Tuesday, May 9, 2017

Saat Rasa Cinta Tiba, Harus Bagaimana?


     Saat kecil, orang-orang terkasih akan selalu ada untuk kita, dan kapanpun kita membuthkannya, mereka akan mengusahakannya. Masa kecil, dimana dunia hanya seluas tempat bermain, atau selebar jangkauan bermain petak umpet. Itulah masa kecil, dunia yang sangat indah, seolah orang disekitar kita selalu meng-iya-kan apapun kemauna kita. Itulah masa kecil, tapi bagi kalian yang sedang membaca buku ini, pastinya masa itu telah beralih, masa itu segera meninggalkan kalian untuk selamannya. Kini, masa yang lain akan mendatangi kalian, dimana masa yang akan merubah arah jalan hidup, pola pikir dan tingkah laku kalian dari berbagai sisi, masa itu adalah masa remaja. Masa peralihan dari anak-anak menuju seorang yang dikatakan dewasa. Masa rawan rentan, serentan orang tua berjalan. Masa berbahaya, sebahaya berjalan ditengah kumpulan buaya, itulah masa remaja
    Masa ini akan dirasakan oleh setiap laki-laki dan perempuan. Seperti perasaan gejolak muda juga dirasakan oleh seorang laki-laki. Seorang laki-laki yang tengah menikmati indahnya tempat, tempat dimana kenikmatan yang tanpa batas tersaji didepan mata, “Apapun ada disini”, katanya. Mau makan apapun, ada. Mau minta apapun, tersedia. Hari demi hari. Laki-laki itu mengalami kenikmatan itu sendirian, laki-laki itu mulai merasakan gemuruh ricuh didada, seolah ada tanda tanya yang menerpa alam pikirannya, “Apakah hanya aku satu-satunya yang ada?”. Perasaan itupun hinggap menyapa, tidak pernah dirasa, rasa sendiri yang menggrogoti hati, hingga diapun ingin ada yang menemani.
      Pada suatu hari, perasaan kesepian yang dirasakan laki-laki itu di ijabah oleh DIA. Hingga DIA menciptakan sesuatu dari tulang rusuk yang bengkok dalam bagian tubuhnya. Penciptaan itu terjadi ketika laki-laki itu sedang tertidur lelap. Setelah laki-laki itu terbangun dari tidurnya, ternyata sudah ada sesosok perempuan yang berada disampingnya. “Makhluk apa ini?” tanyanya. Dia mencoba mengamati dan memang berbeda dengan dirinya. Dialah Hawa, dan laki-laki itu adalah manusia pertama di muka bumi, Nabi Adam alaihisalam.
                                                             ***
Ketika Hawa diciptakan, Nabi Adam pertama kali melihat kearah Hawa disampingnnya. Namun, ada perasaan yang aneh dalam dirinya. Ada rasa ingin melihat lebih dekat, dan keinginan untuk menyentuhnya. Perasaan inilah, yang menyebabkan manusia normal selalu memiliki syahwat kepada lawan jenisnya. Maka dari itu, sesuatu yang wajar ketika laki-laki mempunyai perasaan syahwat kepada perempuan, karena kodrat dalam diri manusia ada yang dinamakan, Qowiyatul Syahwiyyatun, yaitu perasaan tertarik kepada lawan jenis dan menggerakan keingiunan untuk memenuhi kebutuhan nafsunya.

