Tuesday, May 9, 2017

Menabahkan Hati, Memantapan Diri: 3 Hari Menatap ke Negeri Sabah

"Melangkahlah keluar, maka kau akan melihat sempitnya dunia. Tinggalah dirumah, maka kau akan menikmati luasnya rumah (arifsae)"

arifsae.com-Jakarta. Libur panjang kembali menghampiri, tapi kali ini saya tak bisa menikmati. Tepat tanggal 1 Mei 2017, hari yang bagi setiap buruh didunia merupakan momentum untuk merayakan hari jadinya. Tak jarang, hari yang sering disebut May Day ini digunakan untuk mengeluarkan aspirasi, tuntutan juga disampaikan, bahkan tak jarang menimbulkan kerusuhan. Tapi kali ini, saya tak akan membahas tentang May Day, namun berbagi cerita tantang sebuah perubahan besar dari hidup pribadi saya. Silahkan mengambil pengalaman, untuk dijadikan pijakan..
                                                      ***

Tepat tanggal 1 Mei, udara yang bersahabat menemani hari itu. Tak ada hujan, hanya mendung yang tak berair melirik dari atas langit. Saya berancana akan pergi ke Jakarta, sekali lagi bukan untuk ikut demo, tapi untuk menjemput masa depan, mendamaikan harapan dan memantapkan perasaan. Rangkaian kegiatan ini masih tersambung dari kegiatan pemberangkatan untuk Guru Ke Malaysia tahap 8 tahun 2017.

Setelah selesai menjalani serangkaian kegiatan seleksi yang melelahkan, kini waktunya saya untuk berangkat ke Jakarta. Seleksi dan tips lolos bisa lihat artikel DISINI. Setelah selesai melengkapi syarat syarat yang dibutuhkan, kini tiba saatnya memasuki babak baru, yaitu mengikuti pembelakalan.

Pembekalan dijadwalkan dilaksanakan pada hari Selasa sampai Kamis, tanggal 2 sampai 4 Mei 2017, bertempat dihotel Redtop, Jalan Pacenongan No. 7, Kebon Kelapa, Jakarta Barat. Hotel bintang 4 yang tidak jauh dari Monumen Nasional (Monas). Kali ini, pemberangkatan ke Jakarta tidak sendiri, ada 2 orang teman yang berasal dari "wilayah ngapak", tepatnya dari Banyumas dan Banjarnegera. Kami sepakat menggunakan kendaraan travel, tepatnya travel New Banyu Biru.

Di Hotel Redtop ini, kami akan dikumpulkan dengan 80 orang hasil seleski dari dua LPTK, yaitu Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Pendidikan Bandung (UPI). Dua tempat ini menjadi seleksi dari berbagai orang yang menawarkan diri untuk berjuang mencerdaskan anak bangsa yang ada di negeri Malaysia.
***
Hari Pertama, Selasa, 2 Mei 2017

Kendaraan apa yang akan saya gunakan? Setelah mencari alternatif kendaraan, dan mencari yang paling memungkinkan maka saya memilih travel. Resiko yang harus saya hadapi sebetulnya sudah saya perkirakan. Apalagi datang ke ibu kota yang sangat familir dengan kemacetan. 
Ini trevel yang saya gunakan (dok Pribadi)

Saya sendiri dijemput jam 17.00 di RSUD Goteng, Wirasana, Purbalingga. Setelah itu, baru travel menuju ke Purwoekrto. Saya harus menunggu, karena teman yang dari Banjarnegara, Ibu Dwi, dijemput menggunakan travel lain. Setelah ketemu di Purwokerto, travel menjemput teman saya yang terakhir dari Banyumas, Pak Hendro. Maka perjalanan pun dimulai.

Perjalanan tak semulus yang dibayangkan. Kemacetan, itulah yang kami rasakan. Coba bayangkan, perjalanan yang dimulai sejak pukul 17.00 sore sampai ke lokasi hotel Redtop pukul 10.00 siang. 17 Jam perjalanan!!! Bisa dibayangkan? 
Hotel Redtop dari luar (dok Pribadi)
Bagi saya, yang hidup di Purbalingga, melihat kemacetan seperti itu sungguh pemandangan yang tak lazim, sempat salut dengan warga asli Jakarta yang setiap hari mengalami hal semacam ini, maka tak heran warga Jakarta termasuk terindikasi mengalami tingkat stress yang tinggi.

