Friday, December 15, 2017

Diturunkan Polis, Di Kira ilegal || Hari Ke-130

Persiapkan Pulang
arifsae.com - Hari ini akhirnya pulang juga. Pagi-pagi sekali, saya lupa jam berapa, mungkin sekitar jam 3 pagi Pak Jauang sudah pulang menuju bandara. Memang jadwalnya seperti itu. Saya hanya bangun sebentar dan tidur lagi.

Jam 8 pagi saya siap-siap pulang juga. Mandi dan menuju ke Inanam untuk naik bas. Mungkin lagi beruntung, sesampainya di Inanam saya langsung mendapatkan bus. Tentu saja saya langsung naik, tanpa pikir panjang.

Perjalanan awalnya berjalan seperti biasa, ditengah jalan tak ada yang aneh. Jalan yang berkelok-kelok dan pemandangan Gunung Kinabalu menjadi pemandangan Indah. Hingga tiba di Ranau, peristiwa yang tidak menyenangkan terjadi.

Di Ranau memang menjadi lokasi yang paling sering dijaga polis. Terutama mereka yang iegal, menjadi target utama dalam operasi polisi tadi. Dan disini tempat yang paling strategis untuk melaksanakan operasi itu. Karena pas diantara tengah-tengah hutan.

Bas saya dihentikan. Polisi masuk satu persatu diperiksa. Saya baru ingat, kalau pasport saya belum jadi dan sedang diurus cap visanya setelah diurus di Brunei tempo hari. Dan lagi, saya tidak membawa surat jalan dari konsul.

Pantas saja, saya di tanya-tanya banyak oleh polis. Saya jelaskan apa adanya, kalau pasport saya sedang di konsul. Tapi mungkin karena polisinya tidak percaya, akhirnya saya diminta untuk turun. Saya jadi ingat kejadian yang rombongan keluarga diturunkan dan tidak bisa malanjutkan perjalanan lagi.

Saya ikut turun. Ditanya macam-macam, mungkin saya dikira ilegal. Tapi saya berusaha tenang, dan menjelaskan dengan tenang juga. Sempat adu mulut. Tapi saya tidak takut,  karena memang yang saya ceritakan benar.

Akhri perdebatan kami ketika saya menunjukan nomor kunsulat. Saya berikan ke polis untuk menghubunginya, karena bus tetap sedang menunggu dan saya tidak mau ketinggalan. Akhirnya polis mengerti juga, dan saya dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan.

Saya mungkin tenang. Karena memang yang saya ceritakan benar, tapi rasa malu nya itu, ketika saya naik bus setelah di introgasi. Semua penumpang rasanya tertuju padaku. Mereka melihat dengan berbagai bayangan dan argumen. Biarlah. Saya tahan malu itu. Hingga sampai di gate simpang sapi 2.
Gate 2, Sapi 2
Sesampainya jam 3 lebih, saya mau menghubungi bu niki. Tapi ada Pakck yang menurunkan anaknya, dan saya ikut dengannya. Dirumah Bu Niki memberikan motornya, dan ternyata akan ada pejabat Kemendikbud, sontak saja saya kaget dan cepat-cepat untuk pulang ke Terusan.

Dirumah, saya bisa menenangkan diri. Tapi disekeliling rumah sudah sepi, karena Humana sudah memulai liburannya. Jadi hanya tinggal rumahku yang menyala. Sendirian. Besok Pak Azwi dari Pamol mengajak untuk pergi ke bandar. Ikutlah, refresing lagi setelah selesai berurusan dengan laporan keuangan. []

Lanjut Hari Ke-131 DISINI.