Wednesday, August 19, 2015

PENINGKATAN PERFORMA PERPUSTAKAAN MENUJU LAYANAN BERBASIS ICT


Perpustakaan sekolah merupakan salah satu instansi pendididkan dibawah naungan Kementrian Pendidikan yang ada di sekolah, sebagai salah satu fasilitas penunjang pendidikan  yang ada di Indonesia. Didalam perpustakaan sekolah terdapat banyak sekali koleksi buku, majalah, buku cerita, serta informasi. Perpustakaan sekolah juga menawarkan banyak sekali ilmu pengetahuan yang merupakan elemen fital dalam mendongkrak prestasi sisiwa di sekolah. Seiring dengan fenomena perkembangan zaman dan teknologi saat ini, memiliki suatu pengaruh terhadap perkembangan perpustakaan yang menuntut adanya pengaplikasian perpustakaan dengan tekhnologi yang canggih yang tersedia saat ini. Sehingga akan tercipta suatu konstribusi antara perpustakaan dan teknologi saat ini demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Perpustakaan sekolah memiliki tugas membantu proses belajar mengajar siswa dan guru dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang di sesuaikan dengan kurikulum dan tidak ketinggalan tentunya perpustakaan sekolah harus memiliki fasilitas-fasilitas yang modern sesuai perkembangan zaman dan teknologi.

Zaman milenium; ICT atau(teknologi informasi dan komunikasi)
Istilah “Teknologi Informasi dan Komunikasi‟ tidak dapat dipisahkan dari konsep yang membangunnya, yakni konsep Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.  Teknologi informasi bisa didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi guna keperluan pengolahan informasi. Hal ini senada dengan definisi yang dicantumkan Dictionary of Information Technology yang menyebutkan bahwa teknologi informasi merupakan, “the acquisition, processing, storage and dissemination of vocal, pictorial, textual and numerical information by a microelectronics-based combination of computing and telecommunications”.[1]
Ledakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era sekarang ini sangatlah pesat bagaikan laju roket, hal ini berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan manusia, Hampir semua sendi kehidupan manusia mengalami dampak dari perubahan ini, Seperti hal nya pada paradigma perpustakaan. Dengan adanya pengaruh  ini berdampak pada perubahan paradigma perpustakaan yang mengharuskan para pengelola perpustakaan melakukan suatu inovasi baru, ini selaras dengan perkataan seorang, Siregar dengan perkembangan teknologi informasi, pustakawan dapat tersisih jika mereka tidak membarukan visi mereka tentang kepustakawanan dan menyesuaikan praktek.[2]
Mendengar pernyataan berikut penting rasanya untuk para pustakawan melakukan suatu update terhadap berbagai elemen perpustakaan yang dianggap masih kurang mumpuni serta masih dianggap sangat jauh dari kata modern,tetapi bukan halyang mudah tentunya, akan lebih baik jika dalam proyek updateing ini dimulai dengan membangunkan kesadaran para pengelola perpustakaan agar memiliki pemikiran sesuai perkembangan zaman, dan memiliki kesadaran perlunya melakuakan update terhadap perpustakaan, yang merupakan sumber primer bagi para pengunjungnya yang akan mencari informasi, ilmu pengetahuan,dan lain sebagainya.
Dengan dilakukanya update maka akan sangat memungkinkan perpustakaan untuk mengepakan sayapnya lebih lebar, sehingga sesuatu hal yang dulu tidak mungkin dapat dilakukan oleh perpustakaan sekarang akan sangat mugkin dan akan lebih mudah dilakukan oleh perpustakaan. Suatu perpustakaan dalam melakukan update tentunya membutuhkan suatu cara agar dapat mendukung proyek yang akan digarap, disini perpustakaan dapat menggunakan suatu formulasi yaitu dengan memperluas jangkauan otomasi perpustakaan dan juga malakukan pemanfaatan sumberdaya elektronik yang sangat melimpah saat ini.
Dengan demikian tentunya akan sangat mungkin update perpustakaan dapat di realisasikan sehingga dapat tercipta sebuah fasilitas pendidikan yaitu perpustakaanyang mimiliki pelayanan lebih modern sesuai dengan tujuan proyekupdateing perpustakaan. Tetapi ini tidak berhenti sampai disini saja, karena ada sesuatu yang masih menjadi problematika pada perpustakaan yaitu, pengunjung perpustakkan yang masih sangat sedikit, koleksi buku yang masih sedikit, serta minat membaca masyarakat yang masih berada pada kategori rendah, inilah yang masih harus diperhatikan dalam melakukan update perpustakaan.
Perpustakaan harus memiliki banyak pengunjung, perpustakaan harus memiliki banyakkoleksi buku, perpustakaan harus dapat menumbuhkan minat membaca masyarakat, perpustakaan harus dapat menjadi sumber informasi dan ilmu pengetahuan serta sebagai tempat rekreasi, perpustakaan harus memberikan pelayana yang memuaskan, perpustakaan harus memiliki fasilitas yang modern, itu semua adalah tuntutan yang harus dipenuhi oleh suatu perpustakaan sehingga dapat di katakan sebagai perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Itu semua merupakan suatu keharusan yang dimiliki oleh perpustakaan, sebagai gudang ilmu pengetahuan dan informasi yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai elemen.
Perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi pada era milenium ini, mengharuskan perpustakaan untuk dapat memanfaatkanya dengan bijak dan mengambil sisi positif dari efek yang di timbulkan, sehingga akan dapat memunculkan ide-ide kreatif dan inovatis, yang memberikan inovasi-inovasi baru terhadap masyarakat luas melalui perpustakaan. Dengan adanya fenomena seperti ini pengelola perpustakaan harus dapat menyaring perubahan yang terjadi dan apa yang tetap untuk diterapkan di perpustakaan, serta apa yang mengharuskan pengelola melakukan update, sehingga tidak akan menimbuklan kontra yang berdampak pada gagalnya perubahan yang akan dilakukan terhadap perpustakaan.
Selain memberikan dampak positif perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi juga dapat mengganggu kinerja perpustakaan tetapi ini tidak menjadi tolak ukur perpustakaan untuk melakukan suatu update sehingga akan terciptanya suatu perpustakaan yang ramai, nyaman, tertib, modern serta memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi.

