Wednesday, January 4, 2017

Asal Nama Desa Bakulan

Balai Desa Bakulan
Desa Bakulan terletak di Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Di Desa Bakulan ini memiliki masyarakat yang ramah dan mereka memiliki pekerjaan yang bervariasi, antara lain guru, petani, buruh, dan juga banyak yang menjadi pebisnis. Dan di Desa Bakulan memiliki SDA yang tinggi, sebagai buktinya banyak daerah persawahan dan daerah perkebunan yang ada di Desa Bakulan. Di Desa Bakulan ini terdapat SD1 Bakulan, TK Pertiwi Bakulan, dan PAUD yang meningkatkan SDM masyarakatnya. Itulah yang menyebabkan banyaknya pebisnis dari Desa Bakulan ini.

Pada saat saudara dari si penulis menikah, terdapat acara srah srahan, dan seseorang dari mempelai wanita berpidato dan mengatakan bahwa “Desa Bakulan kui yaiku desa sing ndue wong wong kang due rejeki akeh lan akeh sing dadi wong kang sukses sing akeh akehe dadi penguasaha utawi wong dagang” dalam bahasa Indonesia yang berarti bahwa orang orang di Desa Bakulan memiliki rezeki yang tinggi dan memiliki orang yang sukses dan kebanyakan kesukesan itu dari seorang pengusaha, jadi desa ini disebut sebagai Desa Bakulan, dari kata “Bakul” yang berarti pedagang.

Selain sumber diatas, wawancara juga dilakukan ke orang tua penulis. Beliau mengatakan bahwa Desa Bakulan itu adalah desa yang dulu konon memiliki orang-orang yang kebanyakan berdagang dan orang di desa ini sangat akur dan sangat berkeluarga, sehingga mereka sering sekali berkumpul di suatu tempat tertentu, Desa Bakulan dibagi menjadi dua, Bakulan Lor (sebelah Utara) dan Bakulan Kidul (sebelah Selatan). Suatu hari orang-orang berkumpul di salah satu tempat yang sekarang di namakan Balai Desa, mereka bermusyawarah tentang nama desa, dan mereka menyetujui bahwa desa ini disebut Desa Bakulan karena banyak orang yang berdagang, bakulan adalah Bahasa Jawa (ngapak) yang berarti pedagang.

Di desa ini juga ada sebuah mitos, yaitu kuburan kuno yang konon ada sepasang suami istri yang baru menikah hilang di tempat tersebut, disaat mereka sedang berjalan mengelilingi desa, mereka menghilang secara tiba-tiba dan mereka di cari oleh orang desa hingga mereka tidak ditemukan, letak kuburan itu terletak di tengah tengah desa yaitu diantara Bakulan Lor dan Bakulan Kidul. Kuburan itu berdampingan dengan kolam mata air, kuburan tersebut diberi nama “Belik Simpen” yang artinya mata air yang menyimpan berbagai misterius.

Selain mengadakan wawancara, penulis juga mencari di salah satu blog di internet, menurut cerita, bakulan berasal dari salah satu pendirinya yaitu Nyai Bakul. Tidak jelas nama aslinya, namun sebutan itu berasal dari profesinya yang merupakan Bakul atau penjual di daerah tersebut.

Pada awalnya desa Bakulan berada di tengah sawah (sekarang dusun Bakulan Lor), beberapa tokoh sesepuh dan pendiri desa dimakamkan di sana, begitupula dengan kepala desa pertama Desa Bakulan yang konon masih abdi dalam kraton Kasultanan Yogyakarta (namun tidak ada bukti otentik, hanya cerita tutur).

Setelah melewati beberapa kepala desa, pada awal 1900-an. pusat pemerintahan berpindah ke selatan (sekarang Bakulan kidul) sampai sekarang. Pusat pemerintahan juga merupakan rumah sang kepala desa. Sejak berpindah ke Selatan sampai sekarang, Desa Bakulan dipimpin oleh 7 orang kepala desa, dan 3 yang terakhir menempati kantor balai desa yang menetap di RT 02/RW I. Demikianlah informasi yang saya berikan, kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga bermanfaat bagi pembaca sekalikan.

Sumber Referensi:
Wawancara dengan Ibu Penulis pada beberapa kali kesempatan.
http://bakulansenon.blogspot.co.id/., diakses tanggal 20 November 2016.