Setelah bermacet-macet ria, akhirnya kami sampai di hotel Redtop jam 10.00 siang. Dalam hati ingin sekali mandi, masuk kamar dan ganti baju, tapi ternyata kami langsung ke lantai 3. Disana kami belum diberikan kamar, karena memang belum siap. Hingga disuruh menunggu sampai jam 13.00. Bau-bau dah yang disampingku.;)
Kondisi saat baru datang, masih lengang (Dok Pribadi)
Sambil menunggu pembagian kamar, saya makan terlebih dahulu, karena memang sudah disiapkan makan siang. Setelah makan selesai, ada pemeriksaan kesehatan. Dibagi 3 bagian, pertama, mengisi biodata dan dicek tensi darahnya. Kedua, ditanyai oleh dokter tentang riwayat penyakit, termasuk riwayat penyakit bapak dan ibu, dan terakhir, diambil darah dan cek urin. Saya sendiri sudah lupa kapan terakhir kali merasakan ganasnya jarum suntik. 
Suntik Cussss (foto Pak Hendro)
Disampin itu, kami disuruh untuk mengumpulkan berkas-berkas 8 rangkap juga pembukaan rekening BNI baru. Setelah selesai melakukan semua administrasi yang dibutuhkan, maka barulah kami dapat kamar. Kamar yang saya dapatkan dilantai 10 bernomor 1031 bersama Arief Sydik dari Padang. 
Kamar 1031

Karena acara mau dimulai, seperti pemberitahuan awal, bahwa acara pembukaan dimulai dengan pakaian adat daerah di Indonesia. Hal ini karena Indonesia sedang memperingati hari Pendidikan Nasional yang bertepatan 2 Mei. Hari yang diperingati sebagai tonggak kelahiran bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantoro.
Acara Pembukaan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya (Dok Pribadi)
Acara pertama, pembukaan dimulai hampir pukul 16.00, meskipun dijadwal akan dimulai pukul 15.30. Materi pertama tentang penguatan pendidikan karakter, dengan pembicara Mayjen TNI Asro Budi, yang berasal dari Lemhanas. Tapi sebelum itu, kami berpose terlebih dulu lengkap dengan pakaian adat masing-masing.
Ini Formasi Lengkapnya (Dok. Pribadi)
Materi yang diberikan luar biasa, fantastis, dan pasti bikin bulu kuduk berdiri. Ditengah rasa letih perjalanan jauh, tiba-tiba Pak Asro "menggebrak" dengan metode ceramahnya. Kami semua kaget, tertegun dan merenung. Ternyata selama ini kami belum bisa peka terhadap lingkungan sekitar, terlebih banyak sampah sisa makanan ringan yang berserakan. Makanya, dengan sedikit bentakan, kami disuruh untuk memunguti sampah-sampah. Mungkin karena beliau berasal dari militer, atau kita yang memang tidak bisa menjaga lingkungan sekitar?

Pilihan kedua mungkin lebih tepat. Kita yang memang belum mau untuk menjaga lingkungan, maka apakah kita yakin bisa menjaga negara? Untuk hal kecil saja kita tak mampu? Jawablah dari hati kita masing-masing. Beliau juga sering membandingkan dengan IPK nya yang hanya 2,40 dengan IPK kita yang rata-rata diatas 3,00. 

Selain itu, yang membuat saya tertarik yaitu ketika beliau menyanyikan lagu "dari Sabang sampai Merauke" namun versinya beliau ditambah, "dari Sabang sampai Merauke, kecuali.........(sambil berbisik)". Renungan yang mendorong kita untuk mencintai bangsa dan negara serta mengedepankan pendidikan karakter. Sebuah sesi yang luar biasa.
Profil Pak Asro, Tidak ada Foto Lain, boro-boro Pegang HP, untuk Ke Kamar Kecil Saja Ngeri-Ngeri Sedap
Setelah selesai dengan sesi pak Asro sekitar pukul 18.00, kini giliran kami sedikit menarik nafas untuk istirahat. Makan, solat dan sedikit meregangkan otot mungkin sedikit meredakan ketegangan dari sesi Pak Asro.

Sesi berikutnya dimulai dari pukul 19.30. Sesi ini menghadirkan para (mantan) Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dari angkatan pertama. Disini menghadirkan pak Dadang Hermawan, M.Ed. Kepala Sekolah pertama SIKK. Pada sesi ini, lebih banyak diceritakan pengalaman-pengalaman tentang susahnya mendirikan sekolah di Malaysia.

Sebuah perjuangan yang membuat kami tertegun. Kami semua diberikan gambaran tentang SIKK, CLC dan PB Humana. Untuk ringkasanya, SIKK itu sebagai pusat dari CLC-CLC (Comunity Learning Center) yang ada diberbagai negeri Sabah. Dan intinya menggunakan kurikulum Indonesia. Di SIKK, karena sebagai pusat jadi memang segala jenjang ada, dari TK hingga SMA. Sedangkan CLC, hanya ada SD dan SMP. Berbeda dengan keduanya, PB Humana menggunakan kurikulum Malaysia yang dimulai dari bulan Januari, sedangkan kurikulum Indonesia mengawali dari bulan Juli.

