Friday, August 18, 2017

Mengajar Pertama di Terusan 1 || Hari Ke-11

Menunggu Anak-Anak
arifsae.com - Pagi ini saya diminta untuk mengantarkan Pak Bintang ke Gade Andamy, Karena hari ini Andamy akan menuju ke SIKK mengeikut lomba tingkat SD. Sekitar jam 8 pagi, saya sudah menuju kelokasi. Karena Bus yang belum datang, maka saya sebentar menemani mereka untuk berangkat ke SIKK.

Setelah mereka berangkat. Saya pulang. Mencoba untuk mengolah kata. Dan mempersiapkan diri untuk menuju ke Terusan 1, yang jaraknya lumayan jauh dari Terusan 2. Sekitar 40 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.

Saya dan Pak Wawan berencana menuju ke Terusan 1 sebelum Jumatan. Supaya lebih cepat untuk bertemu dengan mereka. Maklum, disini memang tidak ada pengajar tetap yang menemani mereka. Awalnya, Pak Wawan memang ditempatkan di Terusan 1 ini, setelah Bu Laura habis kontrak di Terusan 2 habis maka di Terusan 1 sudah tak ada lagi pengajar tetap.
Kondisi sekolah Terusan 1
Kami Jumatan, disini baru pertama kali mendengarkan Jumatan di Terusan 1 agak aneh. Bagaimana tak aneh, bahasa khutbahnya saja menggunakan bahasa Bugis. Kami yang mendengarkan juga tak mengerti apa yang khotib bicarakan, yang penting niat saja lah. 

Setelah selesai Juamtan, kami segera menuju ke sekolah Terusan 1. Di sini memang hampir mirip dengan sekolahan di Terusan 2. Maklum saja, karena memang kedua Terusan ini dikelola oleh satu Compeny, yaitu Wilmar, kepanjangan dari William Maratua Sitorus, yang dengar-dengar orang Indonesia asal Medan.

Pertama kali mengajar disini sudah bisa diprediksi. Banyak hal yang diceritakan oleh Pak Wawan sebelumnya, kalau anak-anak disini memang membutuhkan sentuhan lebih. Karena mereka memang jarang mendapatkan sentuhan oleh Guru asli Indonesia. Kalau pagi mereka sekolah di Humana dan petengnya baru oleh Pak Wawan.

Pak Wawan mendapatkan jatah mengajar SD, yang memang beban menajarnya lebih berat, sedangkan saya diberikan kesempatan untuk belajar di SMP, yang anaknya memang hanya berjumlah 4 orang.

Setelah selesai mengajar, saya diajak untuk menikmati kedai makanan yang letaknya tak terlalu jauh dari Terusan 2. Kami makan, makannya cukup  murah, nasi yang berporsi banyak ini kami lahap hingga habis.
Dekat Restoran
Setelah makan selesai, kami lanjutkan untuk berbelanja sayur-sayuran yang berada di Simpang Sapi 2. Anehnya, saya ditunjukan makanan aneh disini, ada Sate Brutu, yang memang dijual khusus. Padahal di Indonesia Brutu itu memang tak disukai, karena memang berposisi disaluran pembuangan kotoran ayam. Tapi disini Rasanya enak. [] 

Lanjut Hari Ke-12 DISINI.