan bahwa tanah beserta bangunannya ini dibeli dari salah seorang keluarga Bupati bernama R.M. Sobali dan R.A. Anjani pada tahun 1946 dengan memperoleh Hak Guna Bangunan. Itupun dengan usaha ekstra mengumpulkan dana yang luar biasa jumlahnya. Bahkan panitia sempat dibuat kalang kabut karena sampai mendekati hari-H pembayaran, uang belum terkumpul. Dan keajaiban dikirimkan Allah SWT dengan datangnya seorangnya donatur yang menanggung seluruh kekurangan dana. Hingga kemudian gedung ini dapat terus melanjutkan tugasnya sebagai ruang pendidikan agama Islam. Hal itulah yang membuat masyarakat akrab menyebut gedung ini dengan Balai Muslimin.
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tahun 1912 memang sudah lama memberikan gerakan gerakan dan perubahan bagi bangsa indosesia sejak didirikan. Di Purbalingga organisasi Muhammadiyah bermula dari kelompok kelompok pengajian warga di desa-desa di tahun 1918. Baru pada Januari 1922 Muhammadiyah Purbalingga di akui oleh Muhammadiyah pusat dengan Balai Muslimin sebagai tempat berkumpul para petinggi petinggi Muhammadiyah.
Setelah kurun waktu yang cukup panjang, Muhammadiyah Purbalingga berkembang pesat di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan masih banyak bidang lainnya sehingga membuat daerah sekitar Balai Muslimin atau Pendopo K.H. Ahmad Dahlan berdiri gedung sekolah dikenal dengan SMA Muhamadiyah 1 Purbalingga yang cukup tinggi dan pertokoan yang begitu banyak sehingga membuat Pendopo K.H. Ahmad Dahlan semakin sulit terlihat diantara keramaian pusat kota Pubalingga.

Pendopo K.H. Ahmad Dahlan sempat mengalami perbaikan beberapa kali. Perbalikan hanya dilakukan pada bagian atap, lantai, dan tembok belakang banguna dan ada juga penambahan pada bagian atap serta pada bagian lantai yang awalnya hanya berupa semen diganti dengan keramik untuk memperkokoh dan mempercantik bangun tetapi tidak menghilangkan ke-aslian dan keunikan bangunan Balai muslimin atau Pendopo K.H. Ahmad Dahlan.

Sumber Referensi:
Bapak Sutarman, pada tanggal 20 November 2016.
http://langgamlangitsore.blogspot.co.id/2014/03/kota-kuna-part-2-balai-muslimin.html
Tegar Ridho Fauzi, XII MIPA 3 16/17