Setelah bercerita panjang lebar, diakhir pemilihan Kordinator tahap 8. Pemilihan yang dilakukan secara cepat dan dilakukan dengan cara voting. Kita dipersilahkan maju sendiri untuk mengajukan jadi kordinator tahap 8. Ada 6 calon, 3 dari LPTK UPI dan 3 dari LPTK Unnes. Setelah dilakukan voting, maka diperolehlah Pak Fakhry dari LPTK Unnes sebagai kordinator tahap 8 ini. Mungkin lebih elegan lain kali dilakukan musyawarah ya?
Pemilihan Kordinator Tahap 8
Setelah selesai. Tiba saatnya menemui kamar, yang dari awalpun tak sempat tersentuh. Maafkan aku, kini tiba saatnya menemuimu dengan sejuta tawaran kedamaian untuk menemani malam dan menjemput hari berikutinya yang lebih menantang.
                                                         ***
Hari Kedua, Rabu, 3 Mei 2017

Hari kedua kegiatan pembekalan dimulai. Sebelumnya saya sarapan terlebih dahulu, menu yang sedikit berbeda. Karena ditempat ini, ada berbagai menu spesial yang tak ditemukan dimenu-menu biasanya. Niatnya si, pagi-pagi pengen renang. Karena kebetulan di hotel Redtop ada kolam renang, tapi apa daya karena lelah tingkat tinggi yang akhirnya membuat keinginan itu tak terwujud. Mungkin besok;) 
Menu Sarapan Pagi itu (dok Pribadi)
Setelah mandi dan beres-beras. Maka, acara berikutnya adalah dari orang-orang hebat lainnya. Acaranya dimulai dari pukul 08.00, dengan pembicara dua orang, yaitu kepala SIKK saat ini (2017) Drs. Istiqlal, M.Pd. dan H. Abdul Wahab Ampuan, Jabatan Pelajar Sabah, Malaysia.
Kepala SIKK dan Pejabat Pelajaran Malaysia (dok Pribadi)

Pembicara pertama, dimulai dari Pak Istiqlal. Beliau menjelaskan lebih rinci tentang SIKK, CLC dan PB Humana, menyambung tema yang sudah didapat tadi malam. Selain itu, ditambah juga dengan pengalaman-pengalaman yang tak enak tentang para senior yang lebih dulu menjadi pengajar di Sabah. Penyampaian ini penting supaya kita tak mengulangi kesalahan yang sama.

Pembicara yang kedua yaitu dari Pejabat Pelajaran Malaysia. H. Abdul Wahab Ampuan. Beliau orang yang menandatangani segala permohonan izin tinggal di Sabah, Malaysia. Jadi beliaulah yang memegang izin untuk kita sebagai pengajar yang akan mengajar disana. 
Bersama H. Abdul Wahab Ampuan 
Selain itu, beliau juga memberikan berbagai pengertian SIKK, CLC dan Humana versi Malaysia. Termasuk perjanjian antara presiden SBY dan PM Malaysia tahun 2008 silam, ketika pertama kali sekolah diizinkan berdiri di Sabah. Penyampaian materi selesai hingga pukul 10.15.

Materi selanjutnya dilakukan oleh Drs. Benny Widaryanto, M.Si. pada pukul 10.30. Materi ini dilakukan untuk memaparkan bagaimana membuat soal-soal yang baik dan benar. Beliau berasal dari Puspendik, yang memaparkan berbagai kategori dan simulasi untuk membuat soal, bagaimana yang boleh dan tidak boleh. Penyampaian beliau juga enak, banyak hal-hal yang membuat kami tertawa, seperti "memangnya burung, ditepuk tangani", atau "mau foto? bilang dong, kan bisa siap-siap dulu", dan lainnya.
Penyampaian Materi dari Pak Benny (dok Pribadi)
Sesi Pak Benny berakhir pukul 12.15. Kami istirahat sejenak, makan dan solat. Setelah itu, sesi berikutnya diberikan oleh Yoki Ariana, beliau berasal dari P4TK IPA. Materi ini menajamkan tentang pendidikan karakter, pengembangan keprofesian berkelanjutan, serta materi tentang meningkatkan profesi.

Sesi ini berakhir hingga pukul 18.00. Pada sesi ini, kami 3 kali diberikan simulasi untuk memecahkan masalah, dan menjadikannya dalam bentuk tulisan atau gambar. Hasil-hasilnya pun sungguh megelitik hingga tak jarang kami tertawa bersama-sama.
Karya Kelompok 1 (dok Pribadi)
Acara ini berakhir pukul 18.00. Awalnya akan dimulai lagi setelah bada Isya, tapi tiba-tiba panita mengatakan tentang Pengukuhan dan Penutupan yang dilakukan langsun oleh Dirjen GTK Kemendikbud, Sumarna Surapranata, Ph.D. Pengukuhan akan dilakukan kepada 15 guru yang akan terlebih dulu berangkat ke Sarawak. Jadi selain 80 orang, juga ada 15 orang guru lainnya. Mereka juga orang-orang hebat yang sudah teruji waktu.

