Saturday, July 22, 2017

Sunyi (Puisi)

Aku menatap nanar,  menembus sukma perpustakaan.
Berdiam diri menunggu kehadiranmu di sudut ruang.
Tenang.
Untuk menebus rindu yang selama ini kau kirim padaku. Dan mengarungi rasa pada danau matamu. Mengajakmu kembali untuk pulang,  nanti petang.
          Aku menunggumu di sudut ruang itu
          Merindui tiap denyut nadi kehidupan bersamamu,  kekasih.
Mengalirkan gemricik melodi menyetubuhkan puing rindu pada suasana kelam.
Ah entahlah. Rindu itu selalu meneduhkan. Menentramkan relungku. Adalah pada danau matamu, kuarungi rasa yang kau tak pernah merasa.  Adalah padamu,  bercak rindu kian menamparku. Aku benci membencimu. Aku benci merinduimu tanpa kau rinduiku. Namun aku kian terkurung dalam penjara yang bernama rindu.