Monday, November 21, 2016

Kompleks Kauman di Purbalingga

Kompleks Kauman 

Kauman adalah nama suatu daerah, yang khususnya berada di Jawa, terutama Jawa Tengah. Kabupaten yang memiliki daerah yang bernama Kauman, pasti memiliki pola struktur pemilihan wilayah yang sama satu sama lain disekitar pusat pemerintahan.

Pola struktur wilayah tersebut konon katanya diciptakan oleh para Walisongo yang memberikan nilai filosofis tinggi. Pola tersebut memiliki arti bahwa wilayah tersebut adalah wilayah yang baik, nyaman, aman, tentram, dan sejahtera. Maka dibentuklah pola seperti itu. 

Pola stuktur Kauman yaitu, disebelah utara alun-alun terdapat pendopo, dan depan pendopo ada alun-alun. Dalam alun-alun tersebut sudah dapat dipastikan ada pohon yaitu pohon beringin. Namun pohon beringin yang ada di alun-alun Purbalingga sudah tidak ada, karena beberapa waktu lalu diterjang hujan deras beserta angin kencang yang menumbangkan pohon beringin tersebut.

Disebelah Timur alun-alun, terdapat rumah tahanan atau lapas (LP). Disebelah Barat alun-alun terdapat Masjid besar, yaitu Masjid Agung Darussalam Purbalingga. Disebelah Timur pendopo terdapat kantor DPRD Kabupaten Purbalingga, sedangkan disebelah Barat pendopo atau di sekitar masjid terdapat suatu wilayah yang sesuai filosofi diatas dan dikenal dengan istilah Kauman. 

Dalam bahasa Arab, Kauman memiliki arti, yaitu desa yang orang-orangnya selalu mendirikan sholat. Jadi pada dasarnya orang kauman itu seharusnya merupakan orang yang selalu mendirikan sholat. Berarti makmur tidaknya suatu Masjid besar sangat tergantung dari seberapa besar warga Kauman itu yang melaksanakan sholat wajib tiap lima waktu. Sedangkan secara garis besar,  Kauman berarti suatu tempat yang mendiami wilayah disekitar Masjid besar Kabupaten.

Masyarakat Kauman  menurut sejarah lesan, adalah berasal dari satu keturunan. Keturunan tersebut menggeluti secara mendalam di bidang agama, khususnya agama Islam. Banyak para masyarakat Kauman ini menjadi tokoh nasional saja, tetapi juga tokoh internasional. Bahkan sebenarnya, jalur komunikasi masyarakat kauman dengan pusat Islam (Mekah dan Madinah) telah terjalin turun temurun hingga sekarang. 

Sebagai contoh, Syekh Nahrawi al banyumasyi. Beliau adalah seorang ulama yang sangat masyhur di tanah Arab. Beliau mempunyai murid yang sangat banyak, bahkan menjadi Hakim Agung di Arab Saudi. Sampai sekarang, keturunan beliau masih tetap berkomunikasi dengan tanah leluhurnya di Kauman Purbalingga.

Di Kauman ada juga tokoh yang terjun dibidang politik. Beliau adalah H. Supriyadi. Beliau berasal dari Desa Kalijaran Kecamatan Karanganyar. Beliau adalah putra dari KH Hisyam Amrullah, seorang panutan yang sangat disegani di Purbalingga. 

KH Hisyam ini merupakan seorang ulama dari Purbalingga. H. Supriyadi juga aktif di Nahdlatul Ulama Purbalingga, dan pada periode 1977-1981 beliau menjabat sebai Ketua Pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purbalingga. Beliau adalah sosok yang humoris, dan peduli dengan sesama. Dimulai dari sebagai anggota DPRD Kabupaten Purbalingga, menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga beberapa kali dan terakhir beliau menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 1984-1989 utusan daerah.

Begitupun, dari Kauman muncul pula generasi-generasi unggulan. Tidak hanya pada level daerah tapi juga telah merambah ke nasional. Salah satu anak perempuan dari H. Supriyadi, yaitu Hj. Nurul Hidayah Supriyadi adalah contohnya. Beliau kini menjadi anggota DPRD Purbalingga, dan telah banyak memberikan inspirasi kepada masyarakat bagaimana sebenarnya menjadi diri yang baik dan dapat bermanfaat bagi yang lain.

Sumber Referensi:
http://acmesklawing.blogspot.co.id/2009/01/kauman-pbg.html., diakses tanggal pada 5 November 2016.
Wawancara dengan Bapak Mutohar pada tanggal 5 November 2016.