Mobil yang Mengantar |
Akhinrya saya cek saja Grab, siapa tau ada disini. Dan ternyata memang ada. Saya tanya dulu dengan Pa Wawan, apakah memang mau menggunakan Grab, tentunya yang simple, masalah harga jangan terlalu dipikirkan. Akhirnya kami siap-siap dan memesan Grab. Tapi karena jauh, akhinrya supir Grab nya menyerahkan ke adiknya.
Sepanjang perjalanan, dari Sandakan ke Terusan 2, dipenuhi dengan obrolan. Saya juga heran, kuat betul orang ini bicara. Jarak yang harus ditempuh selama dua jam tidak menjadi lama karena dipenuhi dengan cerita. Dari kehiudupan, ekonomi sampai politik. Semua dibahas, Pa Wawan juga heran. Dia yang duduk dibelakang sampai tertidur. Padahal saya juga tidak paham betul apa dia bicarakan, hanya iya dan iya saja jawaban saya.
Hasil Perburuan |
Sesampainya di rumah, langsung saja cuci baju. Karena baju yang kotor sudah menumpuk banyak. Selesai mencuci, sekitar jam 3 sore saya diminta untuk menjemput Pa Bintang ke Simpang Sapi yang baru pulang dari JAIM 4. Disana juga ada Pa Bima yang juga baru pulang.
Menghiutng Uang JAIM |
Sore hari, saya pualang dan Pa Mahendra ikut untuk bermalam di Terusan 2, karena tempatnya di Labuk jauh dan kalau hujan bisa terkena banjir. Akhirnya saya pulang dengan sedikit gerimis yang membasahi badan. Dirumah, ternyata sudah ada Haji dan Istrinya. Mungkin mereka bersilaturahi kepada Pa Wawan yang sebentar lagi akan pulang.[]
Lanjut Hari Ke-63 DISINI.