Friday, August 3, 2018

Terima Uang, Terima Tantangan || Hari Ke-329

arifsae.com - Pagi sudah terdengar orang-orang lalu lalang, membereskan semua permasalahan. Saya sendiri santai-santai saja, karena sudah siap semua. Masih di dalam ruang tidur, bersama Pak Radin. 

Kawan-kawan bahkan ada yang masih revisi dan harus bolak balik, untuk sarapan pagi ini saya diambilkan oleh Bu Aji, sekailan dia mau meminta tanda tangan saya. Maklum, saya bendahara dari CLC Andamy.
Siap Semua
Disaat kawan-kawan yang lain mondar mandi, saya santai-santai saja dulu. Prinsip saya jelas, mending kerja di rumah meski harus lembur, jadi ketika di SIKK tinggal menikmati hasil kerja, yaitu santai-santai seperti ini.

Saya baru mandi jam 10.00 pagi, menunggu kamar mandi benar-benar tidak mengantri lagi. Setelah itu, barulah saya bersiap-siap untuk mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan, dan mengumpulkannya menjadi satu.
Pak Tria Pinjam Komputer
Kami turun, sudah banyak kawan berjejer. Untung saat ini dibagi-bagi, menjadi beberapa kelaompok, tidak menjadi satu ruangan. Pertama saya ke Bu Ari, pemegang kas BOP. Hanya butuh waktu 5 menit, beres. 

Lanjut ke Bu Siti, pemegang kas Banpen. Disini sedikit ada revisi, ada kesalahan sedikit. Artinya harus mencari komputer untuk merevisi pesanan Bu Siti. saya mengajak Pak Tria untuk meminjam komputer, untung saja ada komputernya Pak Suardi yang mempersilahkan.
Antrian Panjang
Setelah beres, tinggal mencari matere. Untung saja ada Bu Aji, saya meminta atau meminjam atau membeli matere 6000 nya. Untung saja ada. Kalau tidak ada, harus mencari-cari ke koperasi. Sedikit lebih ribet, saya terima saja syaratnya, katanya harus membayar Rm 50. Tidak apa-apa, meski mahal.

Meski sudah selesai revisian, tapi karena ini hari Jumat, jadi di pending dulu. Kami solat Jumat di Masjid SIKK. Sekalian istirahat sampai jam 13.00. Setelah selesai, kini giliran mengantri mengambil uang.
Mengantri bagian lain
Pertama mengambil uang ketrampilan ke Pak Dede, lancar. Lanjut uang BOP ke Bu Ari dan terakhir ke Bu Siti mengambil uang Banpen. Semua lancar, hanya ke Bu Siti saja yang tertahan karena resit yang kurang. Tapi tidak jadi soal, hanya sedikit lama waktu mengantrinya. Obrolan dengan kawan-kawan pun terjadi, karena lagi-lagi antrian panjang, untuk menghilangkan kebosanan sesekali kami bercanda.

Akhirnya selesai. Sah menerima mandat uang tahun 2018 ini. Merupakan sebuah tantangan dan amanah yang harus di tunaikan. Saya berniat ke ruang tidur lagi, bersama Pak Didib dan Pak Tria. Namun, dijalan saya dicegat Pak Arwahyu. Orang Banjarnegara yang saya kenal dulu.
Makan Bersama
Saya dimintai tolong untuk mengkordinir guru dari Dikmen angkatan 6 guru-guru SIKK untuk membuat buku. Saya sedikit tidak berkenan, mending orang-orang SIKK saja. Namun dia memaksa, dan mengajak saya ke ruangannya.

Kami ngobrol panjang lebar, saya akhrinya menyanggupi tapi dengan catatan harus tepat waktu dan saya yang menentukan. Dia sepakat. Setelah selesai, saya kembali ke kamar, namun tiba-tiba Bu Siti memanggil saya, meminta untuk keruangannya. 

Baru saja sampai, ternyata uang Banpen akan diberikan. Jadi semua lancar. Aman dan terkendali. Malam harinya kami makan di Onebe, bersama rekan-rekan. Saya dikira dicari oleh Pak Istiqlal, namun ternyata Arif lain, bukan saya. Saya dikerjain kawan-kawan. Ah, pulang saja, langsung istirahat.[]
Lanjut Hari Ke-330 DISINI.