Monday, November 13, 2017

Sehari di KBRI Bandar Sri Begawan || Hari Ke-98

KBRI Bandar Sri Begawan
arifsae.com - Malam pertama di Brunei. Banyak kesan baru yang saya dapat. Dari makanan, bahasa, dan orang-orangnya memang mirip Indonesia. Justru ini sangat berbeda dibandingkan dengan Sabah Malaysia sendiri.

Berbeda 180 derajat kalau masalah televisi. Disini juga TV dibatasi, jauh berbeda dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia mengkritik kepada pejabat tinggi negara bisa dilakukan sebebas-bebasnya, kalau disini jangan harap. Karena sistemnya masih kerajaan, dan Sultan menjadi pemimpin yang tertinggi.

Jam 6 pagi kami sudah diminta untuk siap-siap. Sudah diabsen satu persatu, saya merasa bersalah karena saya termasuk gelombang pertama yang sudah dipanggil-panggil oleh kawan-kawan. Dan tidak enaknya lagi, ketika saya datang langsung jalan. Artinya saya orang terakhir yang ditunggu.
Menuju Kantor Perwakilan Malaysia
Perjalanan pertama di Brunei memang menakjubkan. Kalau kemarin tidak sempat melihat-lihat kondisi jalan, karena memang sampai sudah petang, kali ini begitu jelas terlihat. Pemandangan sangat keren di Brunei. Kesannya rapi, karena tidak ada motor sama sekali yang terlihat, tidak ada angkutan umum, semua menggunakan mobil pribadi termasuk kami yang harus menyewa untuk menuju ke lokasi.

Sampai di perwakilan Malaysia ternyata belum buka. Kita kepagian, jadi kami putuskan untuk mampir ke KBRI Bandar Sri Begawan yang persis bersebelahan. Disana semuanya orang Indonesia. Kami dipersilahkan masuk oleh petugas KBRI kesalah satu ruangan untuk menunggu hasil negosiasi. Lama memang, kami sempatkan untuk berfoto-foto di kompleks KBRI ini.
Setelah menunggu beberapa lama, kami mendapatkan kabar bahwa yang sedianya akan dilakukan dua gelombang perpanjangan visa, tapi karena langsung dilobi oleh KBRI jadi bisa dijadikan satu hari, tapi dengan catatan harus mengumpulkan berkas semua, sedangkan banyak kawan-kawan di hotel yang belum mengumpulkan. Akhirnya diputuskan untuk mengambil semua syarat, lagi-lagi ketua angkatan kami yang beraksi.

Setelah nego sana nego sini, dan pengumpulan syarat-syarat akhirnya semua anggota angkatan terpenuhi semua. Hanya ada dua kawan yang memang terlambat, tidak tahu mengapa dicari pun tidak ada.

Akhirnya dengan terpaksa kedua teman itu harus menyewa sendiri dan dengan kendaraan sendiri yang biayanya 70 dolar Brunei, kalau dirupiahkan ya sekitar 700 ribu. Mahal memang, padahal tidak terlalu jauh juga. Memang disinilah Brunei, wilayah yang kaya raya dan penduduknya juga merupakkan penduduk dengan penghasilan perkapita tertinggi bersama Singapura.

Selesai mengurus dan memasukan berkas, praktis acara kami tidak ada sama sekali, hanya duduk dan sesekali petugas KBRI mendatangi kami dan mengajak mengobrol. Kami disambut baik, hanya saja karena menunggu terlalu lama, kami berencana untuk keluar dan mencari makan. Kompleks KBRI ini memang berjejer perwakilan negara-negara lain ini begitu indah. Disamping ada Perwakilan Filipina, didepannya ada dari Korea Selatan.
KP Pak Heri dan Pegawai KBRI
Jauh berajalan, tidak ada toko atau warung yang kami temui. Akhirnya sebagian meneruskan perjalanan dan sebagian pulang lagi ke KBRI. Saya termasuk yang pulang lagi. Perut kosong, dan menunggu tidak ada kejelasan. Tapi, KBRI memang mengerti keinginan kami. Luar biasanya mereka menyiapkan masakan. 

Masakannya tidak tanggung-tanggung. Masakah khas Indonesia. Rasa Indonesia, sampai sambal-sambalnya. Belum pernah memang masakan rasa Indonesia seperti ini, bahkan di Malaysia sendiri. Luar biasa enak, dan saya sikat sampai nambah dua kali. 😁Dari krupuk, sayur dan sambalnya. Luar biasa, jadi kangen dengan masakan Indonesia. Kami lahap semua tanpa sisa. 
Makan sambil Baca
Puas melahap makanan. Kegiatan kami hanya menunggu. Ditengah-tengah kondisi menunggu, kami lalui dengan membaca beberapa koleksi perpustakaan KBRI, sesekali candaan, gurauan dan guyonan terlontar membuat suasana yang diguyur hujan menjadi tidak terasa bagi kami. Menunggu pun tidak menjadi hal yang membosankan. 

Penantian kami akhirnya membuahkan hasil. Jam 17.00 semua berkas paspor kami selesai diurus oleh KP dan ketua kami. Luar biasanya. Saya dengar pelayanan ini sebenrnya tidak bisa selesai satu hari, tapi karena ada nota diplomatik dari KBRI urusan ini membuat petugas perwakilan di Malaysia lembur dan menyelesaikan semua.

Hari ini selesai, kami pulang meski masih diguyur hujan lebat. Kami lega, karena satu-satunya urusan memang selesai sudah, artinya tidak ada kegiatan lagi setelah ini. Padahal jadwal kami disini masih 2 hari. Teman-teman sepakat untuk jelajah Brunei. Mantap jiwa. Besok kami akan jelajah tempat-tempat wisata di Brunei. 

Untuk malam ini, saya selesaikan dengan istirahat. Dan sedikit pamer dengan teman-teman yang tidak ikut ke KBRI, praktis mereka hanya menghabiskan waktu di hotel saja dan tidak bisa kemana-mana, karena memang tidak ada kendaraan. Hari ini begitu melelahkan dan banyak pengalaman. Mari istirahat untuk kegiatan jelajah Brunei besok.[]


Lanjut Hari Ke-99 DISINI.