Saturday, February 24, 2018

Dari Sabindo Mencari Jodoh || Hari Ke-201

arifsae.com - Ternyata sisa-sisa Sabindo masih ada. Terutama benih-benih cinta Pak Majid. Waktu awal bercerita, saya kaget, ternyata orang yang di sukai dia adalah guru CLC Sapi 2 yang Sudah lama saya kenal. Dia adalah Bu Niki. Guru CLC Sapi 2 yang sering saya repotkan menitipkan motor kalau mau berpergian jauh
Simpang Sapi
Awalnya rasa itu timbul waktu ada moment Sabindo. Pak Majid waktu itu juara 1 tenis meja, "Cinta pada pandangan pertama," katanya. Hari ini rencananya dia ingin datang ke rumah, ingin meminjam motor untuk mendatangi rumah nya Bu Niki. Suasana syahdu hari ini ditambah dengan hujan pagi hari, kadang panas, lalu hujan lagi.

Jam 9 pagi saya menjemputnya di Simpang Sapi. Terpaksa saya harus hujan-hujanan, tidak apa-apa lah, demi teman. Dan baju basah tak bisa dihindari, karena waktu berangkat panas lalu hujan dan panas lagi. Dia dari Andum, hanya 15 menit perjalanan. Saya ajak dia untuk melewati rumahnya, supaya ketika dia mau main, tanpa mencari-cari lagi.

Setelah selesai mengjak Pak Majid untuk melihat rumah Bu Niki, kami menuju ke rumah. Tapi sempat mengobrol dulu di Kedai Adil, sambil makan dan ngobrol-ngobrol. Obrolan ini sekitar strategi nanti. Memang rencananya nanti siang dia akan ngapel ke Bu Niki. Puas makan-makan, kami pulang menuju ke rumah.
Makan Ke Nangoh
Sesampainya di rumah, masih ada Pak Bima. Kami ngobrol-ngobrol banyak disini. Pak Bima sendiri sudah menyelesaikan urusannya, rencannaya hari ini di akan pulang ke Jebawang. Obrolan kami masih seputar Sabindo, selain ada cinta yang tumbuh, juga ada konflik dan intrik. Banyak tragedi yang menyelimuti Sabinod. 

Tapi biarlah, katanya Pak Bima, "Sandakan merebut juara umum, itu yang terpenting". Meski saya tidak bisa merasakan secara langsung kemeriahan itu, tapi saya juga turut bangga terhadap prestasi itu. Hari ini juga ada pemberitahuan tentang pendaftaran PPG atau Pendidikan Profesi Guru, banyak tawaran, kawan-kawan juga sudah mengajukan. Sedangkan saya masih bingung, apakah akan mengambil atau tidak.

Biarlah. Mengalir saja, untuk saat ini saya tidak terlalu minat. Cerita diakhiri, Pak Majid menuju ke Sapi, biarlah dia memperjuangkan cintanya. Semoga berhasil. Saya sendiri dengan Pak Bima pergi ke Nangoh untuk makan. Dittempatnya Nana, kami makan sepuasnya. Disini model prasmanan,  jadi kita bisa mengambil makanan sepuasnya. 

Selesai,  kami pulang. Pak Majid bercerita tentang perjuangannya. Kemungkinan ada hasil, semoga lancar dan dipermudah. Malam-malam obrolan masih seputar dia, saya menjadi pendengar Setia. Namanya juga orang kasmaran, semoga berhasil. []
Lanjut Hari Ke-202 DISINI.