Thursday, July 12, 2018

Dari Kuala Lumpur Ke Kinabalu || Hari Ke-307

arifsae.com - Rencana hari ini tentu pulang yang sebenarnya, yaitu menuju ke Sabah, Malaysia. Kegiatan awal pagi ini siap-siap, mandi dan sarapan menjadi kegiatan awal. Rumah ini didiami oleh adiknya Pak Juang. Ternyata, orang-orang disini merupakan orang-orang Purbalingga.

Sempat tidak yakin, tapi setelah mendengar gaya bahasa Ngapak, saya jadi yakin, memang benar, daerah kompleks ini semua dari Purbalingga. Bahakan, saya seperti masih di Purbalingga saja, karena bahasanya masih menggunakan bahasa khas Purbalingga: ngapak.
Siap-Siap Berangkat
Setelah sarapan pagi, dan diselingi hilir mudik saudara-saudara Pak Juang yang menyalami dan menanyakan kabar. Kami bersiap-siap jam 09.00 menuju ke Stasiun Citayem, tempat turun kemarin.

Masih diantar oleh adiknya. Banyak ngobrol-ngobrol dijalan. Dia ternyata sudah menikah, bahkan menikah dengan "bonus". Begitulah, banyak hal-hal yang tidak diperkirakan, namun karena cinta, semua serba bisa. Pemandangan macet memang menjadi hal biasa. 
KRL Menuju Tanjung Baru
Pemandangan itu jelas terlihat sepanjang jalan. Makannya laju kami pelan. Namun tidak menjadi masalah, kami sampai juga di Stasiun Citayem untuk menaiki KRL menuju ke Tanjung Barat. Rencananya mau menggunakan kendaraan kereta untuk ke bandara.

Kami keluar. Saya masih dengan barang-barang yang berat. Susah untuk diajak kemana-mana. Makannya, setelah dirundingkan, kami naik taxi saja untuk menuju ke bandara Sukarno-Hatta di terminal 3. Saya malas angkat-angkat barang, jadi hanya keluar dan mencari taxi.
Bandara Suta Terminal 3
Saya menemukan taxi. Mencoba menanya, dan jelas sekali, bahasa berasal dari orang Jawa. Akhirnya deal, disepakati harga Rp. 300.000,- untuk menuju bandara. Menang masih agak jauh, belum lagi masuk tol yang butuh uang. Kami berangkat dengan taxi. Obrolan pun muncul dari perjalanan yang panjang ini.

Ternyata beliau orang Tegal yang sudah merantau lama. Sudah menetap di Jakarta. Katanya, saya itu RCTI, yaitu Rombongan Cirebon, Tegal dan Indramayu. Saya hanya senyum mendengar singkatan itu. Sesekali obrolan mengenai politik, ternyata beliau tau perkembangan politik di Jakarta.
Sudut Bandara tentang Asian Games
Kami sampai terlalu awal di bandara. Makanya, kami foto-foto terlebih dulu. Kebetulan moment kali ini bertepatan dengan pagelaran Asian Games 2018 yang akan diadakan di Jakarta dan Palembang. Moment ini spesial di Indonesia, karena sudah sekian lama akhrinya menjadi tuan rumah lagi.

Semoga mendapatkan hasil terbaik. Akhirnya, untuk menunggu jadwal keberangkatan kami yang jam 16.00, kami makan terlebih dulu. Memang, siap-siap saja makanan di bandara ini mahal. Padahal makan ayam nasi saja harganya Rp. 100.000,-. Tapi daripada keroncongan, makan menjadi menu wajib.
Jalanan Bandara Terminal 3
Setelah makan, kegiatannya hanya menunggu. Jalan-jalan. Dan menunggu lagi. Hingga jam 15.00 tiba. Waktunya untuk Chek In pesawat. Jalanan panjang harus kami lewati, karena mau tidak mau, harus dilewati dengan jalan, meski jauh. Sekalian jalan sehat, olah raga.

Setelah chek passport dan tiket, dan ditambah jalan yang jauh, kami akhirnya bisa naik ke pesawat. Kali ini pesawat yang kami pilih adalah Malaysia Airlanes, memang layanan yang cukup memuaskan menjadi alasan utama bagi kami memilih pesawat ini.
Diatas Awan dengan MH
Jam 16.00 kami berangkat. Perjalanan yang menyenangkan, karena layanan yang bagus dan fasilitas yang lengkap. Belum lagi disuguhi makanan dan pemandangan yang cerah sore ini, menjadi suguhan yang menarik. Sesekali takjub dengan pemandangan, tak bosan-bosannya melihat ke agungan-Nya.

Perjalanan 2 jam ini dilalui dengan lancar. Kami mendarat di Kuala Lumpur jam 18.00. Kami turun. Perjalanan langsung disambung ke pesawat lagi, kami berjalan cepat, karena mengejar pesawat. Kami berlari-lari kecil untuk menuju ke loket pesawat yang akan terbang ke Sabah.
Pesawat Ke Sabah
Dengan tergesa-gesa, kami cek in pesawat. Cek passport dan barang-barang menambah debar-debar jantung ini, karena takut tertinggal. Belum lagi, barang-barang berat yang saya bawa harus dibawa kemana-mana.

Akhirnya bisa juga. Kami bisa, sambil beristirahat sejenak menunggu keberangkatan peswat. Kami sampai di pesawat tepat waktu. Pesawat yang juga Malaysia Airlanes ini akan terbang ke Sabah. Dan ternyata, Delay. Sungguh membuat jengkel. 
Menuju Sabah
Kami sudah kejar-kejaran, ternyata pesawatnya Delay. Mau tidak mau, suka tidak suka harus menunggu. Duduk dan memainkan WiFi menjadi kegiatan. Hari ini juga ada acara sepak bola Asian Games, hasilnya Indonesia kalah lewat adu pinalti.

Ditengah menunggu, ada kabar mengagetkan lainnya. Di dalam pengumuman perpanjangan kontrak dan evaluasi kemarin, ternyata ada nama Pak Rahmat dari Pamol yang tidak diperpanjang. Dia satu-satunya tahap 8 yang mengakhiri kontraknya yang baru selama 10 bulan saja. Sontak berita ini membuat gempar.
Mengambil Uang Dulu
Akhrinya jam 22.00 kami terbang ke Sabah. perjalanan juga lancar. Kami sampai di Sabah pukul 00.15 menit. Lelah. Harus mengurus barang-barang. Belum lagi uang Ringgit kami sudah habis. Tidak ada sisa. 

Makanya, kami mencari cara. Setelah cek passport dan barang-barang, lokasi pertama yang dicari adalah pengambilan ATM. Sudut-sudut dicari, namun setelah ketemu ATM ternyata tidak bibsa diambil. Akhirnya saya memilih untuk menukarkan uang rupiah yang tersisa.

Yang terpenting adalah bisa menuju ke Kampung Air. Uang yang bisa saya kumpulkan bisa untuk bermalam dan menuju ke Cristal KK. Kami menuju kesana dengan Grab. Ingin rasanya tidur, setelah perjalanan panjang ini. Jam 13.30 baru bisa masuk kamar. Dan ingin cepat-cepat tidur. Malam ini, sampai juga di Sabah. Siap untuk kerja lagi.[]
Lanjut Hari Ke-308 DISINI.