Wednesday, September 5, 2018

Betul, Lanjut... || Hari Ke-362

arifsae.com - Hari ini rencananya pulang, stetelah seminggu ini berpetualang. Rencananya menggunakan peiret Bang Amir, namun karena tidak turun, akhrinya kami diberikan ke Bang Ancu. 

Jam 09.00 sarapan dulu sebelum siap-siap pulang. Saya makan gado-gado di restoran Seri Minang. Kenyang. Agenda berikutnya mencari tukang cukur langganan, namun tutup.
Sarapan Pagi
Terus mencari-cari tukang cukur, katanya Pak Radin mau cuckur. Karena langgannanya tidak ketemu, akhirnya asal mencari tukang cukur saja. Pak Radin cukur, saya menuju ke RIA untuk mentransfer uang.

Selesai cukur, kami lanjut ke Pasar Sandakan untuk mencari buang, sekalian mencari kedelai, persiapan untuk praktek membuat Tempe dan Tahu. Sayang, setelelah muter-muter tidak saya dapatkan kedelainya.
Depan Hourbur Mall
Karena tujuannya sudah semua, kami kembali ke hotel untuk siap-siap beres-beres dan pulang ke Terusan. jam 13.00 siang saya menemui Bang Ancu, namun dia belum siap. Akhirnya saya ajak Pak Radin untuk makan lagi, sambil menunggu.

Baru datang pesanan, Bang Ancu menghubungi kalau sudah mau berangkat. Dengan kecepatan makismal makan, saya habiskan Coto Makkasar yang baru saja datang. Panas tidak jadi halangan.
Belanja Ikan
Meski tidak habis, namun sudah kena semua inti-inti dari maknana itu. Kami jalan bersama. Niatnya mencari rumah, namun Bang Ancu tidak diberikan alamat yang jelas. Makcik yang disebelah saya juga tidak bisa menunjukan alamatnya.

Akhirnya kesasar-sasar jadinya. Bang Ancu juga terlihat tidak nyaman karena memberikan asal alamat tidak jelas. Namun karena sabar, akhrinya ketemu juga. Kami pulang bersama-sama.
Lanjut Kerja
Sempat berhenti di pasar ikan, dan buah. Kami membeli Ikan dan Semangka untuk persediaan di rumah. Perjalanan awalnya biasa saja, namun setelah menaikan orang di Cek Point, semua menjadi berubah.

Penumpang baru itu selalu menggoda Makcik tadi. Katanya masa mudanya penuh dengan penjelajahan cinta. ha-ha. Tentang selingkuh, dan kisah cintanya. Ada tanggapan yang lucu, jawabnya selalu, "Betul, lanjuttt..." 

Kata ini jadi terngiang terus. Membuat kami tertawa terpingkal-pingkal karena cerita masa muda Macik nya. Dia orang Pamol. Saya dan Pak Radin turun di Andamy, karena kuncinya disana. Istirahat sebentar di Andamy, mendengarkan ceirta tentang pelatihan Dapodik di KK. Tidak sabar untuk istirahat, kami pulang ke Terusan 2. Sesekali mengerjakan Dapodik di rumah.[]
Lanjut Hari Ke-363 DISINI.