Ada perasaan penasaran, ada keingina untuk memiliki terhadap diri lawan jenis. Itulah fitrah manusia. Namun, berbeda dengan kita, sebagai Nabiyullah, perasaan Nabi Adam ketika ingin menyentuh Hawa langsung diingatkan oleh Allah SWT., DIA memberikan syarat berupa pemberian sebuah mahar kepada Hawa.
                Penciptaan Hawa merupakan pelajaran bagi kita untuk bisa mengelola perasaan nafsu terhadap lawan jenis. Tidak ada salahnya, setiap manusia tertarik terhadap lawan jenis karena hal itu memang suatu fitrah dan kodrat ilahi Robbi, Firmnan-Nya, “Dan segala sesuatu berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah (QS Adz Dzariyyat: 49). Islam merupakan agama yang tidak pernah bertentangan dengan fitrah manusia, makannya perasaan tertarik kepada lawan jenis merupakan sesuatu kewajaran, namun, kewajaran itu bisa menjadi sebuah pahala atau menjadi lumbung dosa, tergantung kepada kita mengelola rasa itu dengan Akhlaq.
Akhlaq merupakan pembeda antara ciptaan Allah dengan ciptaan lainnya, perbedaan manusia. Manusia diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukansesuatu hal baik dan buruk, termasuk didalamnya tentang mensikapi perasaan terhadap lawan jenis. Namun, dalam mensikapi ini, setiap manusia mengalami fasenya msaing-masing. Setiap manusia mempunyai tahapan dan fase tersendiri tentang datangnya sebuah perasaan tertarik terhadap lawan jenias.

Aku Berubah
Untuk mencapai ketaraf dewasa, setiap manusia mengalami fase peralihan. Fase peralihan sering kita kenal dengan fase “Remaja”, yaitu fase dimana posisi anak-anak menjadi seorang dewasa. Dalam perubahan ini, banyak perubahan fisik dan psikologis yang terjadi, atau istilahnya growth spurt. Growth spurt ini adalah fase dimana setiap orang mengalami kematangan secara fisik dan seksual. Misalkan, bagi para perempuan, perubahan yang cepat dari tinggi dan berat badan, perubahan pada pinggul, haidh dan lain sebainya. Sedangkan untuk laki-laki, perubahan pada suara (adam apple/jakun), mimpi basah, tumbuhnya rambut dan lainnya.
Perubahan fisik yang terjadi diiringi dengan perubahan psikologi. Dalam ilmu psikologi, seorang manusia bisa dikatakan dewasa andai sudah melewati fase tertentu. Misalkan, menurut ahli psikologi Sigmund Freud, perkembangan manusia ketika mencapai masa ketertarikan terhadap lawan jenis disebut sebagai Fase Pubertas, yaitu rentan antara usia 12-20 tahun. Pada usia ini, perubahan fisik pada tubuh manusia terjadi karena perubahan pada hormon-hormon.
Berbeda dengan ilmu ilmiah, dalam Islam, perkembangan manusia dikatakan sudah terkena hukum halal dan haram pada saat menginjak usia 7-10 tahun, atau tahap Tamyiz. Pada tahap ini, perubahan besar terjadi secara emosi maupun sosial dibandingkan dengan usia sebelumnya, maka anak usia 7-10 tahun sudah diajarkan cara-cara ibadah, Rasullalah Saw., bersabda, “Perintahkan anak-anakmu shalat pada umur 7 tahun dan pukulah atas hal tersebut jika telah berumur sepuluh tahun, serta pisahkan mereka dari tempat tidurnya (HR. Abu Daud No 495).”
Fase ketika seorang anak menginjak umur 7-10 tahun harus sudah diajarkan tentang ibadah, bahkan ketika usiannya 10 tahun, apabila tidak mau melakukan ibadah maka diperbolehkan untuk memukul. Namun, tidak asal memukul tapi ada batasan-batasan dan syarat-syarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, tidak keluar dari tujuan pendidikan itu sendiri, karena memang untuk memperbaiki dan membiasakan anak terhadap hukum-hukum Allah SWT. Fase Tamyiz ini  bagi laki-laki juga memiliki kedudukan tersendiri, karena laki-laki Tamyiz dianggap sudah mengerti tentang aurat perempuan.
Fase yang dianggap paling penting pada masa peralihan adalah Fase Amrad, fase sekitar umur 10-15 tahun. Fase ini sudah diakrabkan tentang kebaikan dan mencegah keburukan (‘amar ma’ruf nahi mungkar), karena fase ini merupakan persiapan menjadi seorang khalifah (wakil Allah) untuk mengatur, mengelola dan menjaga bumi. Ketika Nabi Muhammad SAW., berusia 14/15 tahun, beliau sudah terlibat dalam perdagangan yang diajak oleh pamannya, dengan cara berdagang beliau berlatih untuk berinteraksi dengan masyarakat, melatih untuk mengatur keuangan, dan sebagainya. Fase ini dianggap sebagai pencari identitas dirinya, dia berusaha mengenali tentang fisik dan psikologisnya.
Ketika menginjak Fase Amrad ini, biasanya ketertarika kepada lawan jenis akan semakin kuat. Rasa gejolak akan memuncak, fase dimana hal baru terpampang didepan mata. Ada perasaan grogi apabila kita ketemu si dia, apalagi dia juga sering melihat kearah kita. Sungguh, apabila kejadian itu datang, akan berat menahannya, seberat memanggul sekarung beras dipundak. Pada sekitar 15 tahun, biasanya menginjak kelas X Sekolah Menengah Atas, yang memang masa-masa ketika menempuh jenjang SMA bisa dikatakan puncak dari pergaulan remaja. Disinilah cobaan besar menanti, baik cobaana dari dalam diri sendiri maupun cobaan dari sekitarnya.

