Jalan Ke Nangoh |
arifsae.com - Persediaan makanan kemarin memang masih. Masakan ayam goreng buatan Pa Tria memang enak. Jadi sisa kemarin yang belum habis kami panaskan untuk sarapan pagi. Saya sebenarnya tidak terbiasa sarapan, tapi mumpung ada sikat saja.
Besok harus berangkat ke SIKK, selepas sarapan saya melanjutkan pekerjaan yang tertunda itu. Tapi memang kepala ini rasanya sangat-sangat lelah. Padahal sudah diberi waktu untuk rehat dan refresing kemarin, tapi tetap saja.
Merefres Lagi |
Siangnya saya mengajak Pa Tria untuk minum. Dan katanya dia mau jalan-jalan ke Nangoh, jadi kami putuskan untuk ke Nangoh setelah minum di restoran Nur Cahaya. Perjalanan juga diwarnai dengan cuaca yang tak menentu. Hujan, tiba-tiba panas, hujan lagi. Itulah Sabah, hujannya romantis.
Jarang ada petir besar disini, beda sekali di Jawa. Mungkin geografisnya berpengaruh. Di Nangoh kami berbelanja keperluan, dari sayuran, cemilan hingga martabak Bintang. Penjualnya juga orang Jawa, kami sempat mengobrol sebentar.
Tidak hanya berangkatnya saja yang disambut cuaca labil, pulangnya pun sama. Akhirnya ketika pulang, hujan besar benar-benar turun. Kami kehujanan. Tapi tidak masalah, karena selepas ini kami masak lagi.
Ayam Goreng ala Pa Tria |
Tapi tidak masalah, karena setelah berjuang beberapa hari didepan laptop, akhirnya laporan keuangan sudah siap. Nanti saya bersiap-siap untuk berangkat ke SIKK. Semoga laporan ini berjalan lancar. []
Lanjut Hari Ke-125 DISINI.