Realitas; Wajah Perpustakaan Sekolah di Indonesia
Hidup segan mati tak mau. Barangkali kalimat itu, menjadi kalimat yang paling pas untuk menggambarkan kondisi Perpustakaan Sekolah saat ini. Hidup segan, mengingat beratnya melawan arus ketidak populeran aktivitas mereka sendiri, mengajak siswa gemar membaca buku, Dihadapkan pada siswa yang tengah riuh dengan pesta, dan cinta. Seolah-olah sungguh sayang jika harus melipat keakraban canda, kehangatan cinta, para siswa di sekolah. Mati tak mau, karena perpustakaan dianggap masih memberikan prestise tersendiri untuk sekolah (akreditasi, kondite). Hingga keberadaannya tetap dipertahankan.
Melihat kalimat seperti ini penting rasanya untuk memperbaiki wajah perpustakaan sekolah yang ada di indonesia, karena seperti kata hidup segan yang memberikan suatu bisikian tajam yang menusuk ke telinga bahwa keberadaan perpustakaan sekolah telah memberikan banyak sekali manfaat bagi para siswa yang mempengaruhi prestasi siswa sehingga meningkatkan citra sekolah, memang ada beberapa perpustakaan sekolah yang dianggap sudah memenuhi kriteria sebagai perpustakkan sekolah yang memiliki kualitas dan kuantitas sesuai dengan standar bahkan lebih. Tetapi ingat ini hanya beberapa mungkin keberadaannya hanya 1:100 saja di Indonesia. Sangat menyedihkan bukan? Ya tentu, perpustakkan yang seharusnya menjadi sumber informasidan ilmu pengetahuan yang ada di sekolah dan merupakan salah satu gudang ilmu bagi siswa dalam mengembangkan diri serta meraih prestasi, ternyata masih sangat memprihatinkan kondisinya.
Hal ini diperparah dengan keberadaan perpustakkan sekolah yang tidak berada disuatu lokasi utama melainkan berada di sebuah sudut sekolah yang memperparah keadaan. Karena dengan letak perpustakaan yang jauh dari jangkauan mengakibatkan minat membaca para siswa menurun, selain itu fasilitas yang ditawarkan oleh perpustakaan sekolah masih sangatlah minim dan ketinggalan zaman, kondisi seperti inilah yang seharusnya menjadi renungan bagi kita para penerus bangsa dengan melihat wajahperpustakaan sekolah yang masih sangat memprihatinkan ini, bagimana pendidikan di Indonesia akan berkembang? Perpustakan yang menjadi sumber ilmu pengetahuan saja masih sangatlah buruk, apa yang seharusnya dilakuakan? Formula apa yang tepat untuk menangani masalah ini? Ya mari kita ulas bersama solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Tetapi Sebelumnya mari kita lihat bagaimana fasilitas yang ada didalam perpustakaan sekolah yang ada di Indonesia.

