Saturday, November 11, 2017

Sampai SIKK, Siap Ke Brunei || Hari Ke-96

Terminal Inanam
arifsae.com - Pagi-pagi sudah siap meluncur bersama Pa Rahmat, saya juga sudah janjian dengan Pa Radin yang berangkat dari Sekar Imej dan Pa Panca dari Fortuna. Jam 6 sudah siap-siap, kawan-kawan dari Distrik Sandakan juga sudah berkumpul dan janjian akan berangkat bersama.

Kami berangkat bersama, meski belum kumpul semua. Karena belum sarapan, saya ajak mereka untuk makan pagi di Al Kafi. Kami putuskan untuk menitipkan di Monsok, karena lokasi ini merupakan lokasi yang nyaman, selain Sapi 2 tentunya. 

Jam 9 sudah siap semua, Bu Aji juga muncul dengan diantar oleh Tuan Hiu. Kami menunggu Bus yang sudah dinaiki oleh kawan-kawan yang sudah naik terlebih dulu. Setelah menunggu, akhirnya kami bisa berkumpul di Bus. Ini mungkin baru pertama kali distrik Sandakan setelah berangkat pertama kali 7 Agustus 2017.
Berkumpul dengan Tahap 8
Diperjalanan, sempat nonton film Surga yang tak di Rndukan. Jadi tidak ngantuk, karena saya belum pernah menonton film ini. Dijalan Pa Rahmat turun bersama Pa Radin, maklum, karena dia mabukan kalau naik bus. Selebihnya turun di Terminal Inanam dan sudah mulai menyebar sendiri.

Saya makan terlebih dulu sebelum akhirnya menuju ke SIKK. Makandi terminal Inanam ada satu tempat yang memang menjadi langganan, restoran orang Jawa. Dan pasti rasa masakannya berbumbu Jawa.

Selesai makan saya menuju ke SIKK. Disana sudah berkumpul seluruh angkatan 8. Ini juga pertama kali yang mungkin akan sangat susah mengumpulkan semua guru angkatan 8 secara keseluruhan. Disini kami ada yang kangen-kangenan, ada yang menukarkan uang, ada yang bermacam-macam.
Peengarahan
Hari ini intinya mendengarkan pengarahan dari Pak Heri, KP Kota Kinabalu yang menjelaskan secara rinci. Disini juga ada Pak Istiqlal yang memberikan sambutan sebentar. Jadi kami akan berngkat besok pagi-pagi menggunakan bus ke Brunei. Dan sudah dipastikan, perjalanan akan panjang. 

Tujuan kami ke Brunei adalah memperpanjang Visa. Mengapa Brunei? karena di sanalah ada perwakilan Malaysia terdekat, dibandingkan harus ke Kuala Lumpur. Saya tidak tahu pasti, tapi memang itu yang harus dilakukan. Sebenernya kami di "deportasi" tapi kami anggap sebagai "rekreasi".[]


Lanjut Hari Ke-97 DISINI.