Tuesday, September 6, 2016

Sejuta Cerita Cinta di Banjarnegara

sumber: Dinbudpar Banjarnegara
"Bommm... Bleekkk... Blekkkk.... Uhukkk.. uhukk". Suara yang membuat orang-orang menengok ke belakang. Suara itu jelas terdengar ditelinga, ku tengok kebelakang, ternyata memang benar. Dia tenggelam. Bukan hanya satu orang, tapi banyak. Ku hitung ada 1,2,3,4 dan 5 orang. Dalam benakku, apa yang harus ku lakukan? Ku memikirkan itu penuh dengan pertimbangan. Susah memang, tapi aku harus mengambil keputusan ini secepatnya... dan keputusan itu adalah... tertawa sepuasnya. Hahahahahahahahahahahahahahaaaa.... eeeettttt... ini bukan cerpen apalagi novel. tapi apa? 
Mau tau ceritanya? Mari kita lanjutkan.. Begini awal kisahnya..

Mencoba Hal Baru
   Tahun 2016, saya lebih bergairah memburu lomba dan mencari kompetisi-kompetisi yang mampu saya ikuti. Karena kompetisi itu menambah teman, pengalaman, penghargaan dan juga tentunya uang.;) Awal tahun, sudah beberapa event yang saya ikuti, namun banyak gagalnya. Tapi seperti biasa, gagal itu biasa, kalau kegagalan 11 kali, kita hanya perlu bangkit 12 kali. Dan terbukti beberapa kali ditahun 2016 ini membuahkan sebuah hasil. Esai, artikel, makalah sudah pernah tak coba, yang belum pernah saya coba adalah lomba blog.
    Kebetulan, pertengahan bulan Juli, seperti biasa saya sedang berburu lomba yang mungkin bisa diikuti. Hingga pencarian itu tertuju kepada sebuah lomba yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, yang mengadakan sebuah event kompetisi blogger dengan tema “Mayuh Plesir Maring Banjarnegara”. Kompetisi ini menarik perhatian saya, karena penilian hanya berkaitan dengan isi artikel dan bukan dari kecantikan blog. Saya menyadari blog yang saya miliki hanya biasa-biasa saja, dan tema blog saya pun seputar dunia sejarah, tema yang memang saya geluti.
     Lomba dibuka pada gelombang I antara tanggal 1-30 Juni 2016, kemudian dilanjutkan dengan gelombang II pada 1 Juli-15 Agustus 2016. Penilaian peserta akan dilaksanakan antara 16 sampai 19 Agustus 2016. Dan terakhir pengumuman akan diumumkan pada tanggal 20 Agustus 2016. Itu rencana awal dari panitia, ketika belum ada perubahan.
    Untuk membuat artikel, sebelumnya saya mencari ide artikel dengan mencoba googling. Dari sekian artikel yang saya buka, saya menemukan arikelnya Pak Nasution. Artikel itu menarik, karena memang judulnya yang menarik. Saya meyakini, judul itu memang harus menarik, karena pembaca akan melanjutkan membaca ketika judulnya sudah menarik. Saya memilih judul untuk tema yang ditawarkan panitia dengan judul “Jangan Datang ke Banjarnegara,...”. Sebuah judul yang memang sedikit kontroversi. Tapi memang dari judul itu, siapa yang tidak tertarik untuk membaca isinya. Secara khusus, saya ucapkan terimakasih kepada Pak Nas, karena inspirasi saya dari artikelnya.
    Setelah artikel itu jadi, tidak langsung saya posting di blog pribadi. Namun saya cek ulang, dari kalimat per kalimat. Juga saya konsultasikan bersama teman sekantor, Pak Anis. Setelah beberapakali perbaikan dan revisi, akhirnya saya posting artikel di blog pada tanggal Juli 2016. Niatan awal memang tidak berharap sama sekali untuk menang, karena selain lomba itu, ada beberapa lomba yang saya ikuti pada waktu yang bersamaan. Jadi ketika gagal dan tidak lolos, bagi saya itu hal yang biasa, karena bagi saya “Tuhan Menghargai Sebuah Proses”, seperti istilah yang diungkapkan Leo Tolstoy yang dikutip oleh Andrea Hirata dalam novel Sang Pemimpi-nya, kalau “Tuhan Tahu, Tapi Menunggu”.
   Saya juga meyakini, apapun yang tertulis akan abadi, dan yang terucap akan terbang, atau istilah kerennya ‘Verba Volant Scripta Manent’. Sebuah pepatah dari Yunani. Saya meyakini, untuk jangka panjangnya tulisan itu akan terus hidup abadi, dan juga jangka pendeknya bisa dimanfaatkan menjadi sebuah kumpulan tulisan berbentuk buku, sama seperti kumpulan lomba-lomba yang sudah saya ikuti ditahun 2015 lalu.
   Awal ketika membuat blog sebenarnya hanya untuk menampung tulisan-tulisan tugas perkuliahan yang memang sayang apabila hanya disimpan dilaptop. Namun lama kelamaan blog ini memang berisi artikel yang berkaitan dengan pendidikan dan sejarah. Selain untuk media pembelajaran, blog ini juga bisa dimanfaatkan untuk hal lain, mengikuti perlombaan. Salah satunya lomba blog yang diadakan oleh Disas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara.

