Wednesday, August 22, 2018

Merayakan Qurban Pertama || Hari Ke-348

arifsae.com - Suasana Idhul Adha sudah terasa. Berbagai kesibukan sudah mulai terlihat. Orang-orang juga tidak ada yang bekreja. Mereka bersiap-siap untuk melakukan Sholat Idhul Adha.

Kami mandi satu persatu. Pak Radin mandi paling awal, karena nanti dia akan menjadi khitib di Masjid An Nur Sekar Imej ini. Pak Rahmat masih terlihat tertidur lelap. Sampai kami mengira dia tidak akan sholat.
Bersiap-Siap
Tapi ternyata dia bangun juga. Siap-siap dan menuju ke masjid bersama-sama untuk melaksanakan sholat Idul Adha bersama-sama. Sampai disana, masjid ini bagus. Khas bangunan Wilmar, terawat dan rapi. Disebelahnya ada Humana Sekar Imej, yang juga sangat indah. 

Imam dari sholat ini adalah Pak Abas, penjaga gate. Kemudian Pak Radin menjadi khotib untuk berceramah setelah melakukan sholat. Semua berjalan lancar dan khidmat. Tenang.
Bersalaman
Selesai sholat, kami berbaris untuk bersalaman dengan seluruh warga Sekar Imej. Untuk panitia, tidak pulang dulu, kami sedikit rapat kecil-kecilan. Penyebelih hewan Qurban sudah ada, dia memang khusus orang tempatan yang bertugas menyembelih hewan.

Selesai kami pulang dulu ke rumah Pak Radin, berfoto-foto bersama kawan-kawan, dan mempersiapkan diri untuk melihat hewan qurban dan tempat penyembelihan. Katanya, hewan ini termasuk hewan yang mau meyeruduk. Banyak orang yang sudah jadi korbannya. Katanya liar, jadi harus hati-hati.
Surau An Nur
Orang-orang sudah ramai berdatangan. Di Sekarr Imej sendiri, ini adalah moment pertama menyembelih dengan hewan qurban. Biasanya, hanya menyembelih Ayam dan sendiri-sendiri.

Mereka berdatangan dan penasaran tentang penyembelehan ini. Banyak yang membantu, karena memang Sapi ini liar. Orang yang di undang untuk menyembelih sudah siap, dia sudah siap dengan golok tajamnya.
Penyembelehan Sapi
Mereka dengan senang hati membantu. Akhirnya proses penyembelehan ini berjalan lancar. Tidak ada kendala. Alhamdullilah, kawan-kawan bisa berkorban hewan secara lansung. Banyak yang pertama kalinya, termasuk saya, ini adalah hewan korban pertama selama hidup saya.

Proses penyembelehan berlangsung, kami diajak oleh Mandor Ayu untuk mendatangi rumahnya. Kami akan dijamu berbagai makanan. Ada yang unik dari suguhan kami, yaitu daging Kuda. 
Menu Idhul Adha
Daging Kuda? Iya. Saya penasaran juga. Akhirnya saya memakan. Bersama kawan-kawan. Tidak lupa ada Buras, sejenis lontong khas orang Bugis. Ditengah makan, Mandor Ayu bercerita panjang lebar tentang masa mudanya.

Ternyata istirnya berasal dari Jawa. Katanya, masa mudanya kelam. Pernah menjadi bandar narkoba, atau main judi. Banyak cerita kelam keluar dari mulutnya. Kami hanya mendengarkan ceritanya, tentunya sambil menikmati enaknya daging Kuda.
Pembagian Daging Sapi
Hari sudah siang dan perut sudah kenyang. Kami ijin pamit untuk kembali ke rumah Pak Radin. Kami ingin istirahat, di rumah. Kami semua tidur siang, sudah kenyang dan persiapan untuk pulang ke Terusan.

Bu Aji meminta untuk pulang hari ini. Padahal kawan-kawan yang lain mencegat untuk pulang terlebih dulu, rencananya ingin bakar-bakar. Namun karena Bu Aji memaksa, akhrinya saya menyetujui untuk pulang, namun setelah tidur siang.
Hak Para Shahibul Qurban
Jam 14.00 kami bersiap-siap untuk pulan. Tidak lupa Pak Radin memberikan hak kami para Shahibul Qurban untuk membawa daging Sapi ke rumah masing-masing. Tidak seprti di Indonesia yang mahal, disini daging Sapi masih terjangkau murah.

Kami berpamitan, pulang menyusuri jalanan panjang Sekar Imej ke Terusan 2. Sempat mencari kedai, namun semuanya tutup. Tidak ada yang kami temui buka disepanjang jalan. Sampai ke Terusan 2, tidak ada satupun kedai buka. Lelah, karena tidak sempat istirahat di Bukit Ular. Saya mengantarkan Bu Aji ke Andamy, dan lanjut pulang ke Terusan 2. Makan megi ditengah hari raya kurban. Lapar.[]
Lanjut Hari Ke-349 DISINI.