arifsae.com - Pagi sudah dikejutkan dengan Pakcik Bahtiar yang menanyakan rapot anaknya yang sudah melanjutkan sekolah di Indonesia. Dia ingin mengambil laporan yang sudah di revisi, jadi sudah siap di ambil. Sekalian beliau menegaskan untuk ikut serta Paket C tahun ini.
Namun karena saya mau ke Andamy, saya mengingatkan untuk segera siap-siap. Hari ini merupakan jadwal saya mengajar disana. Saya menuju ke sana, mengajar anak-anak. Kali ini anak-anak kecil yang masih kelas 5 ikut belajar dengan saya, biasanya saya mengajar dengan anak SMP saja, namun kali ini berbeda.
Saya menikmati proses pembelajaran ini. Pulangnya, saya diajak ke Ofic Andamy, tidak seperti Ofic Terusan 2 yang besar. Ofic Andamy kecil dan sederhana, tidak masalah. Entah apa yang dikasihkan oleh Bu Aji, katanya surat yang kemarin diurus untuk ke KK. Selepas itu kami menuju ke Terusan 2, siap-siap untuk menuju ke Terusan 1 mengajar disana.
Sedikit tidak terusus memang. Terutama sejak kepergian Pak Wawan. Sebenarnya ada Guru Pamong, tapi tidak efektif. Pak Basso jarang mengajar, tidak jelas juga orangnya. Hari ini dia mau pamit untuk pulang ke Indonesia. Sebenarnya dia direkrut oleh Pak Wawan dulu. Mungkin karena tidak cocok jadi dia memilih unutk pulang.
Terusan 2 hanya bisa memberikan ala kadarnya untuk beliau, dan mengucapkan terima kasih karena sudah membantu di Terusan 1. Saya menuju ke rumahnya sendiri, sedangkan Bu Aji mengajar anak-anak.
Saya hanya bisa memberikan beberapa ratus ringgit untuk pulang yang memang sudah menjadi hak nya. Meski ada beberapa perbedaan yang mencolok. Tapi biarlah, anggap saja ini perpisahan untuk melepas guru pamong. Semoga sukses di indonesia. Selesai mengajar, kami menuju ke Al Kafi, makan dan menikmati cerita tadi. Bu Aji tampak percaya, meski dia beberapa kali panik. Itulah dia.[]
Pakcik Bahtiar |
Saya menikmati proses pembelajaran ini. Pulangnya, saya diajak ke Ofic Andamy, tidak seperti Ofic Terusan 2 yang besar. Ofic Andamy kecil dan sederhana, tidak masalah. Entah apa yang dikasihkan oleh Bu Aji, katanya surat yang kemarin diurus untuk ke KK. Selepas itu kami menuju ke Terusan 2, siap-siap untuk menuju ke Terusan 1 mengajar disana.
Sedikit tidak terusus memang. Terutama sejak kepergian Pak Wawan. Sebenarnya ada Guru Pamong, tapi tidak efektif. Pak Basso jarang mengajar, tidak jelas juga orangnya. Hari ini dia mau pamit untuk pulang ke Indonesia. Sebenarnya dia direkrut oleh Pak Wawan dulu. Mungkin karena tidak cocok jadi dia memilih unutk pulang.
Pak Basso yang Akan Pulang |
Saya hanya bisa memberikan beberapa ratus ringgit untuk pulang yang memang sudah menjadi hak nya. Meski ada beberapa perbedaan yang mencolok. Tapi biarlah, anggap saja ini perpisahan untuk melepas guru pamong. Semoga sukses di indonesia. Selesai mengajar, kami menuju ke Al Kafi, makan dan menikmati cerita tadi. Bu Aji tampak percaya, meski dia beberapa kali panik. Itulah dia.[]
Lanjut Hari Ke-207 DISINI.