Thursday, August 24, 2017

Mengajar Kebhinekaan || Hari Ke-17

Kondisi Kelas Terusan 1
arifsae.com - Kamis ini, seperti biasa saya akan mengajar ke Terusan 1. Kami berangkat bersama melalui jalan yang baru. Saya diajak untuk melalui berbagai jalan yang berbeda, jadi suatu saat saya bisa melalui jalan yang sama. 

Perjalanan yang kami lalui selalu memilih jalan yang sepi. Kenapa? karena biasanya ada beberapa hewan-hewan yang tak sengaja lewat, seperti Biawak, dan Kura-Kura, hewan ini memang sangat sering kami jumpai. Selain hewan itu, ada beberapa burung yang sangat banyak. Seperti merpati, burung Kecer, yang kalau di Jawa, burung ini lumayan nilai jualnya.



Disini memang banyak burung-burung yang kalau di Jawa sudah sangat jarang ditemukan didunia luar. Apaplagi perkutut, seolah setiap meter ada saja yang lewat. Betah juga, karena seperti kebun binatang alami. Hari ini juga saya temui ular Kobra, orang sini menyebutnya ular Sendok. Tapi tak apa, karena hanya lewat saja. 
Hamparan Sawit
Ketika sampai di Terusan 1, saya disambut oleh anak-anak yang menyalami dengan antusias. Pak Wawan mengajar dikelas SD, saya seperti biasa mengajar di SMP. Hanya ada 4 anak waktu itu, diantaranya ada yang berkakak dan beradik. Namanya Yusrang dan Yusri.

Mereka dari Bone, yang memang sebagian besar orang-orang yang disini berasal. Mereka lugu, ada beberapa dari mereka yang bercerita tentang guru yang sangat kejam didaerahnya, karena berani dan sering kasar terhadap mereka.

Kali ini saya mengajarkan kebhinekaan, yaitu tentang keberagaman negara Indonesia. Mereka tak terlalu banyak mengerti. Tapi yang saya tekankan adalah, negara kita itu kaya, dari suku, budaya, bahasa dan lainya. Mereka juga menceritakan berbagai kekayaan budaya yang ada didaerahnya.

Ah, seru. Tapi perut ini tak berkompromi. Kami putuskan untuk makan setelah pulang. Jaraknya tak terlalu jauh, nama warung maknanya adalah Kedai Al-Kafi. Kondisi yang rampai membuat sesak. Tapi kami menemukan tempat duduk yang ternyata di pinggir nya ada kolam ikan yang ditumbuih tanaman. Bagus.
Ayam Penyet Al Kafi
Dan, ternyata di Kedai ini menjual ayam penyet. Makanan Indonesia yang khas. Tentu tak bisa disamakan dengan ayam penyet di Indonesia, tapi minimal mengobati rindu makanan khas Indonesia meski rasanya tetap saja berbeda. Minuman yang saya pesan adalah Minuman Bandungan. Tak tahu juga kenapa dinamakan Bandungan, mungkin berasal dari Bandung? ah, sudahlah. Mari kita makan.[]

Lanjut Hari Ke-18 DISINI.