Harus Bagaimana?
Setelah perasaan itu mampir dalam setiap hati, apa yang harus dilakukan? Yang perlu diingat, adalah perasaan itu normal dan wajar. Jadi semua manusia normal pasti mengalami fase ini. Kebobrokan yang terjadi dilingkungan sekitar kita memang harus dijadikan kewaspadaan. Anak muda yang sedang menjalani peralihan memerlukan pendamping untuk bisa melewati masa-masa kritis seperti ini. Peran orang tua sangat-sangat penting, karena anak muda ini mengalami serbuan dari berbagai sisi. Dari tontonan, seperti sinetro yang sama sekali tidak mendidik, bahkan justru cenderung mengajarkan pola hidup konsumtif. Atau musik, yang menjadi teman telinga ketika sedang merasakan kegundahan, justru membuat tambah melenakan.
Sungguh, masa peralihan itu tidaklah mudah. Mereka membutuhkan kita yang berada disektiranya. Mereka saat ini digempur dari berbagai sisi kehidupan. Dari masalah pakaian, sampai cara makan. Dari pergaulan, hingga cara berteman, semuannya sudah berkiblat justru ke negara-negara yang tidak menghargai budaya ke-Timura-an. Maka, langkah awal yang harus pertama kali kalian lakukan adalah bersabar dan bersukur.
Langkah pertama, Bersabarlah, karena masa ini akan segera terlewati. Masa ini akan terlewati dengan sampai kepada tujuan yang benar andai mau berpegang kepada aturan Allah SWT.,. Masa ini akan dijalani dengan kesuksesan andai kalian tidak salah mencari suri tauladan. Tauladan yang sudah dikirimkanoleh Rabb kita untuk menunjukan sikap hidup sempurna untuk menjalani segala problematika hidup, dia lah Nabi Muhammad Saw., manusia sempurna yang harus dijadikan contoh dalam mensikapi perasaan ini. Jangan kecewakan orang-orang terdekat, jangan bermain api karena bisa membakarmu. Setan tau bagaimana caranua agar kamu terbakar. Maka untuk sementara bersabarlah.
Islam meperkenalkan cara mulia untuk mengelola cinta, pertama, apabila sudah timbul benih-benih cinta, artinya anda sudah siap untuk menikah. Silahkan langsung melamar perempuannya. “gila, saya kan masih sekolah, saya ga sanggup”. Apabula jawaban kalian seperti itu, tenang, Islam memberikan solusi kedua, yaitu dengan perbanyak “puasa”, makna puasa akan dijelaskan dalam bab berikutnya.
Langkah kedua, Bersukurlah, dengan anugerah dari Allah SWT., yang mengaruniakan perasaan cinta ini. Anggap saja sebagai sebuah hadiah sekaligus titipan untuk kita gunakan dan jaga. Maka, bersyukurlah karena Maha Cinta, memberikan sepercik cinta-nya untuk umat manusia supaya menempatkannya ditempat yang sesuai dengan tempatnya. Tindakan yang benar, tentu akan berlandaskan dengan cinta-Nya.
Mari langkah awal, kita besabar dan bersyukur terlebih dahulu. Kalau anda sudah melakukannya, saya ucapkan selamat. Dengan langkah awal anda ini, kalian akan lebih mudah menuju tujuan berukutnya.