Menuju PIKASA
  Kabupaten Banjarnegara bertambah usiannya. Pada tanggal 22 Agustus 2016, Banjarnegara genap menginjak usia yang ke-185. Berbagai acara disiapkan, berbagai event direncanakan, dari kirab budaya, tarian massal dan tentunya lomba-lomba, seperti lomba menghias dokar, lomba tari untuk anak-anak, dan tentunya lomba blogger.
      Awalnya, saya tidak tau bahwa lomba itu akan ditentukan 20 besar terlebuih dahulu, yang saya tau, pengumuman langsung akan ditentukan juara 1,2,3. Tapi ternyata sekitar tanggal 15 Agustus 2016, panitia mengumumkan 20 besar di web nya. Dan akan dikrucutkan lagi menjadi 10 besar pada tanggal 18 Agustus. Awalnya saya tidak tahu tentang pengumuman 20 besar itu, namun iseng-iseng tanggal 17 Agustus saya buka web, ternyata saya temukan pengumuman 20 besar yang sudah diposting sejak 15 Agustus.
Mampir ke web resminya disini
   Setelah dicek, ternyata ada nama saya diurutan nomor 3. Saya cek dikolom komentar, ternyata sudah ramai dengan berbagai komentar-komentar yang ditujukan kepada panitia. Sebagian besar mengarah kepada kritikan, karena memang dari awal tidak ada pemberitahuan akan diumumkan 20 besar. Termasuk saya yang jadi bahan kritikan dari teman-teman, karena memang blog saya bukan blog pariwisata dan artikelnya sebagian besar berisi tentang pendidikan sejarah. 
   Setelah tahu masuk 20 besar, perasaan saya biasa-biasa saja, dan kemungkinan untuk menang sama sekali tidak saya pikirkan. Ditambah ketika saya cek blog teman-teman blog 20 besar lainnya, ternyata sudah banyak yang profesional dan buagus-buaguusss semua. Ada yang memang sengaja buat blog khusus untuk pariwisata Banjarnegara, ada juga yang memang hobi petualangan, ada juga yang pemburu lomba blog, dan macam-macam, pokoknya salute buat teman-teman. 
   Sejak dijanjikan pengumuman besar pada tanggal 18 Agustus, sayapun sengaja ngecek di webnya, ternyata betul, sudah ada pengumuman 10 besar. Dan ini hasilnya,,

