Wednesday, November 15, 2017

Lanjut Jelajah Eksotisme Brunei || Hari Ke-100

Mereka Bersama Saya
arifsae.comMasih ada satu hari lagi untuk jalan-jalan di Brunei. Kesempatan inilah yang saya dan teman-teman gunakan dengan baik. Tentu saja dengan melanjutkan jelajah wisata di Brunei, setelah kemarin juga mengelilingi objek wisata disini. 

Karena rasa lelah masih terasa sisa kemarin, jadi hari ini sedikit santai bangun. Rencana untuk pergi juga jam 9 pagi, jadi sebelum jam itu memang kami gunakan untuk beres-beres mandi dan sarapan. Dari kemarin ternyata pihak KBRI menanggung makanan kami selama disini. Jadi kalau urusan makanan kami tidak kekurangan.

Jam 9 pagi urusan diri sudah selesai, dan siap untuk berjelajah. Akhirnya peralanan dimulai setelah semua teman naik bus sewaan. Memang tidak semua, karena ada beberapa kawan yang memilih tetap tinggal di kamar, kan memang tidak memaksa wisata ini. 
Majid Si Figuran

Perjalanan yang ditempuh mungkin sekitar 2 jam lebih dari Bandar Seri Begawan. Lokasi yang kami datangi pertama adalah One Billionth Barrel Monument, atau monumen satu juta barel minyak yang terletak dilepas pantai Siria. 

Lokasinya sudah diujung Brunei, kan memang negara ini termasuk negara terkecil didunia. Tapi masalah minyak, jangan salah, ini bisa dibuktikan dengan monumen ini. Monumen ini dibangun tahun 1991 untuk memperingati produksi minyak yang sudah mencapai satu miliar tong minyak.

Disini merupakan tempat pertama yang ditemukan di Seria Oil Field. Monumen ini merupakan tempat simbolis besar bagi Kesultanan Brunei. Karena memang negara ini merupakan negara terbesar ketiga yang memproduksi minyak dikawasan Asia Tenggara, selain minyak, disini uga ada gas alam cair dan Brunei merupakan produsen terbesar keempat di dunia. Luar biasa kan.

Terlihat kecil memang, tapi ketika mendekati monumen ini akan sangat besar. Tapi tidak banyak yang bisa dideskripsikan tentang monumen itu, hanya ada lambang Brunei diatasnya. Sebelum sampai disana, disamping kanan dan kiri ada patung yang menggambarkan pengolahan minyak. Juga ada beberapa kilang minyak lama yang masih beroprasi hingga saat ini.

Selesai dari sini, kami menuju ke Masjid Oemar Ali Saifuddien lagi, karena memang sudah memasuki masa solat Duhur. Dan kami diberi kesempatan untuk solat diasana sebelum akhirnya mencari makan siang sendiri.

Makan siang yang kami cara adalah masakan orang Jawa. Bahasa penjualnya juga masih menggunakan bahasa Jawa, tentunya masakannya juga masakan Jawa. Setelah makan siang, kami lanjut untuk menuju kelokasi berikutnya, tapi sebelum beragkat banyak dari teman-teman membeli oleh-oleh perhiasan disini. Termasuk saya, boleh dikatakan lebih murah dibandingan dengan lokasi kemarin.
Museum Alat Diraja

Saya bersama Pak Devi sempat mengambil beberapa foto disekitar sebelum melanjutkan perjalanan ke kompleks bangunan alat-alat kebesaran Diraja Brunei, atau dalam bahasa Inggrisnya The Royal Regalia Building (RRB). Dari namanya saja kita tahu, bangunan ini merupakan pusat koleksi dari Sultan Brunei, yang pasti sangat mewah.

Untuk menuju kesini tidak jauh, karena masih didalam ibu kota Brunei. Tempat ini diresmikan tanggal 30 September 1992 oleh Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah. Ketika memasuki lokasi ini, tidak ada yang boleh membawa kamera. Kompleks ini dikelilingi oleh berbagai alat kebesaran raja, bahkan sejarah raja-raja dan koleksi-koleksi kerajaan.
Alat-Alat Diraja

Berbeda dengan didalaa, pengunjung bolehberfoto dilantai bawah. Tidak kalah megah, kompleks ini juga banyak menyimpan alat kerajaan, meski tidak selengkap didalam. Mewah dan megah kesan ketika berada disini.

Puas jelajah disini, kami melanjutkan kelokasi terakhir, yaitu sebuah air terjun kecil yang diberi nama Air Terjun Tesik Lama. Kesan pertama mendengar ini seperti Jawa sekali. 

Untuk menuju ke air terjun ini, kami harus berjalan cukup lama. Naik turun bukit. Tapi tidak terasa jauh karena disekeliling lokasi banyak dibangun taman-taman indah yang membuat perjalan tidak terasa melelahkan. Dibangun juga tempat bermain dan lokasi untuk olah raga.
Air Terjun Tesik Lama
Air terunnya sebenarnya biasa saja, bahkan di Indonesia lebih banyak yang lebih indah. Tapi bedanya disini tertata rapi dan bersih, termasuk airnya. Bayak teman-teman yang mandi diair terjun ini. Saya tidak lah.

Hari mulai petang, sudah waktunya kami pulang. Tapi seblum pulang, kami sempat mampir solat di Masjid Jame' Asr Hassanil Bolkiah. Kalau kemarin kami tidak masuk, sekarang saya mengalami sendiri kondisi didalamnya. Luar biasa bagus, dari ukiran, dan desainnya, termasuk imam solatnya.

Selesai sudah petualangan hari ini. Kami kembali ke hotel sekitar jam 7 malam lebih dengan membawa oleh-oleh dan kenanga yang tak mungkin terlupakan. Jalajah Brunei harus diakhiri, karena besok jadwalnya pulang ke Sabah. Pengalaman dan kesan yang mendalam selama disini. 

Luar biasa. Mungkin itu kata-kata yang bisa digambarkan. Semoga suatu saat bisa kembali lagi disini, tentunya bersama keluarga yang saat ini hanya dari foto saja.[]


Lanjutkan Hari Ke-101 DISINI.