Thursday, July 5, 2018

Billionth Barrel Monument, Pengingat Kebangkitan Minyak Brunei

Jalanan Menuju Musseum Barrell
arifsae.com - Hari ini hari terakhir jelajah Brunei. Sebenarnya masih kurang  puas karena belum semua destinasi wisata di Brunei terjamah, tapi karena waktu, akhirnya mau tidak mau besok harus sudah pulang. Dan hari ini tentu harus dimaksimalkan.
Baca Kisah Sebelumnya: Kampong Ayer Brunei, Gambaran Masa Lalu Brunei
"Hari ini kita akan ke Seria." Suara kordinator jelajah Brunei, Pak Reri, membisik dari depan.

"Seria? Seperti negara yang sedang berkonflik di Timur Tengah ya?" Ucapku dalam hati.

"Itu Suriah."😁 

"Disana ada tempat Billionth Barrel Monument." Suara terdengar didepan bus itu.

Billionth Barrel Monument? Seperti apa itu? Seperti biasa, saya utak atik Mba Asissten Google, melihat seperti apa yang katanya sebagai monumen kebangkitan ekonomi Brunei ini.

Perjalanan dari Bandar Seri Begawan ke Seria membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam perjalanan. Sebentar sebenarnya, tapi perjalanan itu sudah menjelajah dari ujung ke ujung wilayah negara Brunei ini.
Papan Perhatian (dokpri)
Sesampainya di Seria sekitar jam 10 siang. Udara dekat pantai yang panas sudah menyambut kedatangan kami. Saya turun, melihat sekeliling, banyak orang yang sedang bekerja dikilang-kilang sekitar. 

"Dimana monumentnya?" Sambil melangkahkan kaki. Saya sempatkan berfoto ke sisi kanan kiri monument. Ada beberapa bagian yang sudah dipagar besi, seperti kilang kecil atau sebuah kereta berwana kuning, mungkin ini salah satu bangunan yang pertama dan mempunyai nilai sejarah tersendiri.
Sudut monument (dokpri)
Salah satu alat (dokpri)
Salah satu sudut monument (dokpri)
Sepanjang jalan menuju ke monument, ada pemandangan menarik, banyak gambaran sejarah perjalanan penemuan minyak mentah di Seria ini. Monument ini mengandung beberapa makna dan simbolisme tertentu.

Sebagian besar bermakna tentang kisah dan cerita yang kental dengan sejarah monumen pendirian ini. Didaerah monument ini memang banyak berbagai alat-alat yang berhubungan dengan penggalian minyak bumi.

Lokasi monument ini berada di Sumur Seria Nomor 1 (S-1), sumur pertama yang ditemkan di Lapangan Minyak Seria. Sumur ini ditemukan oleh Brunei Shell Petroleum pada tahun 1929. Saat ini, yang menjadi penanda tersisa adalah baja yang sudah berkarat.
Jalanan menuju ke Monument (dokpri)
Salah satu Gambar (dokpri)
Monument ini terdiri dari enam pilar raksasa dan diuncaknya terdapat simbol negara Brunei. Dua pilar pertama mengandung makna aliran minyak mentah yang mengalir dari bawah tanah menuju ke permukaan. 

Sedangkan empat pilar lainnya mengandung makna sumber-sumber makna yang lain diberbagai lokasi sekitar. Pada puncaknya ada simbol negara Brunei, yang mengambarkan kesejahteraan rakyat Brunei yang ditopang dari hasil kekayaan minyak bumi ini.
Monumnet (dokpri)
Anak Istri tidak boleh ketinggalan (dokpri)
Monumnet ini dibangun tahun 1991 kemudian diresmikan pada 18 Juli 1991 yang diperingati oleh Sultan Hassanal Bolkiah. Monument ini dibangun untuk memperingati jumlah satu milyar tong minyak yang telah diproduksi di ladang minyak lepas pantai Seria.

Sebagai catatan, Brunei rata-rata memproduksi 180.000 barel minyak setiap 24 jam, sehingga negara ini menjadi produsen minyak terbesar ke tiga di Asia dan produen terbesar keempat untuk gas ala cair didunia.
Tulisan di monumnt sebelah kanan (dokkpri)
Tulisan monument disebelah kiri (dokpri)
Disektiar moument ada pemandangan laut lepas, terutama ketika pemandangan matahari terbenam, mungkin indah ya. Tapi seperti ada warna kecoloklatan, mungkin sudah sedikit tercemar oleh aktivitas penggalian minyak, sehingga air lautnya sedikit kotor.
Pemandangan Laut Lepas (dokpri)
Kita bisa belajar dari monument ini tentang keuletan kerajaan Brunei dalam mensejahterakan rakyatnya. Karena untuk mencapai hasil 1 milyar barrel minyak tersebut diperoleh dengan perjuangan yang cukup berat. TIdak satu kali mengebor langsung ketemu minyak, tapi setelah beberapa kali mengalami kegagalan akhirnya pengeboran menemukan sumber minyak mentah tahun 1929.

Sejak ditemukan tahun 1929, akhinrya kasultanan Brunei terus menerus menemukan sumber minyak mentah dan tahun 1940 lebih dari 6 juta bareel minyak bisa diproduksi. Imbasnya negara ini menjadi negara terkaya di kawasan Asia Tenggara. 
Menuju ke Bus (dokpri)
Akhirnya, kunjungan ini harus diakhiri. Saya cepat-cepat ke bbus untuk melanjutkan perjalanan. Karena akan melanutkan ketujuan berikutnya, yaitu sebuah musuem koleksi kebesaran Sultan Brunei.  
Bersambung...DISINI.