Wednesday, August 9, 2017

Meneruskan Perjalanan ke Terusan || Hari Ke-3

Simpang Sapi 2
arifsae.com – Pagi tiba, rasanya badan ini masih ingin meneruskan bermesraan dengan selimut yang terlihat sangat imut. Jam menunjukan jam 07.00, tandanya memang harus  mengakhiri kemalesan ini, dan beranjak untuk bersiap menuju lokasi. Setelah selesai merapikan semua hal, tidak lupa saya berfoto dlu bersama bro Iko, sampai jumpa bro...

Selesai sarapan, kami semua dikumpulkan untuk mengikuti kendaraan, dan bus yang sudah disiapkan. Mulai saat ini, kami sudah harus berpisah menuju ke lokasi masing-masing. Semua akan mengalami sebuah proses yang berbeda, ada yang akan ditempatkan ditempat yang enak, ada juga yang akan ditempakan ditempat yang enak banget.

Bagiku, semua lokasi sama saja. Sikat. Hajar. (tapi ya jangan susah sinyal lah, gimana bisa nulis blog kalau sinyal susah.hee)

Jam 09.00, sambil menunggu satu atau dua orang teman yang masih belum kumpul, kami siap-siap menaiki bus dan kendaraan masing-masing. Karena lokasi yang saya tuju paling dekat dibandingkan dengan teman-teman yang lain, tas dan koper juga disesuaikan. Perjalanan dari hotel menuju ke Terusan membutuhkan waktu 4 jam perjalanan. Itu yang paling dekat loh..

Saya duduk bersama bro Nur Huda, kita sempat ngobrol-ngobrol tentang kehidupan. “Kehidupan itu enak, kalau kita mau mengenkaan segala sesuatu, bung”, katanya kepadaku. Tidak lupa juga dia berpesan tentang sebuah kesetiaan (padahal ya ga gitu-gitu amat:)

Sampai di jalan Sapi 2, saya sudah siap dijemput oleh Abah, dan tentunya Pak Wawan yang setia mengantarkan kita untuk menuju lokasi kita masing-masing. Kebtulan, Pak Wawan memang akan digantikan tempatnya oleh saya. Karena beliau tidak memperpanjang kontraknya.
Simpang Sapi 2
Perjalanan menuju lokasi tidak terlalu lama, sekitar 30 menit. Sempat berhenti juga karena temen-temen membeli kuota internet dan beberapa kebutuhan lainnya. Saya sendiri berdua dengan Bu Aji, dan Pak Rakhmat. Tapi Pak Rakhmat akan berbeda tugas dengan saya. Dalam perjalanan, saya bertanya, “akan seperti apa sekolahanya, akan seperti apa rumah yang nanti saya tinggali, dan bla,,blaa.”

Berbagai pertanyaanku itu terjawab sudah, karena sampai sudah perjalanan panjang ini, sekitar jam 15.00 kami sampai. Lelah selama dua hari hilang, setelah melihat sekolah dan rumah yang nanti akan saya tinggali. Bagus.
Rumah Baru
Rumahnya “rumah batu”, orang sini menyebutnya. Karena memang sebagian besar rumahnya masih menggunakan “rumah kayu”. Ada berbagai fasilitas rumah yang memang sudah disediakan, sekolahnya juga sangat dekat. Hanya sekitar 100 Meter dari rumah.

Kami bertiga, saya, Pak Wawan, dan Bu Aji duduk diruang tamu. Pak Wawan dengan telaten menjelaskan berbagai hal disekitar CLC Terusan 2 ini. Dari A sampai Z. Kami jadi tahu semua hal dari cerita dan pengalaman Pak Wawan.

Magrib membuat cerita itu terhenti, karena Pak Wawan akan menuju ke SIKK mendampingi peserta didik mengikuti kegiatan pentas seni. Dan saya diminta untuk mengantar. Malam-malam, tempat yang baru saya datangi. Tapi karena jalan hanya satu, saya beranikan diri.

Sempat was-was juga, karena bensin (Petrol, sebutan di Malaysia) akan habis. Tapi Pak Wawan menguatkan bahwa Petrol itu akan sampai. Saya pun beranikan diri. Ditengah malam, gelap. Dengan mengucap bismillah saja, saya lalui perjalanan malam yang gelap ini sendiri. Dan Alhamdulilah sampai juga.

Sesampainya dirumah, ternyata ada Nurul dan Ayu yang akan menemani Bu Aji menginap. Bu Aji belum ke CLC Andamy karena memang belum ada orang.

Hari ini membuat saya belajar tentang banyak hal baru. Lingkungan baru, situasi baru, yang sangat asing. Tapi semoga besok akan lebih terbuka lagi. [ ]
Lanjut Hari Ke-4 DISINI.