Monday, November 7, 2016

Asal Usul Nama Desa Timbang

Salah Satu jalan di Timbang

Desa Timbang merupakan salah satu nama desa yang ada di Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. Nama Timbang mengandung cerita sejarah. Sumber dalam penulisan artikel ini di dapatkan dari internet atau sumbernya berasal dari Tri Atmo: Babad dan Sejarah Purbalingga, Pemerintah DATI II Purbalingga tahun 1984 yang berjudul “Kiai Narasoma”. Berikut merupakan ulasan tentang asal usul terbentuknya Desa Timbang, Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga.

 Pada zaman dahulu ada seorang dhalang seniman wayang kulit yang sangat terkenal pada saat masa hidupnya yaitu Kiai Narasoma. Semasa hidupnya Kiai Narasoma atau dhalang seniman wayang yang terkenal di masanya itu adalah demang Timbang yang membawahi desa-desa Timbang (sekarang dukuh Timbang termasuk dalam desa Penambongan), Purbalingga Kidul, Kandanggampang dan Purbalingga Lor. Tak seorangpun diantara rakyat Timbang yang mengerti dari mana asal usul Kiai Narasoma ini. Menurut legenda Timbang, nama Narasoma berasal dari perkataan Nara = Orang, Soma atau Suma = Gemar bertapa. Jadi arti dari nama Narasoma adalah orang yang gemar bertapa.

Ketika sedang mengadakan khajatan mengawinkan puterinya, oleh Kiai Narasoma diadakan pertujunkan seniman wayang kulit di rumah dhalang tersebut. Banyak sekali tamu termasuk juga Adipati Onje tampak hadir menyaksikan pertunjukan seniman wayang kulit tersebut. Sesaat hidangan dikeluarkan, suasana tiba-tiba berubah menjadi kacau balau. Kemudian pertunjukan dihentikan, Adipati Onje marah-marah terhadap Kiai Narasoma dan menuduh Kiai Narasoma telah berusaha membunuh Adipati Onje dengan jalan membubuhkan racun ke dalam hidangan yang disuguhkan kepada Adipati Onje.

Belakangan ini telah diketahui bahwa dalam nasi yang dihidangkan kepada Adipati Onje  terdapat bintik-bintik hitam yang ternyata adalah nasi beras hitam.
Namun dengan kerendahan hati sang dhalang yaitu Kiai Narasoma, Ia tidak mengakui kesalahannya dan merasa tidak akan pernah berbuat jahat terhadap atasannya sendiri. Pagi harinya Kiai Narasoma memanggil semua sanak keluarganya, untuk diberi suatu pesan dari Kiai Narasoma. Pesannya adalah orang-orang Timbang dilarang sampai turun temurun untuk nanggap wayang kulit.

Larangan itu juga dahulu berlaku bagi masyarakat desa-desa tersebut, diatas yang menjadi kekuasaanya. Desa-desa yang terkena larangannya itu disebut “Bumi Keputihan”. Akhirnya Kiai Narasoma  pun meninggal dunia. Makam Kiai Narasoma atau dhalang seniman wayang kulit terletak didukuh Pritgantil Purbalingga Wetan dan dikenal dengan nama Makam Narasoma. 

Jadi Kiai Narasoma adalah orang yang membentuk adanya desa Timbang ini. Desa Timbang ini sudah termasuk dalam wilayah Desa Penambongan, Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga. Cerita di atas merupakan asal usul Desa Timbang yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Purbalingga. Timbang memang nama desa yang terdengar unik di telinga kita. Karena nama timbang itu seperti alat untuk mengukur berat suatu barang.

Begitulah sejarah singkat dari nama Desa Timbang yang sudah dipaparkan di atas. 

Sumbernya di dapatkan dari internet yang berpedoman pada bukunya Tri Atmo: Babad dan Sejarah Purbalingga, Pemerintah DATI II Purbalingga ; 1984