Monday, September 3, 2018

Tunon Taka Ke Tawau || Hari Ke-360

arifsae.com - Setelah lelah jalan-jalan di Pulau Nunukan seharian kemarin, dan setelah istirahat, hari ini kami berniat untuk pulang ke Sabah. Pagi-pagi sudah siap-siap untuk cek out. 

Jam 07.30 kami keluar dari hotel, turun kebawah. Tapi sebelumnya kami menikmati keindahan Alun-Alun Nunukan dari lantai kamar untuk terakhir kalinya. Pemandangan yang indah.
Alun-Alun Nunukan
Pemandangan indah itu harus kami tingalkan untuk menuju ke pelabuhan. Kami Cek out pada petugas, dan keluar hotel, alternatif kendaraan untuk menuju ke pelabuhan adalah ojek atau angkot. Kemarin sempat melihat angkot yang jurusan pelabuhan.

Tapi ada hal yang tak terduga, topi yang kami beli kemarin ternyata tertinggal di jok mootor sewaan. Tentu kami terlebih dulu menuju ke tempat penyewaan motor dengan berjalan. Dan masih rejeki, ternyata memang masih ada. 
Pintu Gerbang Pelabuhan
Namun disaat keluat hotel, ada pangkalan ojek. Kami langsung mengambil keputusan untuk menggunakan jasa ojek itu. Ternyata ongkosnya hanya Rp. 10.000, tidak seperti kemarin ketika kami kesini.

Hanya butuh 10 menit kami sudah sampai di pintu gerbang pelabuhan. Tidak seperti kondisi kemarin, kali ini sudah ramai orang berdatangan. Tandanya hari ini pelabuhan akan mengadakan pelayaran. 
Pelabuhan Tunon Taka
Kami berjalan menuju ke berbagai kerumunan. Saya tidak mau sembarang menanyakan ke semabrang orang, karena takut kena calo. Kebutulan ada petugas polisi yang sedang berjaga.

Saya menghampirinya, menanyakan pembelian tiket. Dan ternyata benar, Pak Polisi membeikan peringatan kalau hati-hati dengan calo. Beliau menyarankan untuk membelinya secara langsung. 
Siap Berlayar
Untuk masuk pelabuhan dikenakan Rp. 15.000 dan tiketnya seharga Rp. 250.000. Pak Polisi juga membantu untuk membelikan tiket dengan cara meminta tolong ke seorang ibu-ibu.

Tanpa dikenakan biaya apapun, dan ibu-ibu itu menguruskan pembelian tiket. Saya duduk diraung tunggu bersama Pak Radin, melihat-lihat kondisi sekeliling. Banyak orang lalu-lalang yang akan melakukan perjalanan.
Menuju Kapal
Tidak lama ibu-ibu datang dengan membawa tiket. Kami mengucapkan terimaksih atas bantuan beliau. Selanjutnya mengantri di imigration. Entah kenapa, petugas imigration mengenali kami sebagai guru Indonesia di Sabah. Mungkin banyak kawan-kawan kami juga yang pernah kesini.

Selesai cap, kami berjalan menuju ke kapal, kapal yang kami gunakan juga sama, Kapal Purnama Exspres. Kami menaiki kapal, seperti biasa mencari tempat duduk diatas supaya bisa melihat pemandangan.
Naik Ke Kapal
Kapal segera berangkat jam 11.00 siang. Perjalanan dilalui dengan aman, sambil melihat pemandangan, ada film juga yang diputarkan di tv kapal, film warkop DKI. Disini masih sering diputar film-film jadul dari Indonesia.

Keindahan pemandangan juga kami nikmati ketika kapal sudah melaju, kami keluar dari kapal dan duduk menikmati angin dan pemandngan hamparan pulau-pulau kecil. Tanpa terasa, perjalanan 2 jam akhirnya sampai di Pelabuhan Tawau.
Perjalanan Ke Kapal
Sampai di Tawau juga dengan selamat. Jam sudah menunjukan jam 13.00 lebih, dan kawan-kawan sudah memberikan kabar kalau ada Pelatihan Dapodik di SIKK. Saya berencana untuk datang kesana.

Namun ketika turun, saya lupa, bahwa banyak orang yang turun juga secara bersamaan. Artinya antrian ini akan sangat panjang. Ternyata benar juga, antrian panjang terjadi.
Antrian Panjang
Antrian panjang yang tak biasa. Lama. Mengantri sambil berdiri. Kalau orang-orang tua didahulukan, juga ibu-ibu yang bawa anak kecil. Kalau kami, setia menunggu giliran.

1 jam, terlewati, belum ada tanda-tanda selesai. Takutnya tidak terkejar bus ke KK. 2 jam lewat, baru masuk antrian ke imigrasion. Banyak yang marah-marah karena tidak sabar.
Antrian Super Panjang
Memang tidak biasa. Seharusya pelayanan ditambah karena banyak orang. Tapi saya tidak bisa apa-apa, hanya menikmati letihnya berdiri hampir 3 jam. Ini mungkin rekor, antrian terlama sepanjang saya dsini.

Tidak seprti di pesawt terbang, tidak sampai 5 menit. Antriannya juga sedikit kacau. Sambil berdiri, saya juga melihat pemandangan orang-orang yang akan masuk ke Tawau terkena kasus passportnya.
Ketibaan
Entah bagaimana nasib mereka, namun mereka disuruh untuk masuk ke ruangan khusus. Akhirnya setelah 3 jam lebih mengantri, kami akhrinya bisa keluar juga. Duduk untuk beristirahat sebentar, dan memikirkan langkah selanjutnya.

Saya bercerita pada Pak Radin tentang pelatihan, namun dia memaksa untuk tidak ikut. Akhirnya dia memberikan solusi, menghubungi Pak Panca dan Pak Imam yang di SIKK untuk mengabsenkan saya.
Terminal Bus Tawau
Mereka menyanggupi. Semua beres, akhirnya kami putuskna untuk ke Sandakan saja. Kami langsung memesan Grab untuk menuju ke Sri Indah, terminal yang di Tawau.

Perjalanan sekitar 20 menit, dan sampai sana ternyata bus yang terakhir ke Sandakan suadah habis untuk hari ini. Ada lagi besok hari. Sudah bayar mahal ke Grab RM 20, eh ternyata tidak menemukan bus.
Makan Malam
Akhirnya kami putuskan untk kemabli lagi ke Bandar Tawau. Tentu saja mencari hotel, Hotel Ocean menjadi pilihan utama. Cek in dulu untuk istirahat. Dan kami baru keluar malam hari untuk mencari makan.

Pilihan untuk makan malam kali ini adalah sea food, namun karena mahal-mahal, kami hanya minum saja. Dan untuk makannya pindah ke kedai makan biasa, menu Ayam Penyet saja cukup. Setelah makan, tujuan utama adalah cuci baju dan mencari durian sebelum istirahat untuk besok pergi ke Sandakan.[]
Lanjut Hari Ke-361 DISINI.