arifsae
Lihat sumbernya disini
   Ternyata ada nama saya, lagi-lagi panitia akan menjanjikan pengumuman pada tanggal 20 Agustus, namun diluar dugaan, sebelum tanggal 20 Augustus, ada pengumuman susulan, yang berisi undangan kepada 20 finalis untuk FAMTRIP/Gathering bersama antara tanggal 21-22 Agustus. Pengumuman itu tertera tanggal 19 Agustus 2016.
Cek Sumbernya disini
   Setelah melihat pengumuman itu, sontak saya kaget, karena memang belum ada agenda sebelum itu. kemudian sebagai seorang suami yang baik, saya lapor ke istri, tanggapan istri sangat mendukung namun dengan syarat, yaitu "IKUT". Saya tidak langsung menyanggupinnya, karena memang hak ada pada panitia, tapi pblackiski pasti diperbolehkan. Karena acara ini dadakan dan pasti teman-teman blog yang rumahnya jauh tidak akan sanggup datang. Dan benar saja, setelah saya menghubungi panitia, dengan sangat baik diperbolehkan membawa istri dan anak. Langsung saja, saya laporkan ke istri, dan ekspresinya terlihat sangat senang, maklum, dari lomba-lomba yang sudah saya ikuti, dia tidak pernah ikut.;)
    Esok harinya, hari Minggu, tanggal 21 Agustus 2016. Saya siap-siap untuk ke PIKASA (Pinggir Kali Serayu) atau Banyu Wong Adventure. Lokasi yang dijanjikan oleh panita, perjalanan dari rumah (Kejobong, Purbalingga) membutuhkan waktu sekitar 40 Menit. Kami berangkat pukul 15.00 WIB. dan sampai kelokasi sekitar jam 16.00 WIB. Diperjalanan saya pakai google maps, karena memang belum pernah sekalipun kelokasi. 
    Ketika sampai di PIKASA, saya diantarkan oleh petugas informasi ke penginapan, sampai kepenginapan disambut oleh Mas Nur. Panitia yang ramah luar biasa dan baik hatinya. haha.... disana ada juga peserta yang sudah datang, Mas Muh Zia Ulhaq dan Mas Hendi Setiyonto. Kita ngobrol-ngobrol sebentar, karena peserta yang datang baru tiga, dan penyewaan kamar kelebihan, saya dipersilahkan dengan istri dan anak untuk satu kamar. Luar biasaa.. karena satu kamar itu isinya ada 5 bed, jadi memang saya merasa "diistimewakan"..hehe.. kamarnya di LUMBIR 2..

Lokasi Kamar yang saya tempati
Naira sedang duduk manis :)
   Setelah istirahat sebentar, anak saya (Naira) minta jalan-jalan dan makan, karena memang dari rumah kami belum sempat makan. Langsung saja kita jalan-jalan keluar, sekalian nyoba ke Depo Pelita Banjarnegara yang baru. Meskipun hanya jalan-jalan, makannya tetap saja diluar..:) 

Nampang di Depo Pelita
   Ketika waktu sudah hampir maghrib, kami putuskan untuk pulang ke kamar. Setelah selesai beres-beres, mandi dan sholat, saya ke kamar sebelah, dan ternyata teman-teman bloger yang lain sudah ada yang datang lagi, ternyata mereka masih sangat muda, ada yang masih kelas XI MAN 2 Banjarnegara, mas Muhammad Razin Mufadhol dan Mas Faizal Arif Santosa. Kita berbincang-bincang sebentar sampai jam 19.00, sampai diajak nonton Moto GP oleh temen-temen. Anak Istri juga ikut makan malam namun tidak lama, karena Naira minta bobo. Lagi asiknya nonton, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bapak Dwi Suryanto, S.Sos., M.Si. dan rombongan datang. Kami pun menyambut kedatangan beliau dan rombongan..

Kedatangan Kepala Dinas Beserta Rombongan
   Agenda kali ini memang bincang-bincang keakraban, perkenalan, ramah tamah dan yang paling penting adalah pengumuman pemenang bloger yang akan langsung diumumkan oleh panitia disaksikan oleh Kepala Dinas. Setelah acara ramah tamah selesai, tiba akhirnya pengumuman yang ditunggu-tunggu. Kalau tadi sama sekali tanpa beban untuk menang, kali ini deg-degannya cukup kencang. Tapi bagi saya, kalah menang itu biasa, itulah kompetisi. Setelah memulai, Pak Bonar, membacakan satu persatu pemenangnya...dari Juara Favorit, Blog terbaik, Juara 3,2, dan 1...

