Friday, July 27, 2018

Drama Terusan 2 Juara || Hari Ke-322

arifsae.com - Penentuan dari pertandingan kemarin adalah hari ini, terutama untuk pertandingan Bulu Tangkis yang saya pantau. Anak-anak yang di SIKK suah mulai berguguran dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya. Tidak masalah, yang terpenting sudah berusaha maksimal dan memberikan yang terbaik. Toh, mereka sudah mendapatkan pengalaman luar biasa untuk sampai disini.

Untuk itulah, hari ini bangun pagi. Bersiap untuk menuju ke Yayasan Sabah. Ayu dan Ato sudah menuju ke sana. Saya bersiap-siap awal, menemui mereka. Saya berpamitan dengan Pak Akmal, dia katanya mau pulang. Urusannya sudah selesai saat ini. Kami berpisah. Berpamitan dengannya.
Perjuangan Dimulai
Saya mencari Grab. Tidak lama, karena tidak terlalu jauh. Sampai disana saya langsung bertemu dengan Pak Tria, suasana juga sudah ramai. Anak-anak sudah sampai disana. Suasana yang mendebarkan, ini tidak biasa. 

Mendengar desas desus yang beredar, kalau pertandingan harus selesai hari ini. Artinya, tenaga mereka akan terkuras habis kalau benar-benar terjadi. Belum lagi, ini hari Jum'at, yang harus melakukan sholat Jumat untuk laki-laki yang beragama Islam.
Ato Beraksi
Kali ini pertandingan CLC Terusan 2 berhadapan dengan CLC Baturong. Pertandingan antara Ayu dan lawannya berjalan seru. Set pertama Ayu menang. Pertandingan Set kedua lebih menegangkan. 

Ditengah pertandingan, tiba-tiba Ayu jatuh. Kakinya terkilir. Saya langsung menghampirinya. Terlihat kesakitan. Ayu meringis menahan rasa sakit. Orang-orang berdatangan, melihat apa yang sedang terjadi. Padahal pertandingan sudah diunggulkan oleh Ayu. Saya agak panik. Khawatir kalau Ayu kalah.
Antrian Sholaj Jumat di UMS
Setelah disemprot dan diurut sedikit, saya menanyakan ke Ayu, "Kamu kuat ga, Yu? Kalau tidak juga tidak apa-apa, jangan dipaksa." Namun Ayu meyakinkan, "Saya kuat, Pak." Dia bangkit, bersikeras ingin melanjutkan pertandingannya. Saya kembali ke tempat duduk, terus mengamati Ayu.

Takutnya dia memaksakan diri. Tidak bagus juga. Pertandingan dilanjutkan. Jual beli serangan diperlihatkan. Dengan semangatnya, Ayu akhirnya bisa memenangkan pertandingan ini. Ya, CLC Terusan 2 berhasil menang, meski Ayu sedang cidera kakinya.
Masjid UMS
Untuk Ato harus mengakui kekalahan dari lawannya dari CLC Kundasang. Dia terhenti di Perampat Final. Sedangkan Ayu terus melaju dari Perempat Final. Saya memberikan pesan untuk istirahat, dia harus memulihkan tenaganya untuk pertandingan Semi Final nanti.

Pertandingan dihentikan karena sudah waktunya untuk sholat Jumat. Saya ikut rombongan mobil dari Tahap 7. Kami menuju kesana dengan pelan-pelan, tujuan utama kami adalah Universitas Malaysia Sabah (UMS), yaitu universitas terbaik di Sabah ini.

Kebetulan tidak terlalu jauh dengan lokasi. UMS sendiri mempunyai tempat yang sangat luas. Bahkan masih ada bagian-bagian seperti hutan, untuk mencapai antar gedung harus menggunakan kendaraan, tidak bisa menggunakan jalan kaki.
Terusan 2 vs Jerocco
Bangunan masjidnya megah, banyak orang sudah mulai berkumpul, rata-rata terlihat dari penduduk luar, seperti Pakistan dan India. Ini pengalaman pertama juga masuk ke UMS. Kami bersama-sama melakukan Sholat Jumat disini, sampai jam 13.00 siang.

Istirahat dari pertandingan ini sekitar 1 jam, jadi jam 14.00 pertandingan akan dilanjutkan. Saya melihat kondisi Ayu, memanggil Pak Tria, maklum, dia jurusan olah raga, jadi pasti tahu sedikit ilmu urut mengurut. Namun belum terlihat, jadi kami makan siang bersama terlebih dulu.
Perempat Final
Pertandingan berikutnya dengan CLC Pegagau. Di Perempat Final inilah rasa sakit yang Ayu derita semakin menjadi. Namun dia tetap memaksa untuk melanjutkan pertandingan. Sebelum bermain, dia di urut dulu oleh Pak Tria dengan minyak yang ia bawa sendiri. Seperti film saja, motivasi yang Pak Tria berikan, "Lupakan rasa sakit ini, anggap sakit ini tidak ada." 