Ketika pengumuman diberikan, sontak kami disuruh untuk mempersiapkan diri yang hanya 30 menit, dari makan solat dan kalau mau mandi ya mandi. Tapi saya ga mandi ;) Tepat pukul 19.00, kami berkumpul dan mempersiapkan pelantikan. Namun sebelum itu, perlu dilakukan dulu gladibersih yang dilakukan hampir 1 jam. 

Setelah semuanya selesai, baru diadakan pengukuhan. Pengukuhan yang langsung dipimpin oleh Pak Dirjen ini penuh dengan hikmat dan haru. Karena lebih tepatnya pengukuhan itu lebih mirip dengan pelantikan mentri-mentri ;)
Gladi Bersih Pengukuhan (dok Pribadi)
Selesai sudah acara resminya. Acara dilakukan hingga pukul 21.00. Namun bukannya kembali kekamar, kami melanjutkan diskusi kecil-kecilan yang dilakukan dengan cara duduk melingkar. Banyak hal yang saya dapat dari diskusi ini. Dari pengalaman para pendahulu yang sudah berpengalaman hingga tips supaya kesalahan-kesalahan itu tak terulang lagi.
Sharing Kecil-Kecilan (foto tak diketahui)
Acara selesai kurang lebih 23.00. Rasa leleh hinggap lagi, dan tentunya bantal yang paling mengerti. Saya sendiri tidur, tapi lebih kerennya lagi banyak teman-teman yang lain justru karaoke gratis, saya? angkatangan! (juga terkendala karena faktor suara;)                                                      
                                                  ***
Hari Ketiga, Kamis, 4 Mei 2017

Akhirnya, hari-hari sudah terlewati saat pembekelan. Ini merupakan hari terakhir. Acaranya pun hanya penandatanganan kontrak, sebuah surat yang mengikat kita nantinya.

Tapi sebelum mengawali itu, sesuai keinginan saya lebih baik mendingainkan badan dan pikiran dengan berenang. Saya berenang dengan teman-teman yang lain sekitar jam 06.00.
Renang Cinnnnn (Foto Pak Hendro)
Setelah selesai renang, barulah kami bersiap-siap untuk mandi. Tapi ada insiden kecil, setelah renang, ternyata kunci kamar tertinggal, yang otomatis tidak bisa masuk kamar. Akhirnya saya mampir dulu dikamar teman, niatnya mau mandi disana, tapi ternyata ada yang pakai. 

Saya memutuskan untuk ke Lobi dan meminta kunci cadangan, dengan celana yang masih basah, karena saya lupa bawa celana ganti. Setelah sampai dikamar, eh ternyata handuk yang saya bawa untuk berenang ketinggalan di kamat teman, yang niatnya mau dipakai setelah renang. Tapi ternyata dikolam renang pun disediakan handuk. Haduhhhh....

Jam 09.00, kami diberikan pengantar untuk menandatangani sebuah kontrak sakti. Ikatan cinta antara kami dan negara untuk berjanji mematuhi rambu-rambu yang telah ditentukan. Dengan mengucap Basmallah, saya terima ikrakrnya dengan seperangkat matere dan niat yang kuat;)
Pemantapan Hati (dok Pribadi)
Bukan hanya ditandatangani, setelah itu, kami dipandu oleh pak ketua kordinator untuk mengucapkan kontrak kerjanya. Luar biasa pak ketua ini, membacakan 5 lembar halaman kontrak perjanjian, sampai titik komanya. Luar biasa... Tapi sebelum itu, kami disuruh untuk muter-muter, ga tau fungisnya untuk apa?
Muter-muter (dok Pribadi)
Penandatanganan selesai, yang kemudian kami mengurus semua administrasi yang lain. Termasuk uang saku dan transpot;) Jam 13.00 kami harus chek out, dan menunggu dilobi untuk pulang membawa kenangan dan mengobati kangennya hati dengan buah hati dan tentunya sang istri...

Selamat datang di Sabah, semoga hati kami tabah. Kami akan mengabdikan pada negara untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia di Malaysia.. Tapi sebelum pulang foto-foto dulu dengan penduduk Republik Ngapakers....
Kami yang berasal dari Kabupaten Ngapak
Sampai jumpa dicerita selanjutnya. Kesalahan dalam tulisan ini murni dari pribadi saya. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.