Lihat sumbernya langsung disini...
   Jrengg..jrennnggg.... Ternyata nama saya ada di urutan pertama. Iya, saya Juara 1, sama sekali diluar dugaan. Alhamdulillah, Betapa senangnya mendengar pengumuman itu. Kejutan yang luar biasa, tanpa disangka-sangka, tanpa diluar dugaan. Padahal informasi dari panitia, bahwa peserta sekitar 285 bloger dari seluruh Indonesia.
   Setelah pengumuman selesai, kami akhirnya diperolehkan untuk kembali kekamar.. Sampai dikamar, saya tidak langsung menyampaikan ke Istri, niatnya mau buat kejutan gitu... dan setelah saya sampaikan tentunya dia sangat senang...next....bobo ;)

HUT ke-185 Banjarnegara

   Pagi-pagi, sebelum sarapan, kami sekeluarga sempat menikmati suasana pagi yang sejuk dan asri di PIKASA. Keindahan yang memang mempesona, suara alami yang masih terjaga, tanpa ada polusi suara, hingga hanya ada suara derasnya Sungai Serayu yang merayu-rayu. 

   Setelah itu, kami siap-siap untuk sarapan, karena agendanya jam 8 pagi, akan ada mobil jeputan dari Dinas yang akan mengantar kami untuk menyaksikan prosesi inti dari HUT Banjarnegara yang ke-185. 
   Disaat mau berangkat, Mas Amir Mahmud datang, blogger keren dari Kebumen. Sayang, sempat ada insiden kecil, niat awalnya mau rombongan tapi anak saya mogok, tidak mau ikut dengan mobil. Sempat nangis, dan akhirnya panitia berangkat duluan. Niatnya mau motoran, tapi memang anak saya pengin pulang, maklum anak saya ini jarang sekali menginap diluar rumah. Akhirnya istri saya memutuskan untuk pulang. 
   Setelah Istri dan anak pulang, saya sempat mencari-cari rombongan, dan ketemu setelah menghubungi Pak Bonar. Prosesi HUT ke-185 Kabupaten Banjarnegara sangat luar biasa meriah, ratusan anak-anak kecil menari dijalanan dengan apik, kuda-kuda hias yang sangat gagah bekejaran, dan yang terpenting dari semuanya adalah prosesi kirab pusaka Kabupaten Banjarnegara yang diiringi oleh Bapak Bupati dan seluruh jajaran dan pasukannya dari Banjarmangu ke Pendopo Dipayuda Adigraha.. 
   Kenapa harus ada iring-iringan kuda dari Banjarmangu ke Pendopo Dipayuda Adigraha? Ternyata ada sejarahnya. Sejarah awal Banjarnegara ternyata ada di Desa Banjar Watu Lembu, Kecamatan Banjarmangu sekarang. Awal mula nama Banjar diberikan oleh Kyai Maliu dengan nama pertama Banjar Petambakan.
   Bupati pertama adalah Kyai Ngabehi Wiroyudo sekitar tahun 1852. Setelah pemerintahan Kyai Ngabehi, dilanjutkan oleh R. Banyak Widi, hingga sampai anak keturunannya. Salah satu keturunannya, R. Tumenggung Dipoyudo IV memindahkan pusat kota ke Selatan Kali Serayu, dan diberi nama Banjarnegara (Banjar berarti sawah, dan negara berarti kota). 
   Dari perpindahan itu, tak heran setiap hari jadi Banjarnegara selalu dilaksakana iring-iringan kuda dari Pendopo Agung Watu Lembu, Banjarmangu. Romobongan yang dipimpin oleh Bupati ini dengan dokar ini akhirnya menuju ke Pendopo Dipayuda Adigraha dengan menggunakan adat Jawa dan iring-iringan pejabat-pejabat Bupati Banjarnegara terdahulu sampai sekarang. Ini iring-iringannya..








  Setelah rangkaian acara selesai, sekitar pukul 12.00 WIB, kami diajak kekantor KONI Banjarnegara yang satu kompleks dengan pendopo untuk istirahat sejenak. Kami Sholat Dhuhur terlebih dulu dan kembali ke PIKASA untuk menyiapkan jiwa dan raga, karena kami semua akan diajak Refting di Kali Serayu..

Rafting Pertama
   Setelah prosesi kirab selesai, kami pulang, ditengah perjalanan Mas Eko Nurhuda minta dijemput. Ternyata dia baru sampai dari Pemalang, blogeer profesional yang joss markotos. Mas Eko akhirnya satu kamar dengan saya, karena saya sudah sendirian sejak ditinggal pulang anak dan istri. Istirahat tidak terlalu lama, karena memang harus mempersiapkan diri untuk menaklukan sungai Serayu. Oke, kita meluncur...
Kita siap-siap dulu, semua perlengkapan dipakai, supaya aman...
Pose seblum bertempur..
Diberi panduan oleh pemandu..
Serangg.....
Setiap ombak ada namannya loh...
Menghantam batu karang...
Teman-teman yang lain sedang berjuang..
Semakin menikmati....
Ini pas ditenggelamkan, ada yang tenggelam tapi tidak tertangkap kamera..
Gantian ditenggelamkan...

