Friday, May 18, 2018

Berkunjung ke Pasar Ramadhan || Hari Ke-284

arifsae.com - Saur seperti biasa, tidak ada acara saur. Hanya air putih yang selalu ada di samping tempat tidur. Kalau ada air minum, aman sudah. Biasanya, setelah minum air duduk. Sekali-kali membuka ayat suci, melantunkannya. 

Pagi ini saya didatangi oleh Taupik dan Suardi. Mereka datang dengan maksud untuk mengambil raport nya. Memang jauh-jauh hari dia sudah memberitahu kalau raportnya ada yang salah. Dia berencana akan melanjutkan sekolahnya di Indonesia. 
Taupik dan Suardi
Saya melihat, sepertinya hanya dia yang akan melanjutkan ujiannya di Indonesia. Tidak ada yang lain lagi, karena yang lain ada yang sudah menikah, ada yang 20 tahun, ada pula yang kerja. Taupik yang menjadi harapan dari CLC Terusan 2 untuk melanjutkan sekolahnya. Meski tidak lewat jalur beasiswa, tapi tetap ini sebagai sebuah keberhasilan. 

Untung saja saya sudah memperbaiki semuanya. Taupik di temani Suardi hanya mengambil saja. Mungkin ini pertemuan terakhir, karena dia bulan ini akan pulang ke Indonesia dan tidak akan kemabali lagi ke Sabah. Bagus lah. Memang itulah tujuan kami disini. Semoga tidak kembali lagi, dan bangunlah Indonesia tercinta. Dinegeri sendiri lebih baik dibandingkan hidup di negara orang.
Mari Ujian Lagi
Mereka tidak lama, hanya bincang-bincang sebentar. Mereka pulang, terutama Taupik, ini juga perpisahan dengan dia. Selamat jalan. Semoga sukses meraih cita-cita. Hari ini masih melanjutkan ujian untuk anak-anak. Mempersiapkan soal dan segala administrasi menjadi kegiatan siang ini.

Meski puasa-puasa seperti ini, mereka tetap semangat untuk mengerjakan UKK. Ujian hari ini selesai jam 17.00 sore. Untuk mencari bekal buka puasa, saya dan Bu Aji berencana untuk ke Simpang Sapi. Menikmati sore hari, sambil belanja bekal untuk berbuka puasa.
Pasar Ramadhan
Bu Aji datang ke rumah, dan berkendaraan menuju ke Simpang Sapi. Di jalan tidak seperti biasa, banyak orang-orang sudah berjualan makanan. Banyak makanan dijajakan, mungkin inilah Pasar Ramadhan versi Sabah. Pilihan makanan juga banyak, jadi saya tidak bingung membelinya. Siapkan saja uangnya.

Saya membeli kacang ijo, nasi dan cemilan. Cukup untuk bekal berbuka puasa. Saya diantarkan ke rumah, motor dibawa Bu Aji. Buka puasa sendirian, duduk dan menikmati hasil belanja dan berburu makanan di Pasar Ramadhan. Memang hampa sekali situasinya. 
Senja di Ramadhan
Hari ini akan ada Pak Bima datang. Dia bersama Pak Radin, entah dari mana mereka. Jam 20.00 mereka datang ke rumah, saya akan mengantarkan Pak Bima ke Simpang Sapi nanti. Saya pikir langsung di antar, tapi ternyata menunggu sampai jam 04.00 pagi. Sepanjang malam kami bercerita banyak hal, untuk menuju pagi.

Sudah mengantuk, tapi harus mengantarkan. Memang seperti itulah dia. Tidak lihat waktu, tidak lihat juga kondisi yang mengantarkannya. Lelah hari ini, karena baru bisa tidur pagi, setelah Sahur dan sholat Shubuh. Pak Radin malah sudah tidur telebih dulu.[]
Lanjut Hari Ke-285 DISINI.