Saturday, December 10, 2016

Asal Usul Nama Desa Slinga

Bendungan Desa Slinga (dokpri)

arifsae.com -Desa Slinga merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. Hanya berjarak 2 kilometer dari puasat kota Purbalingga. Luas wilayah Desa Slinga seluas 3885 hektar, yang terdiri dari 3 Dusun 7 RW dan 24 RT. 

Batas administrasi Desa Slinga sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Desa Arenan Kecamatan Kaligondang, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kembaran dan Desa Kalikajar Kecamatan Kaligondang. Mata pencaharian rata-rata penduduk Desa Slinga dalah buruh dan karyawan swasta. Desa Slinga juga memiliki UKM seperti seriping pisang, rengginang, dan telur asin.

Desa Slinga juga terkenal dengan Bendungan Slinga atau masyarakat Desa Slinga sering menyebutnya dengan Selis. Bendungan ini bisa dikatakan bendungan lama, tetapi bisa juga dikatakan sebagai bendungan baru. Bendungan ini bisa dibilang Bendungan lama karena sebenarnya Bendungan ini dibangun pada masa penjajahan Belanda, areal irigasi ini yang dibangun sejak tahun 1920.

Seiring berjalannya waktu serta akibat pembangunan di daerah sekitar, sebagian ambang alam di Sungai Klawing mengalami kerusakan. Permukaan air sungainya menurun sehingga areal irigasi kekurangan debit air dan banyak sawah yang tidak terairi. Kekurangan debit air dan irigasi yang tidak efektif juga disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang melakukan pengambilan air secara bebas dan langsung dari Sungai Klawing.

Pengambilan bebas dilakukan dengan menggunakan pintu kayu sederhana yang tidak dilengkapi pembilas sehingga menggerus ambang alam di sekitar pintu pengambilan. Pada musim kemarau air sungai semakin sulit mengisi areal irigasi. Sementara itu, pada saat musim hujan air mengalir secara berlebihan dan menggenangi lahan. Mengingat besarnya potensi pertanian di daerah Slinga dan sekitarnya, maka pada tahun 2010 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) membangun Bendung Slinga dan melakukan modernisasi infrastruktur irigasi. 

Di daerah tersebut Sungai Klawing membentuk alur yang lurus sehingga ideal untuk dibangun bendung. Bendung Slinga selesai dikerjakan pada tahun 2012. Dikatakan sebagai Bendungan baru karena pada tahun 2010 hingga 2012 Bendungan ini mengalami perbaikan. Sebelumnya Bendungan Slinga hanya berfungsi sebagai sarana irigasi, namun setelah diperbaiki dan penyelenggaraan berbagai kegiatan di Bendungan Slinga. Bendungan ini sekarang tidak hanya berfungsi sebagai saluran irigasi saja, tetapi  mulai banyak orang yang menjadikan Bendungan Slinga sebagai tempat wisata. Bendungan Slinga sebaiknya dikunjungi pada pagi dan sore hari, karena pada saat siang hari tempat ini sangat panas karena belum adanya pohon-pohon yang digunakan untuk bertrduh.

Mengenai sejarah Desa Slinga, dahulu disebuah tempat masyarakat Desa Slinga sering menyebutnya dengan”gunung pancuran”. Merupakan salah satu tempat yang tinggi dan di lereng atau warga Desa Slinga sering menyebutnya dengan “pereng” terdapat sumber mata airnya. Pada zaman dahulu, suatu hari disana ada seekor ikan yang tersumbat oleh saluran aliran air yang keluar dari mata air tersebut, dan ikan tersebut disogok-sogok” atau dalam bahsa Indonesia didorong-dorong supaya ikan tersebut keluar. Setelah ikan tersebut keluar tenyata saluran airnnya mengeluarkan minyak. Dalam bahasa Jawa mengeluarkan berarti “seling” dan minyak berarti “lenga”. Kemudian daerah tersebut diberi nama SLINGA yang berarti mengeluarkan minyak. Begitulah sejarah Desa Slinga.

Sumber Referensi: 
Wawancara dengan Laeli Khasanah, pada tanggal 3 November 2016.
Penulis Anggit Felda Safira