Thursday, September 28, 2017

Go To Taliwas || Hari Ke-52

Selamat Datang Taliwas

arifsae.com - Sehari semalam yang sangat membosankan, hari kemarin yang hanya diisi dengan makan, tidur dan makan lagi akan berakhir. Karena hari ini bus penjemputan akan datang, dan membawa ke Taliwas. Saya sendiri sudah siap-siap dari pagi, tapi bus yang ditunggu baru datang sekitar jam 9. Bus yang datang juga karena menyewa sendiri. 
Siap ke Taliwas

Jadi semua yang akan berangkat mengangkut atau menaiki barang-barang semua ke bus pribadi. Perjalanan dari tempat bascame ke Taliwas ditempuh sekitar 30 menit. Menurut info, lokasi ini merupakan tempat perkemahan Malaysia yang strategis. Jadi benar-benar tempat yang terisolasi, termasuk dengan sinyal handphone. Siap-siap kembali kealam beneran. Tidak ada sinyal dan jauh dari keramaian.
Pak Saha dari CLC Monsok

Sesampainya disana saya sendirian. Karena orang-orang yang saya kenal sedang sibuk membuka jalan. Ada yang mencari jejak, ada yang sedang membuat outbond. Saya seperti orang hilang saja, tapi saya memberanikan diri. Ada info kalau pa Wawan dan kawan-kawan menempati pos di outbond.

Karena seperti orang hilang, saya harus mencari kegiatan. Salah satu kegiatan dan pekerjaan adalah mengecat, pertama saya bantu untuk mengecat dekorasi tempat pentas seni. Dan setelah itu, Pak Kris mengajak untuk menuju ke lapangan. Memang banyak kerjaan, pertama saya datang langsung membuat papan JAIM 4. Berkat kerja sama, akhinrya selesai juga memasang papan yang besar itu.

Setelah selesai, saya mengambil cat dan mulai mengecaat bambu untuk diberikan warna-warni. Karena lapangan yang luas, keringatpun tidak bisa dihindari. Panas matahari menyengat kulit ini, tapi tak jadi masalah, saya teta menikmati hingga akhir pekerjaan selesai. Disamping itu, hujan turun deras, yang membuat ekerjaan berhenti sejenak.

Baru istirahat, barang-barang datang. Saya akhirnya membantu. Giliran saya membantu gas helium yang berat. Ditambah harus membawa air mineral. Bukan satu atau dua saja. Tapi satu lori alias trak. Bayangkan. Sore ini begitu lelah, kami bersama-sama mengangkut mineral itu dengan cara baris dan saling memberikan. Keringat bercucuran seperti orang mandi. 
Malam Pertama di Taliwas

Akhirnya selesai juga. Jam sudah menunjukan jam 18.00. Sudah mulai petang. Sambil samar-samar mendengar ajakan untuk ke lokasi outbond, tempat Pak Wawan dan kawan-kawan melakukan aksinya. Tidak ada yang minat. Hanya saya yang bersedia ikut. 

Tidak jauh lokasinya. Tidak terbayangkan, akan masuk hutan. Dan akan terbiasa dengan Pacet atau Lintah. Ketika menuuju kesana, saya bertemu Pak Wawan dijalan, sekalian saja saya ikut. Ternyata benar, dihutan sedang mengerjakan outbond dengan mengikat tali besar untuk digunakan berjalan. 

Malam datang. Belum juga selesai, ditambah hujan lebat turun. Akhirnya, Lintah-lintah itu keluar. Banyak dari kami yang tekena. Memang tidak sakit, tapi geli. Darah yang banyak juga harus derelakan untuk memberikan kehiidupan bagi pacet-pacet itu.
Hujan Menyerang di Hutan

Jam 8 malam, hujan semakin lebat. Teman-teman akhinrya turun juga dari pohon. Ada Pa Tria dari CLC Cpagaya dan Pa Didib dari CLC Jeroco yang menjadi "manusia pohon". Kami mengakhiri hari ini dengan pekerjaan yang belum selesai. Saya akhirnya mandi juga, tak mengharakan ada sinyal dihape, karena sejak kesini, hape hanya berfungsi untuk kamera dan sesekali mendengarkan musik saja.

Benar saja, saya pikir saya tidak kena pacet, karena sudah saya persiapkan sofile yang saya beli sebelum berangkat. Tapi dasar hujan yang deras, pacet akhirnya brehasil naik ke paha. Tak terasa, ketika mandi ada benjolan besar. Sudah sangat besar, mungkin karena kekenyangan. 

Ah, hari ini begitu melelahkan. Tapi ini baru permulaan. Ada rasa kenapa saya harus ikut disini. Ini bukan tempatku, ingin rasanya kembali saja. Tapi itu tak mungkin bisa. Dan hari esok pasti akan banyak cerita.[]

Lanjut Hari Ke-53 DISINI.