Tuesday, May 9, 2017

Cinta itu Fitrah, Tapi Jangan di Fitnah

Sumber
Dalam sejarah panjang manusia, hubungan antara laki-laki dan perempuan menjadi kisah sejarah paling tua dimuka bumi. Seperti kisah Adam dan Hawa, meskipun kita tau, kisah cinta tidak selamannya berakhir dengan kebahagiaan. Namun, cukup menjadi sebuah pelajaran yang berharga. Cinta itu fitrah, tidak bisa dihalang-halangi atau dilarang-larang, karena rasa itu merupakan rasa yang tumbuh secara alami dan berasal dari ilahi robi, apabila aada yang melarang atau menghalang-halangi maka artinya dia melarang sunnatullah. Tapi Islam mempunyai aturan-aturan untuk membatasi perasaan ini, tidak hanya sekedar dicurahkan kemudian ditinggalkan pergi, kalau seperti itu, kita tidak jauh berbeda dengan binatang. Oleh kerne itu, mari kita coba cari tau apa itu cinta.

Cinta, Berjuta Makna
      Cinta, satu deret kata yang bisa memancarkan beribu bahkan berjuta makna. Dari generasi ke generasi manusia sudah mencoba mendefinisikan tentang cinta.Tema ini yang tak pernah usang untuk dibahas. Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga, begitulah kata para pujangga, kalimat dari lirik lagu dangdut ini memang benar adanya. Siapa didunia ini yang hidup tanpa adanya rasa cinta. Kadang cinta tidak mengenal logika, atau cinta itu buta, cinta datangnya dari mata turun kehati dan sebagianya. Tidak salah, karena Rasullulah Muhammad Saw pernah bersabda, “Cintamu pada sesuatu membuat buta dan tuli” (HR Tirmidzi).  Berarti juga bisa buta mata atau juga bisa membutakan hati, tuli karena ketika jatuh cinta tidak mau mendengar perkatanaan atau nasehat orang disekitar.
Namun urusan cinta, tidak selamanya hanya berusan dengan hati, namun peneliti dari Syracuse University, Stephanie Ortigue, mencoba mengaitkan cinta dengan otak. Dalam penelitian itu, disebutkan bahwa ada 12 area di otak manusia ketika sedang jatuh cinta. Area berbeda yang ada diotak melepas euphoria yang dipengaruhi oleh berbagai zat kimia. Zat itu antara lain, dopamine, vasopressin atau oxytocin.Perubahan yang paling menonjol yang terjadi pada terjadi pada dopamine akan menyebabkan manusia menjadi merasa bahagia dan hati berbunga-bunga.  Namun, disaat naiknya dipamonie meningkat, ada penurunan dari zat Serotin, hal ini yang membuat manusia terasa gerogi dan cenderung berperilaku aneh apabila bertemu dengan si dia.
Penelitian ini juga memperlihatkan kenaikan tingkat darah dari Nerve Growth Factor (NGF), suatu protein yang berperan dalam survival dan maintance di sel otak. Perubahan peningkatan yang signifikan ini terjadi pada orang yang sedang merasakan jartuh cinta. Hal ini, menurur Stephanie Ortigue merupakan molekul penting dalam sebuah ketertarikan sosial (social-chemistry). Bagaimana penjelasan ilmiah tentang cinta? Bisa diterima dengan logika? Tentu kita yang belum bisa memahami akan mengerutkan sejenak dahi. Mari, kita lihat bagaimana Isalm memandang cinta ini.

Pencatutan Nama Cinta
     Sebagai seorang manusia, Allah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Tidak ada yang diciptakan Allah SWT sendiri, kecuali DIA yang masa Esa. Perasaan cinta yang sering diungkapkan sesering mungkin akan terasa hambar. Dibandingkan dengan cinta yang diungkapkan dari ikatan suci. Modus-modus ini sangat banyak kita jumpai disekitar kita, bahkan tidak sedikit yang menjadi sorotan dimedia.
       Modus-modus ini menggunakan bungkus cinta untuk mengelabui korbanya. Dibawah ini akan kita ketahui, bahwa sebelum mengakui cinta, tanyakan dulu dengan diri kalian sendiri, apakah itu nafsu, kagum, tertarik, ngefans. Larena semua itu berbeda. Kita paparkan dibawah,
Tertarik atau suka, ketika kalian melihat sesuat kemudian ada perasaan ingin tau lebih jauh tentang objek tadi, itulah yang dinamakan tertarik. Setiap orang pasti mempunyai daya tarik kepada orang lain. Dan masing-masing orang berbeda. Ada yang daya tariknya karena cara bicaranya, cara berpakaian, dan lainnya. Tapi perasaan tertarik ini, cenderung sangat gampang hilang, karena kalau dia sudah tau tentang penasaran dari ketertarikannya maka seiring waktu biasanya menghilang, apalagi ketika daya tariknya ternyata tidak sesuai dengna apa yang diangan-angankan. Andai kita berhubungan dengna seseorang berlandaskan dengan hanya tertarik, bisa dipastikan akan terserang rasa bosan yang menyerang. Namun apabula berlanjut, maka perasaan tertaruj inibisa menjadi naik level kedalam kagum.
Kagum/ngefans, perasaan ini muncl ketika memang sudah ada perasaan tertarik atau suka terlebih dahulu karena kulit luarnya. Kagum ini bisa kepada siapa saja, karena tertarik ini merupakan perasaan yang didasari dari ketertarikan terlebih dahulu. Kagum biasanya didasarkan karena perasaan terhadap kemampuan yang dimiliki sesorang dan kita tidak bisa melakukannya, sehingga ada rasa takjub karena kemampuannya tersebut, kita memikirnkan tentang sosok yang sempurn karena terbungkus oleh kulit luarnya saja. Apabila ketahuan kejelekannya, biasanya rasa kagum juga akan menghilang dengna sendirinya. Perasaan ini juga kkepada orang yang sama sekali tidak peranah kita lihat, contahnya keapda para public figure. Kagum juga bisa berpotensi menjadi naik level, menjadi rasa sayang. Namun juga bisa memudar seiring rasa kagum yang tak kunjung ada kejelasan.
Cinta, inilah puncak dari perasaan seseorang. Setelah dijelaskan diataas, bahwa cinta mempunyai berjuta arti dan makna, karena cinta merupakan landasan dari seseorang untuk melakukan hal apapun, bahkan dilluar logika. Karena cinta merupakan rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati yang terdalam, tanpa meminta imbalan apapun.
Dalam Islam, kasih sayang atau rasa cinta merupakan cerminan dari iman, Allah SWT berfirman, “dan dijadikan pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari emas, perak, kuda pilihan binatang-binatang ternak dan ladang. Itulah kesenangna hidup didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik” (QS Ali Imron: 14).
Begitulah, kadang anak muda terlalu tergesa-gesa menuruti gejolak didada. Mereka melupakan nilai diri yang bergitu berharga.Ketergesaan ini, sangat terlihat dari akibat yang diperoleh dari nya. Mereka menyadari tentang cinta sejati yang hakiki. Bukan cinta berbungkus nafsu. Bukan cinta berlabur dusta, dengan sebauh label bernam pacara.