Tuesday, September 4, 2018

Dari Tawau Lanjut Sandakan || Hari Ke-361

arifsae.com - Pagi-pagi buka laptop sebentar, untuk menuliskan sedikit cerita kemarin, hanya garis besarnya saja. Sesuai rencana, hari ini kami akan menuju ke Sandakan untuk melanjutkan petualngan.

Jam 09.00 semua siap untuk berangkat menuju ke terminal Seri Indah. Kami beres-beres semua, memastikan tidak ada yang tertinggal sebelum akhrinya kami cek out hotel.
Hotel Ocean
Kendaraan untuk menuju ke terminal tentu saja Grab, kami memesan dan kebetulan sopirnya ternyata orang Jawa yang sudah lama disini. Bahkan tahun lalu katanya dia pulang, dari Boyolali. Tapi sayang, dia sudah bukan WNI lagi.

Membayar RM 20 kami meninggalkan Grab itu dengan berbagai obrolan. Suasana juga masih terlihat sepi, tidak banyak kegiatan yang terjadi di pagi ini. Saya langsung menuju ke loket pemesanan tiket, bus yang kami piliha adalah bus Sida.
Masih Sepi
Tiket sudah didapatkan. Kami siap meluncur ke Sandakan, tapi jadwalnya jam 11.00, untuk menunggu pemberangkatan kami mencari makan terlebih dulu. Di depan terminal banyak berjejer toko makanan.

Kami makan Ayam Penyet disana. Menunggu jam 11.00 sambil bercerita rencana yang akan kami lakukan disana. Waktu berangkat tiba, kami segera menuju ke bus. Tidak banyak yang naik ternyata, hanya setengahnya saja yang terisi.
Ada Ceking Polis
Perjalanan kali ini sama seperti jurusan Simpang Sapi ke KK, 5 jam perjalanan. Begitu juga Tawau-Sandakan, sekitar 5 jam perjalanan. Ini perjalanan pertama melewati Kinabatangan dan jalanan baru. 

Ditengah jalan, ada ceking Polis untuk kelengkapan passport. Untung saja kami semua aman untuk kelengkapan. Lewat Lahad Datu juga, setelah cek point baru menuju ke Bandar Sandakan.
Murid Abu Bakar Baasyir
Sebagian besar waktu kami lalui untuk tidur, hingga sampai di Batu 8, tempat pemberhentian di Sandakan. Kami turun jam 17.00 sore. Lelah. Lapar lagi. Dan kami duduk-duduk dulu sambil minum sebelum menuju ke bandar.

Sambil isitirahat, sambil minum. Tiba-ada ada seoarang Pakcik menawarkan taxi. Dia terlihat ramah, tiba-tiba dia banyak cerita. Cerita yang membuat saya penasaran. Katanya, dia adalah murid dari Abu Bakar Baasyir ketika di Semenanjung sana. Bahkan menurut ceritanya, dia pernah dipenjara 7 tahun.
Menunggu Grab
Agak ngeri-ngeri sedap nih. Dia melanjutkan ceritanya, "Imam Samudera dan Amrozi adalah kawan satu pondoknya." Semakin serem saja. Tapi kami berusaha tetap tenang. Mendengarkan dengan seksama cerita-ceritanya. Saat ini, anak-anaknya sedang menuntut ilmu di Pondok Gontor di Jawa Timur.

Ambil positifnya saja lah. Dia akhrinya pergi meninggalkan kami, dan kami kemudian memesan Grab untuk menuju ke Hotel City Star untuk istirahat. Jam 19.30, kami keluar hotel. Rencananya mau menonton film, kali ini film yang kami tonton adalah Along With the Gods: The Last 49 Days.

Ceritanya menarik, seru, kompelks dan rumit, banyak kejutan dan menguras pikiran. Saya sangat menikmati film tentang perjalanan roh dialam akherat sana. Ini film dari Korea Selatan. Seru lah. Setelah film selesai, kami lansung kembali ke hotel untuk istirahat.[]
Lanjut Hari Ke-362 DISINI.