Friday, March 7, 2014

Asal Nama Wirasana

Balai Pertemuan Wirasana

Desa Wirasana merupakan salah satu desa yang terletak di Purbalingga, Jawa Tengah. Jarak Desa Wirasana dengan pusat kota Purbalingga sangatlah dekat. Adapun wilayah dengan batas-batas Desa Wirasana antara lain, sebelah Utara dengan Kecamatan Bojongsari, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Purbalingga Wetan, sebelah Timur Desa Penaruban, sedangkan sebelah Barat dengan Kembaran Kulon.

Di Desa Wirasana juga memiliki dua buah sekolah dasar yaitu SD Negeri 1 Wirasana, dan SD Negeri 2 Wirasana. Kedua SD tersebut adalah SD hasil dari instruktur presiden pada masa orde baru, serta terdapat Madrasah Ibtidiyah (MI) Wirasana, lalu terdapat TK b’a Aisyah Wirasana dan ada pula PAUD Al-Qolam. Di Desa Wirasana ini sudah banyak terdapat perumahan-perumahan seperti perumahan Wirasana Indah, Perumahan Pepabri, dan masih banyak lagi termasuk perumahan-perumahan yang sedang proses pembangunan.

Di Desa Wirasana ini banyak pula tempat makan dan cafe. Tempat makan yang lumayan terkenal adalah Eyang Heri dan Wapo Kelapa serta adapula cafe yang sedang proses pembangunan yaitu cafe Can’s. Walaupun desa ini sudah terdapat banyak bangunan, namun desa ini masih banyak akan sumber daya alamnya (SDA), antara lain area persawahan, area budidaya ikan, pembuatan mebel, area perkebunan, dan area perternakan. Dengan sumber daya alam nya yang beragam ada pula hasil yang menguntungkan antara lain seperti padi, tanaman palawija, tanaman obat, dan rempah-rempah. Semua itu merupakan hasil-hasil yang dapat menguntungkan bagi Desa Wirasana.

Mengenai asal usul Desa Wirasana, penulis melakukan pencarian beberapa informasi di sosial media karena penulis bukanlah merupakan penduduk asli Purbalingga. Menurut sumber yang di temukan, pada zaman dahulu kala, sebelum desa ini diberi nama desa Wirasana, terdapat seseorang bernama Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi merupakan gelar ganda yaitu seorang Pangeran yang menjabat sebangai Mangkubumi atau nama lainnya yaitu kepala pemerintahan. Pangeran yang menggunakan gelar ini biasanya Pangeran kedua atau putera kedua atau sultan bertahta atau adik Putera Mahkota, namun jika putera kedua tidak ada maka akan dijabat oleh putera selir atau saudara sultan. Gelar ini sering digunakan di pulau Jawa dan Kalimantan dan pulau-pulau lainnya.

Menurut sumber, ada seorang pangeran yang bernama Pangeran Mangkubumi yang mempunyai permintaan untuk menamai desa tersebut, dan akhirnya permintaannya pun terkabulkan. Menurut sumber yang saya baca, Pangeran Mangkubumi akhirnya tinggal di Desa Wirasana dan menjadi penguasa di Desa Wirasana ini. Dan pada akhirnya pada suatu saat Pangeran Mangkubumi meninggal dunia lalu beliau dikuburkan di salah satu makam yang terdapat di Desa Wirasana, yaitu makam Mangkubumi. Setelah saya melakukan beberapa pencarian sumber yang ada di sosial media, dapat saya simpulkan bahwa penamaan Desa Wirasana yaitu berasal dari Pangeran Mangkubumi yang menamai desa ini sebagai Desa Wirasana dan akhirnya masyarakat setempat mengikuti penamaan tersebut.

Sumber Refernsi: 
https://www.facebook.com/arifsae88/posts/1855572691395562., diakses tanggal 9 November 2016.