Pengaruh kelengkapan fasilitas perpus terhadap perkembangan perpustakaan sekolah di indonesia
Fasilitas menurut zakiah daradjatfasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalamrangka mencapai suatu tujuan[3].Dengan adanya fasilitas akan mempermudah kita semua dalam melakukan suatu hal, karena dengan fasilitaslah seseorang akan merasa terbantu dalam menyelesaikan pekerjaanya, tidak hanya sampai disitu, fasilitas juga akan mempermudah dalam pencarian informasi, ilmu pengetahuan, berita dan masih banyak lagi. Keberadaan fasilitas mengalami perkembangan dari masa kemasa mulai dari fasilitas yang sangat sederhana hingga fasilitas yang sangat kompleks.
Dalam era milenium ini sudah banyak sekali fasilitas-fasilitas baik fasilitas umum maupun fasilitas pribadi yang beredar, dan semuanya memiliki fungsi masing-masing. Berbicara mengenai fasilitas, mungkin anda bertanya-tanya, bagaimana dengan fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah di Indonesia? Apakah fasilitas perpustakaan sekolah di Indonesia sudah lengkap? Pertanyaan itu mungkin sangat tepat diajukan setelah mengetahui bagaimana wajah perpustakaan di Indonesia. Mendengar pertanyaan tersebut ada sebuah penelitian disuatu sekolah yang menerangkan bahwa fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah, disalah satu sekolah yang ada di Indonesia masih sangatlah memperihatinkan tiada bedanya dengan kondisi fisik perpustakaan sekolah di Indonesia.
Dari penelitian tersebut maka dapat kita tarik kesimpulan sementara bahwa perpustakaan sekolah di Indonesia tidak mengalami perkembangngan melainkan mengalami keterpurukan, mengapa demikian? Perkembangan pada suatu instansi dapat dilihat dari kondisi fisik instansi tersebut serta bagaimana fasilitas yang tersedia didalam instansi tersebut. Perpustakaan sekolah disini merupakan salah satu instansi, jadi dengan pernyataan demikian memang benar perpustakaan di Indonesia mengalami keterpurukan.
Erat kaitanya fasilitas terhadap perkembangan perpustakaan, bagaimana akan berkembang, kondisi ruangan saja masih jauh dari kata layak, dengan fasilitas yang jauh tertinggal dari perkembangan zaman, hal seperti ini yang harus ditangani dengan serius oleh pemerintah pada khususnya dan oleh para pengelola perpustakaan sebagai penanggung jawab yang memiliki kewenangan serta yang menentukan perkembangan perpustakaan itu sendiri. Dengan kenyataan yang sangat menyayat hati seperti ini adakah cara untuk mengatasi ini semua?