   Pengalaman yang luar biasa, banyak teman-teman yang memang baru pertama mengalami pengalaman refting ini. Kita selesai sekitar pukul 16.00, yang lebih jozz lagi, setelah selesai rafting langsung disambut dengan air klapa muda (dawegan) dan Mendoan hangat yang mengusir rasa dingin yang merasuk disekujur tubuh.. Panitia dan Pengelola yang luar biasa..
   Setelah semuanya habis, kita menuju kamar untuk beres-beres, dan persiapan untuk malam resepsi HUT Kabuapten Banjarnegara di Pendopo Dipayuda Adigraha..;)

Malam Resepsi 

   Sebelum magrib, kita sempat makan dulu bersama. Tepat dipinggir Kali Serayu, sambil menikmati indahnya kali dan sunset (padahal ga kelihatan juga). Keakraban sangat terasa disini, kami ngobrol tentang pengalaman rafting yang baru saja kami lakukan. Suasana kekeluargaan dan persaudaraan sangat terasa dari obrolan santai kami.
   Setelah selesai makan, kami kemudaian menuju kamar untuk sekedar merebahkan diri yang memang terkuras tenatgannya. Agenda acara malam resepsi dijadwalkan mulai pukul 21.00 WIB, tapi kami akan dijemput sekitar pukul 20.00 WIB.
   Kami meluncur kependopo, sesampainnya dipendopo, kami disambut oleh bu Widi yang memberitahu bahwa, nanti yang akan memenerima penghargaan hanya juara 1,2,3, karena ternyata banyak lomba-lomba lain yang bersamaan pemberian hadiahnya.
   Kami dipersilahkan duduk dikursi khusus yang diberikan oleh panitia, sebelum pembukaan, sempat disuguhi lagu-lagu lawas dari Koes Ploes, dan Wakil Bupati sempat menyumbangkan suaranya. Ada kejadian yang tak terduga, ketika pak Bupati Soetejo datang dan menyalami kami pemenang blogeer saja, kemudaian setelah bersalaman dengan kami, beliau masuk lagi. 
   Acara dimulai pukul 21.00 WIB, dimulai dengan sambutan-sambutan. Hingga tiba saatnya pemberian hadiah oleh Bupati kepada para pemenang bloger, yang membuat spesial adalah, hanya kami pemenang bloger yang khusus diberikan oleh pak Bupati, karena lomba-lomba yang lainnya diberikan oleh pihak lainnya. 
   Setelah acara penganugrahan selesai, ada amanat yang disampaikan oleh Wakil Bupati, ternyata masa jabatan beliau berdua akan berakhir bulan Oktober 2016. Setelah itu, kami disuguhi dengan atraksi tarian yang dilakukan oleh mahasiswa ISI (Intitut Seni Indonesia) Solo yang kebetulan sedang melakukan KKN di Kabupaten Banjarnegara. Atraksi yang luar biasa, semua hadirin terpesona melihatnya..
   Sayangnya, pada moment ini saya tidak membawa smartphone untuk mengambil gambarnya, tapi Mas Eko siap dengan peralatan tempurnya sudah membuat vedeo khusu pada malam resepsi ini. 
   Acara yang tidak akan kami lupakan, kesan pertama yang tidak kami dapatkan didaerah kami masing-masing. Kami Pulang ke penginapan sekitar pukul 00.00, sempat panitia mendatangi kamar kami, dan ngobrol-ngobrol memberikan kesan pesan. Akhirnya obrolan itu selesai sekitar pukul 01.30 WIB. Kami tidur, dan paginya kami pulang kerumah masing-masing..
   Kami akan dipertemukan diacara Rafting bersama dan ke Dieng lagi tanggal 20-21 September 2016...Cekhidottttt... Bersambung...
Pemberian Hadiah oleh Bupati Banjarnegara


Piagam Penghargaan dari Bupati Banjarnegara