Tuesday, October 11, 2016

Asal Nama Desa Karangsentul

Kantor Desa Karangsentul

Karangsentul jaman dahulu dikelilingi oleh daerah pesawahan yang juga termasuk wilayah persawahan dari desa desa tetangga. Karang sentul terdiri dari 2 kedusunan atau   dua gerumbul yaitu Gerumbul Karangsentul di sebelah utara dan Gerumbul Kandangmenjangan disebelah selatan. Gerumbul Karang Sentul memiliki tanah yang cenderung lebih subur dan kondisi airnya yang lebih baik maka gerumbul ini lah yang menjadi pusat aktivitas dan kegiatan masyarakat dan mayoritas penduduk diam disini atau pun menetap.

Di sebelah selatan yang merupakan Gerumbul Kandangmenjangan merupakan daerah tanah kering atau darat dan penuh dengan tanaman hutan. Jumlah penduduknya relatif lebih sedikit hanya beberapa keluarga dengan karakter masyarakat atau penduduk dan yang keras tidak mau bergaul terbuka dan juga mengandalkan kekuatan.

Orang-orang di gerumbul selatan (Kandangmenjangan) cenderung memisahkan diri. Di gerumbul Kandangmenjangan juga banyak binatang liar yang hidup bebas seperti Burung Bangau (kuntul) dan jenis jenis burung yang lain burung bangau (kuntul) ini lah yang sesungguhnya menyebabkan nama Karangsentul kemudian lebih terkenal dari pada Kandangmenjangan.

Burung Bangau (kuntul) tinggal di Kandangmenjangan tetapi sepanjang hari berkeliaran dan mencari makan di Karangsentul. Kandangmenjangan hanya sebagai tempat tinggal Burung Bangau (kuntul) pada saat malam hari bersama dengan hewan-hewan yang lain.  Karena hal tersebut maka tempat ini disebut kandang yaitu tempat untuk tinggal, dan Menjangan muncul karena ditanah yang berupa belantara terdapat satu jenis menjangan atau kijang yang sangat jinak maka kemudian muncullah nama Kandangmenjangan.

Karangsentul berasal dari nama atau sebutan tempat itu sebagai singgahnya burung bangau (kuntul) mencari makan selanjutnya orang mempopulerkan nama tersebut, karena memang banyaknya kegiatan dan pusat pemerintahan disebelah utara (Karangsentul) dan sebelah selatan (Kandangmenjangan) disebut kandangmenjangan sebagai tempatnya menjangan yang jinak, burung bangau (kuntul) dan hewan hewan yang lain. Dua daerah ini terus menyatu karena peduduk di Kandangmenjangan (gerumbul selatan) memenuhi kebutuhannya sebagian harus mengambil di gerumbul utara yaitu Karangsentul.

Penyatuan Karangsentul dan Kandangmenjangan semakin kuat setelah terjadinya ikatan perkawinan antara anak penguasa wilayah sebelah utara (Karangsentul) menikah dengan seorang gadis selatan (Kandangmenjangan). Akhirnya sampai sekarang antara dua gerumbul tersebut yaitu Karangsentul dan Kandangmenjangan menjadi satu kesatuan masih ada hingga saat ini.

Sumber Referensi: 
Wawancara dengan bapak Sulis Setyatno, pada tanggal 16 November 2016.