Sunday, April 1, 2018

Terusan-Sapi-Terusan-Sapi || Hari Ke-237

arifsae.com - Hari ini memulai dengan lari pagi. Menikmati jalanan yang masih sepi di blok sawit. Jam 6 saya mulai keluar rumah, sayang, sepatu yang hampir rusak ini sudah tidak kuat diajak berlari pagi. Saya masih ingat, sepatu ini sengaja saya beli sebelum berangkat pertama kali ke Malaysia. Murahan, jadi cepat rusak.
Sepatu Rusak
Hari ini setelah lari pagi, Pak Majid mengabari kalau akan ke Terusan 2 lagi. Dia masih galau dengan kisah cintanya. Masih penasaran ingin berjuang mengejar cinta nya. Mungkin butuh kawan, dan butuh teman untuk berbagi cerita. Jadi jam 9 saya siap meluncur ke Sapi, untuk menjemputnya.

Sesampainya di Sapi, dia sudah siap untuk di jemput. Ternyata dia sudah sampai dari tadi. Kami tidak langsung pulang, tapi saya diajak terlebih dulu untuk makan dulu di Al Kafi. Kami makan disana, dan tentunya mendapat gratisan. Ternyata benar, disini dia masih galau. Saya mendengarkan keluh kesahnya dan memberikan masukan.
Mencari Tempat Bercerita
Kami pulang jam 11 ke rumah. Dia istirahat, dan saya melakukan kegiatan seperti biasa, mengetik. Dia saya lihat tertarik juga untuk membuat sebuah karya, semangatnya begitu menggebu-gebu. Tapi saya lihat usahanya tidak terlalu sungguh-sungguh, hanya keinginannya saja yang kuat.

Hari ini menjadi tugas ojek lagi. Bu Aji juga hari ini pulang dari Bandar Sandakan. Dan tentu saja saya menjemput nya ke Simpang Sapi. Jam 1 saya meluncur ke Sapi, menjemput Bu Aji. Seperti biasa, saya minta untuk makan di Al Kafi. Bahkan ketika mau makan di Al Kafi, ketemu Pak Bima yang baru pulang dari Bandar menggunakan motor.
Makan Sam Yang
Karena tidak ada Ayam Penyet, kami membatalkan untuk makan disini. Bu Aji minta ke Kedai Nur Cahaya, kami menuju kesana. Dan ternyat benar, ada Ayam Penyet. Kami menikmati Ayam Penyet, dan saya meminta oleh-oleh dari Bu Aji. Dia memberikan Sam Yang. Mie super pedas yang menggugah selera. Dia juga baru pulang dari tempat Bu Ana. Kasian, memang harus banyak-banyak keluar rumah. Karena di rumahnya pun tidak bisa apa-apa, sinyal tak ada, fasilitas pun tak mendukung.

Saya mengantarkan Bu Aji ke rumah setelah makan, saya pulang ke rumah. Masih bertemu dengan Pak Majid. Sore hari saya ajak jalan-jalan, ke tempat reruntuhan. Sekarnag, tidak ada reruntuhan itu lagi, sudah tidak tersisa. Tapi disini, kami memang mencari suasana berbeda untuk bercerita. Topik nya masih sama, tentang cinta nya dengan Bu Niki. 

Usahanya terus jalan, saya menyarankan untuk terus berjuang. Tapi juga jangan terlalu berlebihan, yang wajar-wajar saja. Malam hari saya masakan dia Jamur yang kemarin dikasihkan anak-anak.[]
Lanjut Hari Ke-238 DISINI.