Tuesday, December 4, 2018

Pengantar Penulis Buku Menggali Sebutir Makna


Menggali Sebutir Makna
arifsae.com - Puji syukur selalu senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Solawat serta salam tidak lupa selalu dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari jaman Jahiliyyah, sehingga kita dapat memiliki kemampuan untuk menangkap ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi banyak orang.

Tujuan penulisan buku ini sederhana, yaitu mengabadikan kisah dalam untaian sebutir makna. Buku ini berisi segala lika-liku kehiduan seorang guru ladang sawit. Dari suka duka perjalanan hidup panjang di Sabah, Malaysia. Buku Jilid I ini di awali dari keberangkatan pertama kali tanggal 7 Agustus 2017 hingga ditutup tanggal 31 Desember 2017.

Penyusunan buku ini penuh dengan perjuangan, penuh dengan lika-liku, dan penuh dengan tawa-haru. Pada dasarnya penyusunan buku ini sebagai wacana dan pengingat bagi saya pribadi untuk selalu mengabadikan memori perjalanan diri sendiri dan terutama menjadi motivasi bagi anak cucu saya dikemudian hari.
Pada awalnya, penulisan buku ini sudah saya posting dalam blog pribadi setiap harinya. 

Blog www.arifsae.com menjadi media pertama saya dalam pempublikasian kisah-kisah hidup menjadi seorang guru ladang di Sabah. Dari awal memang saya mempunyai tekad untuk menuliskan kisah pribadi, sekolah ataupun dalam hubungan bermasyarakat yang telah saya jalani disini. Kedepan, semoga saya dikemudian hari bisa berkaca pada perjalanan hidup yang pernah saya lalui di Sabah, agar dikemudian hari saya dapat berbuat lebih baik lagi untuk sesama.

“Ikatlah Ilmu dengan Menulis,” itulah pesan dari Ali Bin Abi Thalib yang memotivasi saya untuk menuliskan kisah tentang kehidupan. Selain untuk bahan refereansi dikemudian hari, namun juga dapat digunakan untuk introspeksi diri agar kita dapat selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan selama ini.

Penyusunan buku ini terselesaikan dengan bantuan banyak orang. Tidak lupa saya ucakan terima kasih kepada semua pihak, karena tanpa bantuan dari berbagai pihak mungkin tak bisa menyelesaikan buku ini. Terima kasih untuk keluarga, istri tercinta, Yuli Windarti dan buah hati kami, Naira Ayudiasiya yang menjadi penyemangat meski jarak memisahkan antara Indonesia dan Malaysia. Kepada orang tua yang tak ada lelahnya memberikan sumbangan doa yang sangat berharga.

Kedepan semoga buku catatan harian ini terus berlanjut. Buku ini merupakan masa 6 bulan di Sabah-Malaysia yang tersusun dalam jilid I dari sekian jilid yang direncananakan, tergantung masa tugas. Semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam penulisan kisah hidup berikutnya.

Buku ini hanya catatan pribadi, yang tentunya masih jauh dari kesempurnaan dan pastinya memuat berbagai macam kesalahan, untuk itu segalan macam kesalahan dalam buku ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada gading yang tak retak, segala macam kesalaah saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga saran dan kritik yang membangun akan menjadikan lebih baik dalam mengeluarkan edisi buku jilid berikutnya.

Sabah-Malaysia, 24 Juli 2018
Penulis