Friday, August 11, 2017

Jumatan Pertama di Terusan || Hari Ke-5

Masjid di Terusan
arifsae.com – Hari ini, hari Jumat, Bu Aji mengirimkan pesan, “nanti kalau Ayu ngantar, mau ga Pak Arif ngantar pulang kerumah”, isi pesan di WA ku.

“Iya bu, mau”, balas saya.

Karena memang Bu Aji bisa motoran metic, dan tak bisa motor ber-gigi. Jam menunjukan pukul 07.00. Aku harus bersiap-siap untuk mengantarkan Ayu kerumahnya kalau sudah sampai mengantarkan Bu Aji.

Dan ternyata... Bu Aji mengendarai motornya sendiri. Kaget juga. Dan ternyata Bu Aji sempat diajari motoran terlebih dulu. Tapi memang harus bisa, karena dalam kondisi seperti ini semuanya harus bisa mengendarai motor sendiri.

Kegiatan hari ini yang masih sama saya lakukan, yaitu sibuk didalam rumah. Kegiatan yang saya lakukan disamping tetap memainkan keyboard juga diselingi dengan bersih-bersih, seperti mencuci piring dan baju, untuk urusan memasak, biarlah Bu Aji yang menanganinya.

Tapi hari ini, hari Jumat. Kewajiban seorang muslim untuk melakukan sholat Jumat. Aku tanya ke Bu Aji tentang keberadaan Surau (Masjid) terdekat. Karena memang saya belum pernah keliling kampung. Maklum saja, kampung disini agak jauh dan rumah yang saya tinggali letaknya berdekatan dengan sekolahnya.

Saya lihat internet, jadwal untuk melakukan sholat Jumat sekitar pukul 12.30. Untuk menemukan Surau, saya dengarkan saja suara orang-orang yang sedang mengaji. Sempat juga, tanya kepada orang yang lewat. Dan memang ternyata dekat.
Masjid Al Muhajirin di Terusan
Setelah memarkirkan motor. Saya ambil air wudhu. Dan menjumpai seorang pemuda. Kami berbalas senyum. Ketika mamasuki Surau, ternyata kami berdua merupakan orang pertama yang datang. Tentunya setelah bapak yang sedang mengaji itu. Setelah melakukan solat Tahyatul Masjid saya duduk.

Saya lihat keadaan isi Surau. Surau nya dari panggung. Saya lihat sekeliling, banyak sekali kipas angin. Maklum saja, karena kondisi disini rata-rata 30 derajat. Apalagi ketika siang. Bisa lebih panas dari itu.

Setelah selesai sholat Jumat, saya bersalaman dengan beberapa orang di Surau. Hampir mirip memang, baik tatacara bahasa maupun sholat-nya, karena rata-rata memang orang Indonesia. Jadi seperti suasana di Indonesia.
Suasana Kampung Terusan
Setelah pulang kerumah. Saya berencana untuk mencari Kedai disekitar kampung, katanya memang ada. Bersama Bu Aji, saya keliling kampung. Memang ada. Tapi banyak kebutuhan yang tak ada. Akhirnya kami menuju kerumahnya Ayu, sempat tanya-tanya keberadaan yang jual sayur.

Kami putuskan untuk keluar, setelah tanya beberapa orang. Dan ternyata Kedai besar letaknya sangat dekat. Tidak terlalu jauh. Dibandingkan dengan hari kemarin ketika kami harus mencari Petrol yang membutuhkan waktu 30 menit. Untuk ke Kedai ini hanya butuh waktu 3 menit saja. Disini juga lebih lengkap.

Setelah puas belanja. Meski tetap belum lengkap. Kami kembali kerumah. Masak dan selebihnya berdiam diri dirumah. []
Lanjut Hari Ke-6 DISINI.