Unpdateing of library; peningkatan performa perpustakaan berbasis TI dan komunikasi (Electronic Digital Library)
Setelah mengulas beberapa masalah diatas, maka perlu adanya penyelesaian karena suatu masalah yang terjadi pasti memerlukan adanya titik temu, jalan keluar atau lebih tepatnya penyelesaian. Sebelumnya saya sudah sedikit menyinggung mengenai penigkatan performa perpustakaan berbasis ICT yang mengharuskan para pengelola perpustakaan dan para pustakawan untuk melakukan suatu proyek besar dalam melakukan updateing perpustakaan. Yang merupakan elemen penting, yang berperan dalam sendi kehidupan manusia. Dalam perkembanganya ICT menuntut perpustakaan baik sekolah atau perpustakaan yang lainya untuk menyediakan informasi dan edukasi bebasis elektronik, dengan pengaplikasian TIK dalam pengadaan bahan perpustakaan, pada umumnya pengadaan bahan perpustakaan meliputipemeriksaan ketersediaan koleksi melalui hunting ke penerbit atau toko buku.  Lebih daripada itu perkembangan TIK  dapat diaplikasikan dalam pengelolaan perpustakaan yang dapat membantu para pengelolaan perpustakaan seperti dalam pengiventarisan, pengatalogan, pemuatan cover, serta penyelesaian fisik bahan perpustakaan. Layanan perpustakaan juga perlu dilakukan pengaplikasian dengan TIK  sehingga akan meningkatkan kualitas pelayaan perpustakaan meliputi kecepatan, ketepatan, serta keakuratan dalam memberikan layanan informasi. Menurut buku yang saya baca dengan judul “teknologi informasi untuk perpustakaan sekolah” aplikasi teknologi informasi di bidang layanan perpustakaan, di antaranya desain dan pengembangan games, manajemen sistem informasi, penelusuran basis data, katalog,multimedia,layanan pemustaka, penelitian dan analisis kebutuhan informasi pemustaka pembentukan jaringan informasi dan kerja sama perpustakaan, jaringan telekomunikasi serta pada penggunaan disain dan administrasi website perpustakaan.[4]Denganseperti ini akan mempermudah terciptanya perpustakaan berbasis TIK atau yang lebih dikenal digital library.
Pada hakikatnya Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek informasi yang mendukung akses dalam pencarian informasi melalui perangkat digital,[5] yang memudahkan para pengujung perpustakaan untuk mengakses informasi yang terdapat pada koleksi informasi pada perpusakaan, dengan demikikan akan memberikan pengaruh yang sangat bersar pada kehidupan perpustakaan dan akan menjawab semua permasalahan yang dihadapi perpustakaan saat ini. Tidak berhenti sampai disini saja dalam proyek menuju terciptanya elektronic digital library perluadanya peningkatan kualitas meliputi  fasilitas  serta semua elemen fisik untuk mendukung proses updateing, sehingga akan mempermudah dalam proses pengerjaannya.
Dengan dilakukanya updateing seperti ini akan menunjang perkembangan perpustakaan menuju ke arah yang lebih baik,serta memberikan kontribusi yang positif terhadap kehidupan perpustakaan. Dalam proses ini di dukung oleh undang-undang RI NO 43 tahun 2007 yang mengatur tentang perpustakaan, yang memacu para pengelola perpustakaan untuk lebih serius dalam melaksanakan updateing ini sebagai penanggung jawab perpustakaan. Tetapi ini tidak menutup kemungkinan masyarakat untuk dapat ikut andil dalam proses ini, karena pada dasarnya perpustakaan adalah milik kita semua sehingga kita harus bersama-sama menjaga dan mengembangkan perpustakaan sesuai dengan perkembangan zaman.
Terciptanya perpustakaan berbasis TIK akan memberikan angin segar pada perpustakaan serta akan menjawab semua persoalan yang dihadapi perpustakaan saat ini, seperti perpustakaan yang dulu sepi pengunjung sekarang akan ramai pengunjung, perpustakaan yang dulu hanya memiliki sedikit sekali koleksi baik buku, informasi dan sebagainya sekarang akan lebih banyak memiliki itu semua, perpustakaan yang dulu memiliki ruangan yang sangat memprihatinkan sekarang akan berubah bagaikan istana, semua itu akan di lengkapi dengan fasilitas-fasilitas modern berbasis TIK, seperti dalam pencarian buku dirak dapat dilakukan menggunakan perangkat digital. Disamping itu updateing perpustakkan juga memiliki tujan seperti dalam buku “teknologi informasi untuk perpustakaan sekolah” yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemustaka tentang informasi secara lebih cepat, tepat, dan akurat, untuk memenuhi kebutuhan pengelola perpustakaan dalam mengolah dan menyajikan koleksi serta melayani pengguna secara lebih efektif dan efisien , dan yang terakhir adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi perpustakaan agar dapat tetap eksis dan mampu berkembang serta bersaing dengan lembaga perpustakaan lainya.[6] Ini semua akan mempermudah semua kegiatan yang ada di dalam perpustakaan, disamping itu semua masih banyak lagi pengaruh positif yang akan didapatkan oleh perpustakaan dengan dilakukanya updateing menuju perpustakaan bebasis TIK, yang kita semua harapkan diera globalisasi seperti ini.
Dengan demikian maka perpustakaan akan dapat memberikan manfaat lagi kepada masyarakat, siswa, serta untuk semuanya secara maksimal sebagaimana peran perpustakaan yang merupakan sumber primer bagi para pengunjungnya dalam mencari informasi, ilmu pengetahuan dan sebaginya. Itu semua akan terrealisasikan dengan terciptanya perpustakaan berbasis TIK seperti yang kita harapkan sehingga performa perpustakaan akan mengalami peningkatan pesat. Dan semoga ini semua akan memberikan manfaat, serta kita dapat mengambil hikmah dari semua ini. Sehingga kita sebagai manusia modern dapat mengikuti perkembangan tekhnologi serta dapat memanfaatkanya dengan baik sesuai dengan tuntutan zaman.



[1] Sudarto. 2012. “Teknologi informasi untuk perpustakaan sekolah”. Jakarta : perpustakaan nasional RI, hal 5.
[2]Singgih aryo. 2014. “Pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaanperpustakaan”(http://singgiharyo.blogspot.co.id/2014/12/pemanfaatan-teknologi-informasi-dan.html), diakses tanggal 20 April 2016.
[3]Arianto samier irhash. 2008. Pengertian fasilitas belajar (http://sobatbaru.blogspot.co.id/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html ) diakses tanggal 21 april 2016
[4]Sudarto. 2012. “Teknologi informasi untuk perpustakaan sekolah”. Jakarta : perpustakaan nasional RI, hal 15-16.
[5] Ali Ibrahim dan Mira Afrina. 2011. “Pengembangan Model Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kinerja Layanan Perpustakaan dan mewujudkan perpustakaan ideal berbasis digital di Fasilkom Unsri”, dalam Makalah KNTIA 2011.
[6]Sudarto. 2012. “Teknologi informasi untuk perpustakaan sekolah”. Jakarta : perpustakaan nasional RI, hal 16.