Ayu terlihat mengaimini semangat itu. Seperti tukang urut profesional, sepertinya terlihat manjur. Pertandingan kali ini memang berjalan ketat, Ayu terlihat beberapa kali membutuhkan pertolongan, lawannya juga bagus. Hingga rubber set alias 3 set. Namun, semangat Ayu lebih besar, dia akhirnya memenangkan pertandingan ini.
Persiapan Semi Final
Ya, Ayu masuk Semi Final dan akan menghadapi CLC Jeroco, tempat asal kawan dekat saya, Pak Didib. Setelah istiraht, Ayu main lagi. Saya sempat bercanda dengan Pak Didib, "Bagi mendalinya 1 lah." Maklum, CLC nya merupakan CLC besar langganan juara umum.

Dia hanya senyum-senyum. Pertandingan dimulai. Permainan juga ketat, mungkin karena perawakannya yang kecil, akhirnya Ayu bisa memenngkan pertandingan Semi Final ini. Yes, ada cabang yang sudah dipastikan menyumbangkan mendai. Rasa syukur harus dicurahkan, namun belum berakhir, masih ada babak Final. Babak penentuan.
CLC Terusan 2 Juara
Kaki Ayu terlihat semakin parah. Berbagai semprotan dan es sudah diberikan. Waktu istirahat hanya 10 menit, kemudian harus dilanjutkan ke Final. Kasian sebenarnya. Tapi semangat Ayu mengalahkan semuanya. Dia semakin berkobar, apalagi kawan-kawan saya malah yang semangat memberikan motivasi. Seolah mereka yang jadi pelatihnya.

Di Final ini CLC Terusan 2 akan bertemu dengan CLC Mostyn. Akan tersaji pertandingan seru. Penonton bersorak, dan suporter memberikan dukungannya. Berbagai jual-beli serangan masih tersaji, Ayu juga terlihat berusaha keras. Dengan usahanyalah akhirnya dimenangkan oleh CLC Terusan 2. Iya, CLC Terusan 2 juara 1.
Bersama Panitia
Horeee..Alhamdullilah. Inilah piala pertama sumbangan dari anak-anak. Dan kemungkinan akan jadi satu-satunya, karena Nana mengabari di SIKK anak-anak mulai tumbang satu-persatu. Mereka tidak ada yang menyumbangkan piala, hanya Ayu lah satu-satunya mengharumkan nama Terusan 2.

Acara selesai. Ayu terkapar, kakinya terlihat bengkak. Panita sudah memberikan berbagai obat, sampai diperbannya. Ayu terlihat pincang, tidak seperti ketika dia sedang bertanding tadi. Luar biasa. Pengalaman yang menegangkan. Semua perasaan bercampur menjadi satu. Selamat untuk CLC Terusan 2 setelah melewati drama panjang, akhrinya bisa juara.
Jalan-Jalan Dulu
Kami pulang ke SIKK setelah selesai semua. Penyerahan piala simbolis dan lainnya. Perjuangan yang melelahkan. Saatnya refreshing untuk anak-anak, sekaligus merayakan kemenangan ini. Jam 20.00 mereka mengajak jalan-jalan ke mall. Ini menjadi agenda wajib, termasuk CLC lainnya. Mereka biasanya mengajak anak-anak jalan-jalan setelah selesai acara.

Saya juga sama. Saya ajak ke Suria Sabah. Jalan kesana menggunakan Grab, harus 2 kali. Ada juga Grab yang tidak mau, karena terlalu banyak. Namun ada juga Grab yang baik hati mau mengantarkan. Kami jalan-jalan ke Suria Sabah, mall yang besar.
Naik Lift yang Tegang
Ayu masih terlihat pincang jalannya. Dia harus dipapah untuk berjalan. Mereka terlihat senang, meski hanya jalan-jalan biasa. Saya ajak nonton film, mereka mau. Ada juga yang tidak mau, mereka memilih jalannya sendiri, saya hanya berpesan supaya hape selalu siap, kalau-kalau mereka membutuhkan bantuan.

Film yang kami tonton adlah Mission Imposible alias James Bond. Film perdana ini sudah ramai peminat, kami yang memesan harus rela duduk dikursi yang paling depan. Tapi mereka tetap menikmati, saya malah sepanjang jalan harus tidur. Lelah.
Tiket Film
Tanpa terasa, film ini selesai jam 01.00 dini hari. Duh, terlalu malam. Tapi sudah saya perhitungkan. Kami masih sama, menggunakan Grab kesana. Suasana sudah agak sepi. Grab pun ada 1 yang berkeberatan, namun saya bilang akan menambahnya, jadi meraka mau.

Sampai di SIKK pintu gerbang sudah ditutup. Saya bingung, di pos jaga tidak ada orang. Sempat menuggu 10 menitan, saya Wa ke kawan-kawan, katanya sedang rapat JAIM. Untuk ada orang SIKK yang juga baru pulang, menghubungi kawannya, dan membuka gerbangnya. Akhirnya bisa masuk juga. Pengalaman yang menegangkan, dan mempesona. Tak akan terlupa, karena CLC Terusan 2 juara. Ini adalah sejara, karena dalam sejarah berdirinya, inilah piala Juara 1 yang CLC Terusan 2 peroleh.[]
Lanjut Hari Ke-323 DISINI.