Wednesday, March 5, 2014

Asal Nama Dukuh Rejeh Desa Pagedangan

Desa Pagedangan (dokpri)
     
arifsae.com - Desa Dukuh Rejeh merupakan salah satu desa yang terdapat di kecamatan Bojongsari, kabupaten Purbalingga. Desa ini memiliki 5 RT dan memilki 1 balai desa yang bergabung dengan desa Pagedangan yang merupakan desa tetangga. Desa ini memilki 3 mushola dan 1 masjid serta memiliki 1 sekolah MI yang berada persis di sebelah Masjid. Desa ini satu balai desa dengan desa Pagedangan. Menurut artikel ini penulis memberikan sejarah terbentuknya desa Dukuh Rejeh dengan sumber yang berasal dari kakek dan ibu dari penulis.


Pada zaman dahulu, desa dukuh rejeh merupakan hutan belantara yang tidak di huni oleh siapapun, hanya makhluk-makhluk penunggu yang menempatinya. Sebelum berubah menjadi sebuah desa, hutan tersebut konon cukup angker sehingga jarang orang yang datang ke hutan ini. Pernah suatu ketika ada seseorang yang ingin membuka lahan dengan cara ditebang namun orang itu tidak berhasil, karena mendapat gangguan dari penghuni hutan.


Hingga suatu ketika, ada seseorang yang bernama kakek Rejeh yang datang ke hutan tersebut dan membuka lahan di hutan itu untuk dijadikan sebuah desa yang akan di tempati oleh ia dan isterinya. Kakek Rejeh adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk ghaib sehingga dalam membuka lahan yang akan dijadikan sebuah desa ia tidak mengalami hal – hal yang aneh.    


Tidak diketahui kapan kakek Rejeh ini mulai membuka lahan yang akan dijadikan tempat tinggal oleh ia dan isterinya. Namun, diketahui bahwa kakek Rejeh membuka lahan atau hutan tersebut dengan cara ditebang dan tidak dibantu oleh siapapun. Sebelum menemukan atau datang ke hutan itu, kakek Rejeh sudah mempunyai tempat tinggal tetapi tidak diketahui dimana ia tinggal sebelum ia menemukan hutan tersebut.


Setelah membuka lahan dengan cara ditebang itu, kakek Rejeh lalu mulai membangun sebuah rumah yang ia tempati bersama isteri dan anak-anaknya. Pada waktu itu, belum ada penghuni lain yang tinggal di desa baru ini selain kakek Rejeh, isteri dan anak-anaknya. Karena hal tersebut itulah kakek Rejeh menguasai seluruh tanah yang terdapat di daerah itu. 


Hampir sebagian luas tanah yang berada di desa tersebut dikuasai oleh kekh Rejeh. Tanah tersebut ditanami berbagai macam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, karena belum adanya akses yang memadai pada waktu itu akan sulit jika keperluan sehari-hari harus dicari sampai keluar desa.


Kemudian, anak dari kakek Rejeh yang sudah besar dan berumah tangga membangun rumah pula di desa itu sehingga lama kelamaan desa tersebut berkembang menjadi sebuah desa yang dikenal sehingga banyak di huni oleh banyak orang.


Nama “Dukuh Rejeh” diambil dari kata padukuhan yang artinya sebuah kampung yang kecil, karena desa ini tidak terlalu luas dan Rejeh yang merupakan nama dari kakek Rejeh yang merupakan orang yang pertama kali menemukan dan membuka lahan yang dijadikan tempat tinggal atau desa yang sekarang sudah berkembang menjadi desa yang cukup maju dengan jumlah warga yang tidak sedikit lagi seperti saat pertama kali ditemukan. Konon, nama Rejeh yang diberikan itu, bermakna agar seluruh warga yang tinggal di desa itu mengingat penemu pertama kali dari desa tersebut.

Sumber Referensi:
Wawancara ibu saya yang bernama Surinah dan Kakek saya yang bernama Nasori pada tanggal 10 Oktober 2016.
Penulis Falya Nabila